Hiburan

Terlalu Menyayat Hati, Inilah 5 Film yang Sebaiknya Nggak Ditonton Dua Kali

Zahrah Thaybah M 26 November 2021 | 11:39:54

zonamahasiswa.id - Halo, Sobat Zona. Memasuki weekend memang paling cocok menghabiskan waktu di rumah bersama beberapa film. Setiap film akan memberikan kesan tersendiri bagi para penontonnya, mulai dari bahagia, memilukan, hingga menyayat hati.

Seperti kali ini Mimin akan merekomendasikan beberapa film yang sebaiknya nggak usah ditonton dua kali. Lho, kenapa Min, kok tumben? Ya, sesekali beda dong dan bosan juga kalau membahas yang genre-nya horor, romantis, atau thriller. Mau tahu apa saja film tersebut? Yuk, simak ulasan berikut ini.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Film Komedi Terbaik dan Sukses Mengocok Perut

Schindler's List (1993)

Schindler's List Review: Menceritakan Sejarah Kelam Holocaust
Gambar film Schindler's List (Foto: Cultura Magazine)

Schindler's List merupakan sebuah film tentang kamp konsentrasi di Polandia yang sebaiknya nggak ditonton dua kali. Film ini adalah penggambaran realistis yang melelahkan dari bagian paling mengganggu pada Perang Dunia II.

Bukan hanya meresahkan, film yang berdurasi tiga jam 15 menit itu, membuat penonton kelelahan secara emosional dalam waktu lama. Bahkan suasana dalam Schindler's List sangat gelap dan sedih.

Akan tetapi, film ini berhasil meraih penghargaan Best Picture Academy Award serta bisa menjadi pelajaran sejarah yang berharga.

We Need to Talk About Kevin (2011)

Lynne Ramsay. We Need to Talk About Kevin. 2011 | MoMA
Gambar film We Need to Talk About Kevin (Foto: MoMA)

We Need to Talk About Kevin bercerita tentang dua orang tua yang berdamai dengan tindakan putra mereka. Film ini dipengaruhi oleh peristiwa penembakan sekolah kehidupan nyata di Amerika. 

Cerita dalam film We Need to Talk About Kevin berdasarkan sudut pandang dari ibu si pembunuh. Ia pun mendokumentasikan bagaimana berdamai dengan anaknya, Kevin, dan pembunuhan yang dilakukannnya.

Perilaku Kevin sangat menyerupai psikopat. Ia menampilkan sedikit kasih sayang atau tanggung jawab moral terhadap keluarganya atau masyarakat. Anak ini pun memang tampak menganggap semua orang memiliki segala hinaan dan kebencian terhadap ia ataupun ibunya.

Bagi siapapun yang pernah menontonnya, film ini harus dihindari oleh siapa pun. Karena, selain memilukan juga mereka nggak mau mengulanginya lagi.

Dancer in The Dark (2000)

Dancer in the Dark (2000) directed by Lars von Trier • Reviews, film + cast  • Letterboxd
Gambar film Dancer In The Dark (Foto: Letterboxd)

Selanjutnya, ada Dancer in the Dark yang merupakan film musikal serta paling berpengaruh pada tahun 2000-an. Ini adalah film terbaik kedua Lars Von Trier. Namun, jangan salah sangka musikal nggak harus menyenangkan lho.

Bahkan, film ini membuatnya siapapun yang telah menontonnya 'depresi' selama berhari-hari. Dancer In The Dark menceritakan seorang wanita yang perlahan-lahan kehilangan penglihatannya sampai akhirnya buta.

Lalu, ia pun memutuskan untuk menabung uang semampunya guna membayar biaya operasi putranya agar tak menderita kondisi yang sama. Sayangnya, seseorang yang telah wanita itu percayai mencuri uang tersebut.

Bagaimanakah kelanjuta dari film tersebut? Kalau yang penasaran atau belum pernah nonton, silahkan saja menikmati alurnya.

Baca Juga: Mahasiswa Hukum, Tonton 7 Film dan Drama tentang Hukum Berikut Ini

Kids (1995)

Why Larry Clark's Kids (1995) Was Inauthentic – Films, Deconstructed
Gambar film Kids (Foto: Wordpress)

Kids menampilkan salah satu karakter utama yang paling tercela dalam sejarah, Telly, sekaligus penyandang HIV positif. Ia mencoba untuk tidur dengan gadis-gadis sebanyak mungkin.

Akan tetapi, Telly bukan satu-satunya remaja yang melakukan hal tidak baik. Sahabatnya juga merupakan seorang pengutil dan pemerkosa.

Anak-anak kecil dalam film ini juga suka mengonsumsi obat terlarang dan sering melakukan tindak kekerasan. Hal tersebut tentu mengundang kritikan dari berbagai pihak. Bahkan tak sedikit yang mempertanyakan alasan sutradara membuat film semacam ini.

Life is Beautiful (1997)

Life Is Beautiful | Official Trailer (HD) - Roberto Benigni, Nicoletta  Braschi | MIRAMAX - YouTube
Gambar film Life is Beautiful (Foto: YouTube)

Film drama komedi Life is Beautiful menceritakan perjuangan seorang ayah untuk menjaga keselamatan anaknya. Guido Orefice adalah seorang pemuda yang berhasil membangun kehidupan barunya di kota Arezzo, Italia.

Selain memiliki karier menjanjikan sebagai pemilik toko buku, ia juga menjalani hari-hari penuh kebahagiaan bersama sang istri, Dora.

Di tengah kemelut yang terjadi saat Perang Dunia II, Guido dan Dora terpaksa hidup dalam ketakutan. Puncaknya pada tahun 1944, tentara Nazi yang menduduki wilayah Italia mulai melakukan pembersihan terhadap orang-orang Yahudi.

Terlalu Menyayat Hati, Inilah 5 Film yang Sebaiknya Nggak Ditonton Dua Kali

Itulah ulasan Mimin mengenai beberapa film yang sebaiknya nggak ditonton dua kali. Terutama buat kalian yang punya rasa ketakutan atau kecemasan cukup tinggi. Tapi, pastinya sangat seru dan menantang adrenali. Siapa berani?

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan serta aktifkan notifikasinya ya. Sampai jumpa.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Film Barat yang Bikin Kangen Kuliah, Seru dan Wajib Nonton!

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150