zonamahasiswa.id - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berencana menjadi kader partai politik pada pertengahan 2022 nanti. Sebelumnya, ia masuk ke bursa Pilwalkot Bandung dan Pilgub Jabar melalui jalur non partai.

Kendati demikian, Ridwan Kamil mendapatkan sokongan dari sejumlah partai pendukung di dua pesta demokrasi tersebut. Kini, namanya pun selalu muncul dalam berbagai survei Pilpres 2024.

Baca Juga: Risma Dipanggil Gara-Gara Sering Ngamuk, Guru Besar Ilmu Politik: Cari Perhatian Megawati

Penuh Pertimbangan Matang

Saat ditemui di Gedung Pakuan, Jumat (8/10), sosok yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan masih terus istikharah agar tahu mana yang pas.

"Saya masih istikharah terus terang, kalau lanjut gubernur juga periode kedua, mungkin posisinya sudah berpartai juga, partai mana, mungkin di 2022 mungkin akan saya sampaikan, istikharah mana yang pas dulu," ucapnya.

Walaupun begitu, sejumlah pengamat politik berpendapat jika langkah Kang Emil bakal berat bila melaju ke 2024 tanpa mengendarai mesin partai. Dalam berpolitik, ia memegang prinsip harus menjaga hubungan baik dengan semua pihak di dunia politik.

"Saya kan prinsipnya dalam politik harus menjaga hubungan baik ke semua pihak. Jadi ingat nggak saya bertemu dengan Pak AHY, Pak Airlangga hampir semua ketua partai juga pernah silaturahmi. Kemarin PAN mengundang di Bali, minggu depan diundang PPP di Semarang, intinya saya menghormati undangan. Memang tak bisa dihindari ya kalau acara politik, partai politik, selalu ada pertanyaan yang mengarah ke 2024," ujarnya.

Hasil Survei Indikator

Dalam survei Indikator periode 30 Juli-4 Agustus 2021 lalu, meski banyak tokoh parpol yang mengepung, elektabilitas Ridwan Kamil tetap mampu bersaing.

Pada posisi pertama, sebanyak 27,8 persen responden memilih Prabowo sebagai calon presiden jika Pilpres digelar saat ini. Kedua adalah Ganjar dengan angka 21,4 persen. Sedangkan, Anies Baswedan menyusul di posisi ketiga dengan suara 14,8 persen.

Ridwan Kamil berada di posisi keempat dengan perolehan suara 6,9 persen. Lalu, Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono dengan masing-masing angka 6,1 dan 5,9 persen. Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa mendapat 3,2 persen responden. 

Pengamat politik Firman Manan, menilai dari sejumlah survei yang rilis dalam satu bulan terakhir menunjukkan bahwa posisi Ridwan Kamil paling stabil daripada tokoh lain. Responden survei tersebut melihat konsistensi kepala daerah dalam penanggulangan Covid-19 selama ini.

“Saya pikir salah satu faktor utama, karena kepala daerah terlihat apa yang dilakukan, apalagi ketika pandemi maka publik melihat apa sih yang dilakukan,” katanya.

Kemudian, Firman mengungkapkan jika bicara elektabilitas Ridwan Kamil yang masih berkutat di angka 5 persen, ada beberapa faktor yang mempengaruhi. 

“Satu soal kinerja, kedua bisa basis partai, tapi kan Kang Emil bukan orang partai. Pak Ganjar ada keuntungan karena ada basis massa PDIP yang mendukung dia, kalau Kang Emil tidak punya,” ujarnya.

Menurutnya, stabilitas elektabilitas Ridwan Kamil terbilang luar biasa mengingat sejumlah tokoh lain rata-rata berbasis partai politik. Seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, AHY, Sandiaga Uno, Puan Maharani dan Airlangga. 

Baca Juga: Indeks Kepercayaan Publik Menurun, KPK Siap Introspeksi Diri

Menguasai Tiga Besar Capres

Akan tetapi, elektabilitas Ridwan Kamil sebagai kepala daerah dalam survei Pilpres 2024 selama setahun terakhir mampu menyisihkan nama-nama tokoh partai.

Karena berdasarkan hasil survei, Kang Emil terus menanjak beriringan dengan Ganjar Pranowo yang identik dengan PDIP dan Prabowo Subianto dengan Gerindra.

Selain itu, survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan elektabilitas Ganjar mencapai 17,5 persen, terpaut tipis dari Prabowo yang 17,1 persen. Sedangkan, pada posisi berikut ada Ridwan Kamil dengan angka 13,8 persen.

Peneliti indEX Research Hendri Kurniawan dalam siaran persnya, Sabtu (9/10), mengungkapkan Ganjar, Prabowo, dan Ridwan Kamil menguasai posisi tiga besar capres.

“Ganjar, Prabowo, dan RK menguasai posisi tiga besar calon presiden, sedangkan Puan dan Airlangga merayap di papan bawah,” terangnya.

Ia pun menilai dalam satu setengah tahun, elektabilitas Ganjar dan Ridwan Kamil cenderung bergerak naik. Sebaliknya, justru Prabowo yang trennya menurun.

Sebagai informasi, survei Index Research berlangsung pada 21-30 September 2021 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Survei ini dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018.

Selalu Disebut Dalam Pilpres 2024, Ridwan Kamil: Saya Masih Istikharah

Itulah ulasan mengenai nama Ridwan Kamil yang selalu muncul dalam survei elektabilitas Pilpres 2024. Hasilnya pun menunjukkan bahwa ia berada di posisi atas.

Semoga ulasan ini bermanfaat. Jangan lupa untuk terus mengikuti informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan serta aktifkan notifikasinya ya. Sampai jumpa!

Baca Juga: Fahri Hamzah Bongkar ‘Rahasia’ di Balik Maraknya Korupsi dan Politik yang Mahal