Motivasi Belajar

Renungan untuk Mahasiswa, IPK Rendah Bukan Berarti Bodoh

Zahrah Thaybah M 30 Desember 2020 | 11:26:59

zonamahasiswa.id – IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), sampai saat ini masih menjadi kepercayaan di masyarakat akan penentu sukses dan tidaknya seseorang. Tidak sedikit orang tua yang terus-menerus menuntut anaknya untuk memperoleh IPK yang tinggi, syukur-syukur 4,00. Ketika sang anak memperoleh IPK standar, orang tua justru mengomeli dan mengumpati si anak “gitu aja nggak becus, mau jadi apa kamu dengan IPK rendah,nggak ada gunanya kamu dapat segini?”

IPK tinggi memang tidak menjamin kesuksesan mahasiswa, tetapi bukan berarti kita tenang-tenang saja mendapat IPK rendah. Maksud pernyataan tersebut adalah IPK bukan sebagai tolak ukur masa depan dan kesuksesan seseorang. Memang benar adanya IPK hanyalah sebuah angka, tetapi angka tersebut bisa berguna apabila dibarengi dengan skill, pengalaman, dan attitude yang kita miliki.  

Baca Juga: Teruntuk Calon Mahasiswa, Teruslah Melangkah dan Jangan Mau Kalah

Harus Belajar Lebih Keras

Ilustrasi belajar (Foto: Android Guys)

IPK adalah ukuran kemampuan mahasiswa bukan ukuran kesuksesan mahasiswa. Banyak yang tidak dapat membedakan antara  kemampuan dan kesuksesan, sehingga memukul rata.

IPK rendah bukan berarti mahasiswa tersebut bodoh, hanya saja mereka harus belajar lebih keras untuk mengejar ketertinggalan. Minimal mereka mencapai IPK rata-rata agar bisa lulus dengan baik dan tidak mengulang di tahun depan.

Wahai mahasiswa yang sedang berusaha kuat untuk menghadapi perkataan orang lain, jangan pernah menganggap dirimu rendah, bodoh, dan payah. Kalian hanya kurang menguasai yang diajarkan, kalian hanya kurang mampu memahami. Oleh karena itu, tandanya kalian harus lebih tekun belajar dan berusaha lebih keras lagi.

Terus Membuktikan yang Terbaik

Ilustrasi memenangkan kompetisi (Foto: Pemerintahan UMA)

Cacian dan kritikan pedas seketika membuat kita patah semangat dan ingin menyerah. Karena percuma, untuk apa terus mengelak bahwa kita tidak seperti apa yang mereka katakan? Semua yang terlontar dari mulut-mulut orang lain adalah benar, berarti diri kita memang seperti itu di mata orang lain.

Stop! Hindari pikiran-pikiran ‘jahat’ yang menghantuimu, hindari pikiran-pikiran yang melumpuhkan tekadmu. Jaga kesehatan mentalmu dan terus bangunlah mental sekuat mungkin. Jangan buru-buru putus asa, jadikan itu sebagai motivasimu untuk terus melakukan yang terbaik.

Buktikan pada mereka bahwa kalian lebih hebat dari apa yang mereka tahu tentangmu. Be the new you! Tidak ada lagi diri kalian yang bodoh, hanya ada kecerdasan dan prestasi yang membanggakan. Tidak ada lagi diri kalian yang lemah dan rapuh, hanya ada kekuatan, semangat, dan perjuangan.

Baca Juga: Untukmu Mahasiswa Angkatan 2018, Jangan Pernah Lelah Untuk Selalu Berjuang!

Terbuka dengan Dunia Luar

Ilustrasi organisasi mahasiswa (Foto: Medium)

Ubahlah pola pikir kalian bahwa dunia perkuliahan sama dengan dunia semasa kita sekolah, yang hanya mendapatkan ilmu dan pengetahuan hanya di dalam kelas. Di perkuliahan kita bisa mendapatkan ilmu dari berbagai macam sumber, asalkan juga sering mengeksplor.

Ketika bertemu dengan orang-orang baru dan saling bertukar pikiran, wawasan kita akan bertambah. Mengikuti organisasi kemahasiswaan dan komunitas selain mengembangkan kemampuan diri juga mengembangkan pikiran kita.

Kalian juga bisa mengakses e-book atau literatur lain tentang materi perkuliahan melalui internet, sehingga ilmu penunjang perkuliahan beragam.

Renungan untuk Mahasiswa, IPK Rendah Bukan Berarti Bodoh

Itulah renungan untuk kalian para mahasiswa, yang sedang patah semangat karena IPK rendah, yang minder karena orang lain, dan yang sedang berjuang untuk membuktikan yang terbaik. Tetaplah semangat dan terus berusaha semaksimal mungkin. Ingat, IPK bukan tolak ukur kesuksesan mahasiswa.

“Darinya, aku mengambil filosofi bahwa belajar adalah sikap berani menantang segala ketidakmungkinan; bahwa ilmu yang tak dikuasai akan menjelma di dalam diri manusia menjadi sebuah ketakutan.” – Andrea Hirata

Baca Juga: Jangan Gunakan Kesuksesan Orang Lain Sebagai Tolak Ukur Suksesmu

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150