Opini

Percayalah, IPK 4 yang Sering Sobat Zona Banggakan Tidak Ada Gunanya di Masa Depan

Tiffany Maulany Putri 24 Desember 2020 | 20:01:47

zonamahasiswa.id – IPK 4 yang sering kalian banggakan hanyalah angka. Mau sampai kapan membanggakan angka yang bahkan tidak ada gunanya di masa depan? Mentok-mentok berguna saat kalian akan melamar pekerjaan yang menuntut nilai IPK-nya di atas 3 koma sekian.

Sebuah nilai pastinya tidak akan menjadi lebih “bernilai” jika tidak kita usahakan untuk menjadikannya hanya sekedar angka belaka. Ia harus ditambah dengan pengalaman, kemauan keras untuk berkembang, dan yang terpenting, tidak terlalu membanggakannya, seakan-akan IPK adalah segalanya dalam kehidupan perkuliahan.

Baca Juga: Bagi Mahasiswa Akhir, Kata ACC Lebih Manis dari Kalimat I Love You

IPK Itu Apa?

Ilustrasi IPK Bagus (Foto: UNY Community)

Singkatnya, IPK adalah nilai atau raport yang diperoleh Sobat  Zona setelah menempuh matakuliah selama satu semester. IPK merupakan nilai dalam sistem perkuliahan yang disajikan berupa angka dalam rentang 1 sampai 4 serta huruf yang mewakili angka, yakni dalam rentang A untuk yang terbaik sampai E yang terburuk.

IPK diibaratkan sebagai hasil keringat dan darah kalian selama satu semester. Setelah meraih hasil belajar itulah biasanya dijadikan ajang pamer bagi kalangan mahasiswa ketika ia menerima hasil yang tinggi menurut rentang angkanya.

Permusuhan Samar antar Mahasiswa

Ilustrasi Permusuhan (Foto: Tirto)

IPK ini seringkali menimbulkan persaingan dan mengundang permusuhan samar bagi mahasiswa untuk menentukan siapa yang memegang nilai tertinggi. Permusuhan tersebut bermula dengan pertanyaan “hei, IPK-mu berapa?”.

Kemudian, yang ditanya akan menjawab dengan canggung nilai yang mereka raih jika meraih IPK standar maupun yang rendah. Ada yang menjawab dengan percaya diri karena meraih nilai yang tinggi.

Setelahnya, setiap akhir semester, orang-orang iseng yang menanyakan IPK ini akan “dikacangin”, alias tidak akan menerima jawaban apapun dari orang yang ditanya. Karena, ditanyain IPK emang senyebelin itu, besar atau kecilnya nilai yang kalian peroleh.

Sebenarnya lucu ketika mereka bersaing hanya karena angka. Memang sih, akan menjadi kebanggaan tersendiri jika Sobat Zona memperoleh baik terhadap apa yang sudah kalian perjuangkan. Namun, jika kalian terlalu “mendewakan” IPK dan tidak menjelajah hal yang lainnya, maka semuanya akan sia-sia. Sobat Zona hanya akan memperoleh “angka” saja selama kuliah.

Ilmu pengetahuannya pasti tidak seberapa. Paling hanya bonus saja, karena kebanyakan hanya mantengin dosen maupun teman menerangkan, bukan?

Pengalaman Itu Adalah Guru Terbaik. Bukan Dosen Terbaik

Ilustrasi Pengalaman (Foto: Kompasiana)

Pengalaman adalah guru yang terbaik. Bukan dosen kalian, karena beliau kan dosen, bukan guru. Pengalaman yang Mimin maksud adalah apa yang kalian dapatkan dari luar kelas. Bukan hanya sekadar duduk, belajar, tentu saja bukan hanya duduk, belajar, mengerjakan tugas, presentasi, UTS, dan diakhiri dengan UAS saja.

Mengikuti organisasi maupun komunitas melatihmu memiliki soft skill yang sangat bermanfaat untuk kehidupan kalian kedepannya. Berbagai pengalaman tersebut tidak akan menjadikan IPK mu hanya sekadar angka dan tidak berguna.

Siapapun dari Sobat Zona yang melengkapi dirinya dengan berbagai pengalaman ini, IPK kalian semoga tidak akan sia-sia. Semoga juga pengalaman kalian tidak sia-sia dengan menelantarkan kuliah.

Baca Juga: Untuk Mahasiswa, Tolong Jangan Terbiasa Seenaknya Menyontek Tugas Kuliah Pada Teman, Apalagi Pacar

Rajin Belajar Terus Sampai Sukses, Oke Nggak Tuh?

Ilustrasi rajin belajar (Foto: Hipwee)

Gini. Rajin belajar itu oke. Ketika ahli dalam keilmuan yang sedang kalian pelajari juga tidak ada salahnya. Ketika kamu ingin benar-benar ingin fokus saja pada hal tersebut dan tidak menghiraukan hal yang lainnya. Dari awal kan tidak ada yang melarang.

IPK yang tidak sia-sia adalah yang diimbangi dengan berbagai pengalaman pada bidang keilmuan yang kalian pelajari. Misalnya, dengan mengikuti perlombaan karya tulis, debat, maupun cerdas cermat yang berhubungan dengan jurusan tersebut. Sudah. Itu adalah hal paten yang harus kalian lakukan agar IPK kalian berguna selain rajin belajar.

Kalau pembuktiannya hanya dari kelas, UTS, UAS, anak SMA ingusan juga bisa. Kalian ini adalah mahasiswa. Harusnya bisa lebih dong, jangan mau kalah sama kehidupan yang sudah kalian tinggalkan.

Percayalah, IPK 4 yang Sering Sobat Zona Banggakan Tidak Ada Gunanya di Masa Depan

Percayalah, kehidupanmu akan lebih dari sekadar IPK 4 yang kalian banggakan tidak ada gunanya di masa depan, jika yang kalian dapatkan di bangku kuliah hanyalah kerjain tugas, pulang, UTS, UAS, dan ulangi lagi sampe 4 tahun.

Tidak akan sia-sia jika kalian memberikan “nilai” lebih di IPK tersebut.

Untuk tetap update mengenai informasi menarik seputar dunia perkuliahan dan mahasiswa, jangan lupa untuk mengaktifkan notifikasi postingan website zonamahasiswa.id, ya!

Baca Juga: Tidak Masalah Menjadi Sarjana Atau Kuli, yang Penting Sama-Sama Memiliki Niat Baik

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150