Fakta

Penting! Inilah 5 Bahaya Mindset Suka Mengeluh

Zahrah Thaybah M 24 Januari 2021 | 10:07:57

zonamahasiswa.id – Halo, Sobat Zona! Seperti biasa kali ini Mimin akan membagikan fakta menarik yang perlu kalian ketahui, yaitu 5 bahaya mindset suka mengeluh. Kalian pernah memiliki teman yang suka mengeluh? Pasti rasanya terganggu, sebab mereka selalu pesimis terhadap berbagai macam hal.

Ternyata dampak orang yang terlalu suka mengeluh itu berbahaya lho, selain bisa menjadi kebiasaan buruk yang menular, juga bisa berdampak pada kesehatan mereka. Jadi, apa saja bahaya dari mindset orang yang suka mengeluh? Yuk, simak ulasannya!

Baca Juga: Kenali 7 Tanda People Pleaser, Apakah Sobat Zona Termasuk?

Suka Mengeluh Bisa Memicu Stres

Ilustrasi orang yang stres (Foto: tinnhanhchungkhoan.vn)

Kebiasaan mengeluh berbahaya bagi kesehatan, salah satunya menimbulkan stres. Hal ini disebabkan pada saat kalian mengeluh, tubuh akan menghasilkan hormon kortisol. Hormon ini merupakan hormon steroid dari golongan glukokortikoid yang diproduksi saat tubuh merasa terancam dan membutuhkan proteksi.

Dampak naiknya hormon stres ini adalah meningkatnya tekanan darah dalam tubuh, sehingga ketika terus-menerus mengeluh dapat menimbulkan hipertensi (darah tinggi) yang  dapat memicu timbulnya penyakit-penyakit lain yang lebih berbahaya, seperti serangan jantung dan stroke.

Kebiasaan Mengeluh Bisa Menular

Ilustrasi empati (Foto: axisimagingnews.com)

Bahaya mengeluh juga berdampak pada passive complainer atau orang-orang yang berada di sekitar orang yang suka mengeluh. Otak secara alami dan tidak sadar akan meniru suasana hati orang-orang sekitarnya, terutama orang yang menghabiskan banyak waktu dengan kalian, inilah yang disebut dengan kemampuan manusia untuk merasakan empati. Jadi berhati-hatilah jika bergaul dengan orang-orang yang suka mengeluh tentang segala hal.

Sebuah studi dari Stanford University pada tahun 1996 tentang MRI menunjukkan bahwa mengeluh dapat menyusutkan hippocampus area otak, sekaligus merupakan bagian penting dari otak untuk membantu pemecahan masalah (problem solving) dan pemikiran cerdas. Jika hippocampus mengalami kerusakan dapat berakibat Alzheimer, yaitu gangguan pada otak yang mempengaruhi daya ingat, bahasa, dan pikiran.

Baca Juga: Yuk! Cari Tahu 7 Fakta Orang yang Bodoh, Sobat Zona: Kira-kira Seperti Apa Ciri-cirinya?

Hanya Memperburuk Keadaan

Ilustrasi orang frustasi (Foto: guam.stripes.com)

Orang yang sering mengeluh cenderung lupa untuk bertindak untuk menyelesaikan permasalahannya. Mereka yang hanya berfokus pada keluhannya saja tanpa mau mencari solusi terhadap permasalahannya.

Jika kalian terus-menerus mengeluh tanpa berbuat apa pun tidak akan menyelesaikan masalah, melainkan hanya membuat kalian semakin frustasi.

Mengeluh membuat kalian pesimis terhadap segala sesuatu, akibatnya takut untuk maju dan mengambil langkah atau keputusan. Orang yang suka mengeluh dapat menderita stres berkepanjangan, bahkan hingga depresi.

Mengeluh Menyebabkan Sulit Berpikir Positif

Ilustrasi orang pesimis (Foto: positivecatalog.com)

Segala macam hal yang selalu berhubungan dengan otak termasuk mengeluh, akan bereaksi dan mempengaruhi pikiran serta tubuh. Seorang saintis komputer dan filosof Steven Parton, mengatakan “Synapse that fire together wire together.” Artinya, sinapsis yang sama-sama bergejolak akan saling berhubungan dalam waktu bersamaan.

Parton juga menjelaskan gambaran hubungan mengeluh dengan pikiran negatif seperti berikut:

Di dalam otak kita terdapat banyak sinapsis yang terpisah dalam ruang kosong dengan sebutan “celah sinaps” (synaptic cleft). Saat kita memikirkan sesuatu, satu sinapsis akan mengeluarkan zat kimia di antara celah tersebut ke sinapsis lainnya. Zat ini akan membangun jembatan bagi sinyal elektrik.

Kemudian, sinyal-sinyal tersebut akan membuat sinapsis semakin terus berkesinambungan apabila pemikiran tersebut terus kita pikirkan. Oleh karena itu, jika kita mengeluh terus-menerus, hal ini akan mempengaruhi persentase pemikiran negatif yang berujung pada perilaku sehari-hari.

Jika hanya mengeluh sekali dua kali mungkin orang lain akan memaklumi, sebab tidak ada manusia yang tidak pernah mengeluh sekecil apa pun. Namun, apabila terus-menerus mengeluh orang lain yang mendengar akan merasa risih, emosi, dan bisa berujung membenci kalian.

Dapat Memperpendek Umur Seseorang

Ilustrasi kematian (Foto: sinar5news.com)

Mengeluh terus-menerus tidak hanya memberikan pengaruh buruk untuk kehidupan jangka pendek saja, tetapi juga kehidupan jangka panjang.

Archives of General Prychiatry mempublikasikan hasil studi dari para ilmuwan tentang pengaruh mengeluh terhadap umur seseorang. Para ilmuwan melakukan studi tersebut pada tahun 2004 dengan mensurvei 999 orang pria dan wanita tua selama hampir satu dekade lamanya, hasilnya ada 397 orang yang meninggal.

Hasil studi itu menyebutkan bahwa orang yang optimis cenderung memiliki umur yang lebih panjang daripada orang yang pesimis. Data hasil studi mereka juga menunjukkan bahwa 55 persen dari mereka yang suka mengeluh memiliki risiko kematian yang lebih tinggi, sedangkan dan 23 persen risiko kematian yang lebih rendah justru akibat dari serangan jantung.

Penting! Inilah 5 Bahaya Mindset Suka Mengeluh

Sobat Zona, itulah ulasan tentang 5 bahaya memiliki mindset suka mengeluh. Ternyata, dampak dari mengeluh sangat berbahaya dan menimbulkan efek yang besar, tidak hanya dari segi psikologis namun juga segi kesehatan, bahkan hingga risiko kematian. Mulai sekarang jangan membiasakan untuk mengeluh ya, cobalah untuk selalu optimis dan mencari solusi atas setiap permasalahan.

Semoga ulasan ini bermanfaat untuk Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti update informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan dengan mengaktifkan notifikasi website Zona Mahasiswa. Sampai jumpa!

Baca Juga: 4 Kelebihan Belajar Pagi vs Belajar Malam, Sobat Zona Wajib Tahu

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150