zonamahasiswa.id – Halo, Sobat Zona! Pernah tidak kalian nostalgia? Tiba-tiba teringat memori lama, mungkin ada sesuatu yang berkesan yang melekat pada suatu hal misalnya baju, aroma parfum, atau sebuah lagu. Rasanya ingin kembali ke waktu itu dan menikmatinya lebih lama lagi, ada perasaan rindu yang beradu dengan sedih dan bahagia. Duh, kok Mimin jadi baper sih?
Kalian tahu tidak, tenyata nostalgia bukan hanya mengakibatkan baper ketika mendadak teringat atau flashback, tapi juga berefek baik ke otak kita, lho. Maka dari itu, yuk simak fakta unik tentang 7 efek ajaib dari nostalgia terhadap otak.
Baca Juga: Yuk! Kenali Kebiasaan Buruk yang Merusak Otak Sobat Zona
Perpaduan Memori dan Rasa Bahagia
Ketika kita bernostalgia, pasti yang terlintas adalah memori masa lalu dan perasaan bahagia, ya walaupun bisa juga merasakan kesedihan dan rindu. Ada sebuah studi pada tahun 2017, yang menemukan bahwa nostalgia adalah salah satu dari 27 emosi utama manusia. Psikolog Saraf, Sanam Hafeez mengatakan bahwa nostalgia adalah emosi yang unik.
"Visual, penciuman, atau suara dapat memulai ingatan yang membawa kerinduan akan sesuatu di masa lalu. Anda sedang mengingat waktu, peristiwa, atau orang yang berlalu dengan kerinduan atau penghargaan," kata Hafeez.
Sebab, nostalgia memadukan fungsi memori dengan reward system manusia. Berdasarkan studi yang dari University of Surrey dan National Trust pada 2017, saat orang menemukan memori bermakna, neuron tertentu menyala di otak kemudian memproses emosi.
Studi lain pada 2016 menemukan bahwa, ingatan nostalgia bergantung pada dua hal yaitu, kronologi jauh di masa lalu dan signifikansi emosional juga pribadi. Riset tersebut melakukan pemindaian MRI dengan hasil, ketika sedang nostalgia, otak orang yang dipindai menunjukkan aktivitas pada area ingatan dan bagian yang memberi respons atau perasaan positif.
"Aliran darah meningkat dan neurotransmitter dilepaskan ke tubuh dan aktivitas meningkat di daerah ini menghasilkan respons yang umumnya positif," kata Hafeez.
Menjadi Optimis
Berdasarkan hasil studi yang terbit pada 2013 dalam Personality & Social Psychology Bulletin, menyebutkan bahwa nostalgia mampu meningkatkan ketahanan dan sisi positif kalian tentang masa depan dan menimbulkan rasa percaya diri.
Nostalgia memiliki resonansi emosional yang baik sehingga kalian tidak hanya mendengarkan lagu-lagu hit dari masa lalu, tetapi juga mengisi kembali pikiran positif.
"Imbalan yang dikeluarkan oleh nostalgia di otak dapat menenangkan seseorang, mengurangi kecemasan dan mempengaruhi pandangan Anda," ucap Hafeez.
Sebuah penelitian lain juga mengatakan bahwa, momen nostalgic sering terjadi pada hari-hari yang dingin, ruangan yang dingin dan membuat seseorang merasa lebih hangat. Lanjut Burton, nostalgia dapat didefinisikan sebagai antusiasme dan berharap positif terhadap hal-hal yang telah kita harapkan.
Berpengaruh terhadap Pengambilan Keputusan
"Nostalgia dapat mempengaruhi pengambilan keputusan Anda, itulah mengapa ini merupakan taktik pemasaran yang dieksploitasi," ujar Hafeez.
Sebuah studi di Journal of Consumer Research pada tahun 2014 menegaskan bahwa ketika bernostalgia, seseorang akan memiliki keputusan untuk membeli yang lebih besar sehingga menghabiskan lebih banyak uang untuk sekali jalan.
Baca Juga: Bukan hanya Sekadar Bunga Tidur, Inilah 5 Fakta Unik Tentang Mimpi
Pertahanan dari Emosi Negatif
Pada tahun 2018, sebuah studi yang terbit dalam European Journal of Social Psychology. Hasil studi tersebut menemukan bahwa di Amerika Serikat, nostalgia membantu orang menghindari rasa bersalah atau malu tentang masalah dalam sejarah bangsa.
Semakin banyak orang yang bernostalgia, semakin kecil kemungkinan mereka mengungkapkan rasa bersalah tentang kejahatan atau masalah di masa lalu.
"Nostalgia berfungsi sebagai semacam pertahanan terhadap perasaan buruk dan sebagai sumber daya untuk meningkatkan koherensi dan kedudukan moral kelompok," tulis ilmuwan dalam keterangan resmi.
Mengubah Kebiasaan
Studi pada 2017 di Consumer Communication Reports menemukan nostalgia sebenarnya bisa mengubah pola kecanduan otak dan membantu orang berhenti merokok.
Ekspos iklan layanan masyarakat (ILM) yang membangkitkan nostalgia tentang kehidupan sebelum merokok, membuat partisipan riset lebih termotivasi untuk berhenti dan lebih melihat negatif seputar rokok.
Mengurangi Rasa Sakit
Nostalgia dan kerinduan, ternyata bisa membuat orang lebih mudah 'sembuh' dari rasa sakit.
Hasil studi yang dipublikasikan di Frontiers in Psychology di 2020 menemukan menulis tentang memori yang membahagiakan sebenarnya meningkatkan toleransi kalian terhadap rasa sakit. Ini pun berhasil pada orang yang mengalami rasa sakit kronis.
Meningkatkan Penerimaan Rasa Sedih
Kesedihan, kata Hafeez, umumnya tidak kronis atau depresif, tetapi ini sangat terkait dengan kemampuan orang untuk menerima waktu yang telah berlalu.
"Nostalgia kadang bisa membuat kita sedih," kata Dr Hafeez.
"Meskipun kesedihan ini umumnya tidak kronis atau depresif, itu terkait dengan kemampuan kita untuk menerima keniscayaan waktu yang telah berlalu."
The Neurology Times melaporkan pada tahun 2016 bahwa kalian lebih mungkin mengalami nostalgia jika sedang bersedih.
Pahami 7 Efek Ajaib dari Nostalgia terhadap Otak Sobat Zona
Itulah ulasan mengenai fakta unik dari 7 efek nostalagia terhadap otak. Sebenarnya boleh saja sih, tapi jangan berlebih adan teralalu larut ya. Sebab perasaan emosi tersebut bisa menimbulkan dampak negatif seperti stres dan kesedihan yang berjangka panjang.
Semoga ulasan tersebut bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti update informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan dengan mengaktifkan notifikasi website zonamahasiswa.id. Sampai jumpa!
Baca Juga: Inilah 5 Hobi yang Bikin Sukses dan Menghasilkan Uang
Komentar
0