Seperti biasa Sans yang ganteng, pintar, akan tetapi tidak rajin menabung ini selalu saja pulang telat dari kampus. Tahu sendiri lah kebiasaan anak pintar kalau di kelas. Apalagi, kalau bukan tidur.
Hingga ia tak sadar bahwa hari pun mulai berubah menjadi petang, mahasiswa lain juga sudah tak terlihat beraktifitas di kampus seperti biasa. Sayup-sayup ia mulai membuka mata secara perlahan dan bangkit dari tidurnya di dalam kelas.
Saat Sans ingin bergegas pulang, ia tak menyangka bahwa ada sesosok ayu nan jelita di ujung lorong perpustakaan. Dengan rasa malu tapi mau ia pun mendekati sosok itu.
“Permisi mbak, kok sendirian aja nih?†sapa Sans dengan gaya yang sok kenal.
“Iya mas, lagi pengen nyari angin malam aja†jawab mbak Kun santai.
“Wah, jangan sendirian lah mbak mending saya temani saja†ini salah satu contoh suara buaya.
“Boleh kalau mas nya nggak keberatan,†kata mbak Kun.
Sans yang tidak sadar akan sosok mbak Kun ini pun tetap santai, bukan hanya ngobrol mereka juga mengerjakan tugas bersama. Siapa sangka, ternyata mbak Kun ini pintar dalam mata kuliah Matematika. Maklumlah dulunya sebelum bunuh diri ia adalah mahasiswi jurusan Hukum Tata Negara (eh, kok nggak nyambung ya).
Selama mengerjakan tugas bersama, sebenarnya Sans merasakan perasaan yang berbeda. Sedikit merinding, tapi pesona mbak Kun mengalahkan semuanya. Mbak Kun yang memakai gaun yang menjuntai hingga lantai, dengan corak batik berwarna-warni, serta rambut panjang yang menutupi kaki. Tak lupa suaranya yang khas mewarnai melengkapi percakapan mereka.
Karena sakit hati pada sang pacar yang tak kunjung Kun temukan di dunia nyata, akhirnya ia putuskan untuk berpindah ke dunia gaib saja. Eh, ternyata benar saat masuk ke dunia gaib popularitasnya naik drastis bahkan followers Instagramnya juga ikut naik.
Selama mereka mengerjakan tugas bersama Sans mencium aroma yang semerbak seperti kembang kuburan. Akan tetapi tak dihiraukannya, karena ia sudah terlalu asyik dengan wanita cantik di depannya ini.
Mereka bergurau hingga tak kenal waktu, mbak Kun yang menyadari bahwa matahari sudah mulai menampakkan wujudnya, segera bergegas pergi. Bak Cinderela yang harus pulang sebelum jam 12 malam.
Tanpa pamit pada Sans, Kun pun segera pergi. Karena Kun ini memiliki kekuatan seribu bayangan yang sekali pandang langsung menghilang. Sesaat kemudian bayangan Kun pun sudah tak terlihat (eh iya lupa, Kun kan setan mana ada bayangannya :)
Sans yang masih terpesona oleh Kun tetap terdiam ditempatnya, ia tak bisa berkata-kata lagi untuk menggambarkan pesonanya. Tapi tak lama ia merutuki dirinya sendiri, mengapa tadi tidak meminta nomer WhatsApp nya atau username Instagram.
Dengan rasa senang, susah sekaligus sedih dan gundah. Sans memutuskan untuk pulang ke kontrakannya. Sambil terus memikirkan wajah Kun yang cantik itu ia kembali terlelap hingga malam pun kembali tiba.
Karena hari ini Sans tidak ketiduran lagi di kampus, akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke kampus, barangkali ia bisa menemukan sang pujaan hati. Tapi sayang ia tak menemukan siapapun di sana, hingga akhirnya ia memutuskan untuk kembali pulang saja dengan perasaan kecewa.
Lalu, apakah Sans akan kembali bertemu dengan mbak Kun dan mengetahui siapa sebenarnya mbak Kun ini?
Masih banyak misteri yang belum terungkap dari sosok mbak Kun lho, kalau masih penasaran komen di bawah ya biar Mimin lanjutin ceritanya!
Komentar
0