Tips

Mitos dan Fakta Metode Penelitian Kuantitatif

Muhammad Fatich Nur Fadli 25 Mei 2024 | 20:39:40

zonamahasiswa.id - Halo Sobat Zona, kalau kamu lagi meneliti sesuatu atau membuat skripsi, pasti butuh yang namanya metode penelitian. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data atau informasi dengan tujuan memecahkan masalah serta memperoleh kesimpulan. 

Baca juga: Kok Bisa Skripsi Dianggap Sulit oleh Mayoritas Mahasiswa? Kenali Penyebabnya!

Nah, ngambil datanya itu nggak boleh sembarangan, alias harus pakai metode. Di artikel ini, kita bakal belajar tentang penelitian kuantitatif serta metode yang digunakan di dalamnya. Kira-kira apa ya alasan peneliti untuk memakai jenis penelitian kuantitatif?

Yuk, mari kita bahas bersama!

Pengertian Kuantitatif

Menurut KBBI, Kuantitatif artinya berdasarkan jumlah atau banyaknya. Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang mengambil data dalam jumlah yang banyak. Bisa puluhan, ratusan, atau mungkin ribuan. Hal ini dikarenakan populasi responden penelitian kuantitatif sangat luas.

Kapan Menggunakan Metode Kuantitatif?

Penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk meneliti masalah yang sudah jelas, memiliki populasi luas, dan bermaksud untuk menguji hipotesis.

Contoh:

Judul penelitian kamu adalah “Pengaruh Aplikasi Tiktok terhadap Minat Belanja Masyarakat Jakarta“.  Di sini, kamu akan mengumpulkan data dari jutaan pengguna Tiktok yang disebut sebagai populasi. Nantinya, populasi tadi dipilih secara acak menjadi sebuah sampel penelitian.

“Terus, kalau hipotesis itu apa?”

Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang masih harus diuji kebenarannya. Dalam metode kuantitatif, terdapat dua jenis hipotesis, yaitu Ha dan Ho. 

Ha: Aplikasi Tiktok berpengaruh terhadap minat belanja masyarakat Jakarta.

Ho: Aplikasi Tiktok tidak berpengaruh terhadap minat belanja masyarakat Jakarta.

Dari judul penelitian di atas, terlihat bahwa masalah penelitian ini cukup jelas, yaitu tentang adanya pengaruh aplikasi Tiktok terhadap minat belanja. Akan tetapi, karena datanya belum diuji, kamu perlu menggunakan metode kuantitatif untuk membuktikan hipotesis tersebut.

Gimana Sobat Zona? Sampai sini apakah sudah paham?

Tujuan Penelitian Kuantitatif

Penelitian yang menggunakan metode kuantitatif bertujuan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan teori-teori yang sudah ada. Jadi, penelitiannya cenderung objektif dan tidak mendalam.

Kalau kualitatif, penelitiannya bertujuan untuk menemukan hipotesis hingga teori baru. Itu sebabnya, kualitatif memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikannya.

Contoh Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif banyak digunakan dalam ilmu alam maupun ilmu sosial. Beberapa contoh judul penelitiannya bisa kamu lihat sebagai berikut:

  • Hubungan antara Stres dengan Perilaku Merokok Mahasiswa Universitas ABC
  • Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kepatuhan Berobat Penderita Diabetes pada Masyarakat Desa XYZ
  • Hubungan Kinerja Customer Service dengan Tingkat Kepuasan Nasabah Bank Alta
  • Hubungan Lingkungan Kerja dengan Produktivitas Karyawan Perusahaan PT Ruang Raya
  • Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Pencegahan COVID-19 Warga Kelurahan Tebet Utara
  • Pengaruh Media Sosial Instagram terhadap Kesehatan Mental Pelajar SMA Ruang Raya
  • Pengaruh Kepemimpinan Walikota terhadap Efektivitas Kinerja Pemda Kota ABC
  • Pengaruh Fasilitas Bimbel Brain Academy Cabang Bekasi terhadap Minat Belajar Siswa
  • Pengaruh Peternakan Ayam terhadap Peningkatan Pendapatan Warga Kecamatan ABC
  • Pengaruh Pemasaran Online via Live Streaming Tiktok terhadap Peningkatan Omzet Penjualan Toko ABC

Ciri-Ciri Penelitian Kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif mempunyai karakteristik atau ciri sebagai berikut:

1. Memiliki dua atau lebih variabel yang diukur pengaruhnya

Pada penelitian di atas, variabelnya adalah Aplikasi Tiktok dan Minat Belanja Masyarakat Jakarta.

2. Masalah penelitiannya menanyakan tentang ada atau tidaknya pengaruh antar variabel

Bisa kita lihat bahwa penelitian tadi bertujuan untuk melihat pengaruh Aplikasi Tiktok terhadap Minat Belanja Masyarakat Jakarta.

3. Menggunakan sampel dan prinsip keterwakilan

Artinya, metode kuantitatif tidak mengambil data dari seluruh populasi, melainkan dari sampel dengan menggunakan rumus tertentu. Sampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama.

4. Bersifat objektif

Penelitian kuantitatif bersifat objektif. Data yang disajikan bersifat sebenarnya, tidak ditambahkan atau dikurangi dengan opini pribadi peneliti.

5. Relatif singkat

Penelitian kuantitatif sering dipilih karena tidak memerlukan waktu yang lama untuk menarik dan menyajikan data.

Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kuantitatif

1. Survei

Umumnya, penelitian kuantitatif menggunakan metode survei untuk mengambil data dari populasi yang besar. Survei dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan dalam bentuk kuesioner kepada para responden.

2. Eksperimen dan Analisis Isi

Selain survei, terdapat pula jenis metode eksperimen dan analisis isi. Eksperimen adalah penelitian untuk mencari pengaruh antar variabel dalam kondisi yang terkontrol. Sedangkan analisis isi bertujuan untuk melihat isi pesan dalam kategori tertentu.

3. Kuesioner

Kuesioner merupakan salah satu teknik pengumpulan data atau yang disebut sebagai instrumen penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian kuantitatif juga bisa dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, atau studi kepustakaan. Semuanya tergantung dari kebutuhan masing-masing peneliti.

Zaman sekarang, kuesioner dapat dibuat dengan Google Form dan disebarkan melalui internet,  sehingga peneliti tidak perlu mendatangi responden satu persatu. Lebih praktis, kan?

Kelebihan dan Kekurangan Desain Penelitian Kuantitatif

Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangannya tersendiri, tak terkecuali penelitian kuantitatif. Berikut hal-hal yang harus kamu ketahui sebelum memilih metode penelitian ini!

Kelebihan Metode Kuantitatif

1. Hemat waktu, biaya, dan tenaga

Peneliti bisa memperoleh informasi dari banyak responden sekaligus dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan via internet. Peneliti tidak perlu mewawancarai atau mendatangi tempat tinggal responden.

2. Hasil akurat

Informasi atau data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan aplikasi statistik SPSS, sehingga hasilnya lebih valid dan reliabel, tanpa melibatkan opini pribadi peneliti.

Kekurangan Metode Kuantitatif

1. Memerlukan populasi besar

Supaya hasil penelitian akurat, peneliti membutuhkan ukuran sampel minimal 30 responden. Populasi yang terlalu sedikit akan membuat hasil penelitian menjadi bias dan kurang objektif.

2. Jawaban responden tidak mendalam dan detail

Peneliti sudah menyiapkan opsi jawaban yang bisa dipilih responden pada kuesioner, sehingga informasi yang diperoleh cenderung singkat dan tidak mendalam.

Mitos dan Fakta Metode Penelitian Kuantitatif

Itu dia penjelasan lengkap tentang metode, ciri, kelebihan, kekurangan, dan alasan menggunakan penelitian kuantitatif. Semoga bermanfaat untuk kamu yang sedang menyusun karya ilmiah maupun skripsi di perguruan tinggi. 

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Orang Tua Wajib Tahu! Gini Cara Biar Anak Nggak Bisa Akses Konten Negatif

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150