Horor

Misteri Tumbal di Danau ITS Surabaya

Nisrina Salsabila 08 Februari 2022 | 20:24:14

Halo, Sobat Zona. Sans balik lagi nemenin kalian dengan cerita horor dari berbagai universitas di Indonesia. Hmm, setelah berpikir panjang Sans memutuskan untuk tetap stay Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Sebab, kampus ini punya banyak cerita horor yang sangat menarik untuik dikulik.

Kalau dari cerita sebelumnya, banyak Sobat Zona yang makin penasaran dengan cerita horor di kampus ini. Nah tenang aja, kali ini Sans bakal menceritakan tentang misteri tumbal di danau ITS Surabaya.

Yuk, langsung aja biar nggak makin penasaran sama ceritanya. Eits, jangan lupa matikan lampu dan aktifkan mode horornya, biar lebih seru! Selamat membaca.

"Aduh!"

Mahasiswi itu terjatuh tepat di seberang danau yang ada di kampus tersebut. Wajah pucat pasi yang merintih minta tolong itu masih berusaha berdiri dengan tegap. Tapi ia nggak bisa berdiri, kakinya tertindih motor.

Belum lagi, darah yang mengalir deras di lengannya. Berkali-kali ia menoleh ke arah sekitarnya, mencari pertolongan orang lain. Sayangnya, nggak ada orang di sana. Maklum, jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.

"Tolooongg... tolonggg..," rintih Ratih dengan sedikit terisak.

Mahasiswi bernama Ratih itu, merogoh saku celananya mencari ponsel genggam miliknya. Rasa ngilu, perih ditangannya membuat Ratih berulang kali merintih kesakitan.

"Halo? Tolong dong, aku mari jatuh ndek cedek danau kampus," kata Ratih.

Entah apa yang dibicarakan, Ratih langsung menutup sambungan teleponnya. Ia pandangi goresan per goresan yang memberikan cap baru di lengan kanannya.

Ratih kembali meringis kesakitan, tiba-tiba terdengar suara motor yang melaju ke arahnya. Ternyata, Imam teman dekatnya yang sigap menolong Ratih.

"Kok iso tibo seh awakmu? Koyok e yo dewean ndek kene?" tanya Imam seraya mengangkat motor yang menindihi kaki temannya.

"Nggak ero mam, padahal gak banter kok nyetirku biasa ae," jawab Ratih.

"Hmm, kayak e awakmu kate jadi tumbal deh," gumam Imam.

"TUMBAL?!" teriak Ratih yang nggak percaya.

Imam mengangguk mengiyakan perkataannya. Ia merinding ketika memperhatikan sekelilingnya, hanya ada suara air mengalir saja tanpa ada satupun mahasiswa yang lewat di sana.

Dengan langkah tertatih, Ratih yang masih kesakitan berusah mencerna omongan Imam. Ia nggak percaya bahwa dirinya baru saja menjadi tumbal.

Sekilas, ia jadi ingat tentang cerita yang tersebar dikalangan mahasiswa tentang danau kampus yang katanya ada penunggu tak kasat mata yang meminta tumbal. Bulu kuduk Ratih langsung merinding hebat mengingat hal itu.

Ceritanya, Ratih hanya lewat seperti biasa di danau itu. Tapi, tiba-tiba saja ia melihat ada seseorang yang lewat melintas di depannya. Karena kaget, ia pun mengerem mendadak dan menabrak pohon.

Setelah kejadian itu, Ratih menoleh ke belakang ia memastikan orang yang ditabraknya tadi. Ternyata, nggak ada siapapun di sana cuma ia sendirian.

Padahal jelas-jelas, ia melihat seorang wanita berjalan menyebrang di depannya. Anehnya, lagi-lagi nggak ada siapapun di tempat itu. Merinding!

Keesokan harinya, Ratih menceritakan pada temannya Imam tentang kejadian semalam. Awalnya, Imam nggak percaya tentang cerita itu namun akhirnya dia mempercayainya.

Sebenarnya Imam punya teman bernama Lina yang katanya bisa melihat hal-hal gaib alias hantu. Ia ingat pernah mendengar tentang hantu yang katanya minta tumbal di danau kampus tersebut.

Maka dari itu, ia percaya tentang cerita mistis di danau tersebut. Apalagi dari cerita Lina yang pernah menyaksikan sendiri penunggu di sana.

Rasa penasaran Imam makin memuncak hingga ia akhirnya memutuskan menghubungi Lina.

"Halo Lin, iki aku te nanya sesuatu tentang danau sing ndek kampus. Iso ga?" ujar Imam.

"Hmm opo o? Ono korban maneh a?" balas Lina yang sudah menduga hal tersebut.

"Iyo yo opo iso delokno a?" jawab Imam.

"Hmm tak nang kampus wes," ujarnya.

Imam pun mengiyakan dan menunggu temannya itu di dekat danau. Ia melamun melepas pandangannya, memikirkan kejadian yang terjadi pada temannya Ratih.

"Hmm, kok iso yo Ratih meh ae dadi tumbal," batin Imam.

Nggak lama kemudian, suara motor datang. Lina muncul dengan tergesa. Saat itu, sekitar pukul 1 siang mereka bercengkrama bersama.

Menerawang jauh melihat danau, terdengar kembali suara laju motor kencang dari arah sana. Terlihat Ratih yang ternyata teburu-buru hingga nyetir motor dengan kecepatan yang sangat kencang.

Tapi tiba-tiba terdengar..

BRUK!!

Suara motor jatuh kembali terdengar. Lina yang sedang berbincang dengan Imam, sontak berdiri kaget menyaksikan Ratih yang kembali jatuh di tempat tersebut.

Anehnya, Ratih jatuh di posisi yang sama. Saat ia ingin bangkit berdiri, ia melihat sosok samar berdiri di depannya.

Awalnya ia mengira itu Lina, teman Imam. Namun ternyata..

Deg!

Sosok wanita berambut panjang hingga menutup sebagian wajahnya memandangi Ratih dengan bibir pecah yang sangat pucat.

Lina yang melihat sosok itu pun berteriak dengan kencangnya memanggil Ratih.

"Tih.. Ratih," teriak Lina.

Terdengar suara Lina dari kejauhan, tapi Ratih tetap diam memandangi wanita itu. Hingga akhirnya ia tersadar ketika wanita itu tersenyum dengan menyeramkan ke arahnya.

AAAKHHHHH TOLONGG!!

Teriak Ratih yang akhirnya datanglah Lina dan menutup matanya. Kemudian entah apa yang diucapkan Lina, ia seperti berkomunikasi dengan wanita itu.

Tak lama kemudian, Ratih yang masih terkejut seketika pingsan tak sadarkan diri. Mereka berdua membawa Ratih menuju gazebo dekat sana.

Setelah beberapa menit kemudian, Ratih meringis kesakitan dengan bercak luka yang ada ditubuhnya. Mengingat kejadian yang sampai terulang dua kali itu, akhirnya Ratih enggan melintasi jalan sekitar danau jika sedang sendirian.

Misteri Tumbal di Danau ITS Surabaya

Hmm, entah ada yang percaya atau nggak dengan cerita di atas. Bagaimana menurut Sobat Zona, pernah mengalami kejadian serupa seperti Ratih? Kalau ada, boleh nih sharing sama Sans tentang cerita horor yang ada di kampus kalian. Yuk, tulis di kolom komentar. Sampai jumpa.

Baca Juga: Mengerikan! Sosok Hantu Tanpa Kepala di ITS Surabaya

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150