Horor

Misteri Hantu Tanpa Kepala di Untag Surabaya

Nisrina Salsabila 28 Januari 2022 | 19:28:30

zonamahasiswa.id - Halo, Sobat Zona. Gimana kabarnya hari ini? Semoga baik dan sehat selalu ya. Sans balik lagi nih dengan cerita-cerita horor yang bikin kalian penasaran. Kali Sans akan membawa kalian ke Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.

Perguruan tinggi ini didirikan pada tanggal 17 Agustus 1958, sekaligus sebagai universitas swasta pertama di Jawa Timur. Kampus ini mempunyai banyak kisah menarik tentang dinamika perkuliahan hingga terselip cerita mistis yang turut mewarnai kehidupan mahasiswanya. Salah satunya yang terkenal adalah misteri hantu tanpa kepala.

Nah, biar Sobat Zona nggak penasaran dengan cerita misteri hantu tanpa kepala di Untag Surabaya. Yuk, Sans mulai ceritanya. Eits, sebelum itu jangan lupa untuk matikan lampu dan aktifkan mode horornya supaya lebih seru! Selamat membaca.

Sebagai mahasiswa Untag, Dio pernah mendengar sederet cerita horor yang menyebar dikalangan mahasiswa. Bahkan cerita horor tersebut, sampai ke telinga mahasiswa baru.

Ya, Dio adalah mahasiswa baru di kampus tersebut. Namun, baru saja menjajal enaknya dunia perkuliahan, ia malah dicekoki dengan sederet cerita menyeramkan. Mulai dari cerita tongkrongan kuntilanak, hantu anak kecil, sampai yang terkenal yakni hantu tanpa kepala.

Merinding!

Satu kata yang tergambar saat ini dalam benak Dio. Saat itu, ia baru menginjak semester dua dan Dio mengambil kelas malam karena pagi harinya dia harus bekerja terlebih dahulu.

Biasanya, kelas malam dimulai pukul 6 sore. Namun kali ini, tiba-tiba saja dosen memberitahukan bahwa kelas akan dimulai pukul 8 malam.

"Selamat sore, untuk kelas hari ini akan dilaksanakan jam 8 malam karena saya ada urusan mendadak," tulis dosen dalam pesan WhatsApp.

Melihat pesan tersebut, Dio kembali merebahkan dirinya di kasur. Padahal sebelumnya, ia sudah bersiap menuju kampus. Dengan ponsel yang ada ditangannya, ia asyik membuka YouTube melihat video secara random.

Entah kebetulan atau nggak, tiba-tiba saja muncul satu video tentang kampusnya. Bukan tentang prestasi atau apa, malah tentang cerita horornya yang menjadi urban legend di kampus tersebut.

Rasa penasaran yang memuncak, akhirnya membuat Dio memutar video horor tersebut. Ia jadi merinding ketika mendengar cerita hantu tanpa kepala di kampus itu.

Apalagi, kelasnya nanti malam dekat dengan rektorat lama yang terkenal dengan urban legend-nya tersebut. Ia takut hingga rasanya merinding sendiri saat berada di kamar kosan.

Padahal, ia belum berada di kampus namun rasanya seperti ada hembusan angin disekitarnya. Seperti ada yang menemaninya saat menyaksikan video tersebut.

"Aduh, merinding ngene rek," batinnya.

Alih-alih melanjutkan menonton video, Dio memejamkan mata hingga tertidur sampai jam menunjukkan pukul setengah 8 malam.

"Astaga keturon sampai jam nyamene, sholat disek lah cek nggak diganggu setan," ucapnya seraya membereskan buku-bukunya.

Hanya butuh 15 menit, Dio sampai di kampusnya. Malam itu, nggak seperti biasanya bahkan lebih sepi dari kemarin. Rasanya sunyi nggak ada lalu lalang mahasiswa. Padahal jam masih menunjukkan pukul 8 malam yang biasanya masih banyak mahasiswa mengikuti kelas malam.

Sembari melepas helmnya, Dio dikagetkan dengan suara perempuan yang tiba-tiba memanggil dirinya.

"Dio!" teriak perempuan itu.

"Hah? Opo? Ngagetin ae awakmu," ucap Dio yang langsung menoleh ke arah teman perempuannya bernama Ani.

"Eh, bareng dong. Aku wedi kate lewat gedung rektorat dewean," ujarnya.

"Hoalah, sek jam nyamene nggak ono opo-opo," balas Dio.

Ani celingukan ketika Dio memberikan jawaban seperti itu. Lantas, ia pun mendekatkan wajahnya ke telinga Dio dan membisikkan sesuatu.

"Ndek kono mari ono mahasiswa sing ketemu hantu tanpa kepala," bisik Ani.

Dio menggelengkan kepala nggak percaya dengan omongan Ani. Ia segera beranjak dari parkiran untuk menuju kelas.

Singkat cerita, mereka melewati rektorat lama yang katanya horor. Memang, kampusnya terkenal horor karena banyak bangunan atau gedung lama di sana.

Ani dari awal memang sudah merasa ketakutan, hingga ia bolak balik menengok ke belakang untuk memastikan keberadaan hantu tersebut.

"Lapo seh awakmu?" tanya Dio yang heran melihat tingkah Ani.

"Sssttt...," balasnya.

Mereka berdua hanya diam, nggak ada satu pun yang memulai pembicaraan. Apalagi Ani yang masih saja mengecek keadaan sekitarnya. Sementara, Dio berjalan santai sembari menengok deretan ruangan yang ada di sana.

Ia merasa aneh, sebab suasanya sangat sepi bahkan bulu kuduk Ani sudah merinding dari awal masuk gedung ini. Sebenarnya, mereka lewat gedung ini karena sangat dekat dengan ruangan yang dipakai kuliah nanti.

Untungnya, hal yang mereka pikirkan nggak terjadi. Mereka aman-aman saja saat melewati gedung tersebut dan ternyata nggak menemui hantu tanpa kepala itu.

"Kita beruntung pol, nggak ketemu ambe hantu iku," kata Ani.

"Yo emang nggak ono hantune, awakmu ae sing terlalu wedi," jawab Dio.

Menghiraukan perkataan Dio, Ani segera duduk dengan mahasiswa lainnya. Sedangkan, Dio duduk jauh di pojok dekat dengan jendela.

Kurang lebih selama satu jam lamanya, mereka mengikuti perkuliahan. Akhirnya, pukul 9 malam kelas telah berakhir. Dio yang masih menulis materi dari dosen, pulang paling terakhir.

Satu per satu temannya telah meninggalkan kelas, hingga ia pun nggak sadar jika dirinya keluar paling terakhir. Sampai ia mulai merasa merinding kita mendapati keadaan sekitarnya yang sudah sepi.

"Waduh, anj*r wes sepi dewean maneh. Semoga nggak ketemu ambe hantu iku lah," batinnya.

Dio segera bergegas dan memutuskan untuk kembali melewati gedung rektorat karena aksesnya yang lebih cepat. Perlahan, ia pun sudah berada di ambang pintu menuju gedung tersebut.

CETAK!

Ia kaget dengan suara lampu yang tiba-tiba mati. Masih berusaha tenang, Dio menyalakan hpnya sebagai penerang jalan.

Untungnya, nggak lama kemudian setelah melewati beberapa ruangan lampu di gedung tersebut kembali menyala. Dio merasa lega dan mempercepat langkahnya agar segera keluar dari gedung tersebut.

Awalnya memang nggak ada yang aneh, sampai ia ditengah jalan mendapati seperti ada orang yang berdiri di tengah-tengah jalan gedung itu. Dio mengira, orang yang berdiri tersebut adalah pegawai kampus yang sedang lembur.

Wajah wanita tersebut sama sekali nggak terlihat karena terhalang sorotan lampu. Karena penasaran, akhirnya Dio mulai mendekati wanita tersebut.

"Permisi bu, masih kerja ya?" sapa Dio.

Wanita tersebut hanya diam, namun tetap berdiri di sana. Perlahan, Dio mempercepat langkahnya. Makin dekat makin terlihat sosok wanita itu. Seketika Dio diam nggak berkutik memandangi wanita tersebut.

Hanya saja, kakinya merasa sangat lemas hingga ingin pingsan di tempat. Sementara tangannya gemetaran hebat nggak karuan, ditambah pula dengan raut wajah Dio yang sangat pucat. Wanita tersebut berjalan dengan cepat ke arahnya dan Dio pun berteriak dengan kencangnya.

Tap tap tap...

AAAKKKHHH

Dengan gesit, Dio lari terbirit-birit hingga tersandung dengan kakinya sendiri. Ia pun mencoba untuk menghubungi temannya, Ani tapi gagal.

Tut Tut

"Jan**k, Ani angkat dong!" gumam Dio seraya menggigit bagian bawah bibirnya.

Menyadari masih berada di gedung tersebut, Dio pun segera bangkit berdiri dan mencoba untuk lari. Namun tiba-tiba...

Deg!

Sosok hantu wanita tanpa kepala yang baru saja dilihatnya kembali muncul di depannya. Jantung Dio rasanya mau copot, ia nggak bisa berkutik ketika sosok tersebut berjalan ke sana ke mari di dekatnya.

"Ya Allah, tolong hamba," gumamnya dengan suara ketakutan.

Saat sosok itu nggak terlihat lagi, Dio pun berlari keuar gedung. Ia segera menuju parkiran dan menyalakan motornya.

Hosh hosh..

Suara nafas Dio yang masing terengah-engah saat ia mengendarai motor. Hingga sampai di depan kos, ia segera masuk dan menelep[on temannya Ani. Lantas, ia pun menceritakan semua kejadian bertemu hantu tanpa kepala pada temannya.

Karena rasa takutnya ag masih tertinggal sampai saat ini, Dio pun jarang hampir nggak pernah memasuki gedung rektorat itu. Kecuali ada keperluan mendesak dan harus ada seseorang yang menemaninya.

Dari kejadian Dio itupun, semakin banyak mahasiswa yang juga bertemu dengan sosok hantu tanpa kepala. Bahkan kejadiannya pun hampir sama seperti Dio, berkisar pukul 6 sore atau 9 malam. Karena itulah, sosok hantu itu menjadi sal;ah satu urban legend kampus ini.

Misteri Hantu Tanpa Kepala di Untag Surabaya

Hmm, entah ada yang percaya atau nggak dengan cerita di atas. Bagaimana menurut Sobat Zona, pernah mengalami kejadian serupa seperti Dio? Kalau ada, boleh nih sharing sama Sans tentang cerita horor yang ada di kampus kalian. Yuk, tulis di kolom komentar. Sampai jumpa.

Baca Juga: Penampakan Hantu Nenek Tua Berwajah Hancur di STIKOM Surabaya

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150