zonamahasiswa.id - Seorang mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI), Zhafirah Azis Syah Alam (20) tewas saat mengikuti perkaderan tingkat senat Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM).
Perkaderan tersebut dilaksanakan di wilayah perkemahan Bukit Embun Pagi, Lingkungan Butta Toa, Kelurahan Buluttana, Kecamatan Tinggimoncong pada Minggu (24/7). Sementara, pihak kepolisian masih menyelediki penyebab kematian mahasiswa semester lima tersebut.
Baca Juga: Viral Anak Pejabat Pekanbaru Pakai 'Surat Sakti' Agar Lolos Kedokteran Unri
Kronologi Kejadian
Melansir Detik, ayah mahasiswa Abdul Azis mengungkap mendapat informasi kematian anaknya dari pihak penyelenggara. Namun, awalnya ia mengaku tak percaya hingga dirinya menghubungi kembali panitia penyelenggara melalui video call.
Jenazah mahasiswi tersebut dibawa ke Biddokes Polda Sulsel untuk dilakukan visum. Abdul Azis berharap kematian anaknya dapat segera tersungkap.
"Persoalan apa penyebabnya nanti apakah karena hipotermia, kedinginan atau apa yang jelas terjawab teka-teki kematian anak saya," tutur Abdul Azis sekaligus dosen bahasa di Universitas Negeri Makassar (UNM).
Sebelumnya, ayah korban menjelaskan sebelum berangkat putrinya dalam keadaan sehat. Kemudian, jika benar terdapat dugaan kekerasan dalam proses pengkaderan maka pihak kepolisian harus mengusut kasus ini sampai tuntas.
Abdul Azis pun mencari tahu lebih lanjut mengenai kronologis penyebab Zhafirah meninggal dunia ke pihak kampus dan petugas Puskesmas Tinggimoncong. Ia mendapati keterangan dari kedua pihak tersebut ada perbedaan meski tidak siginifikan.
"Saya juga konfirmasi tadi dengan salah satu petugas puskesmas, ada perbedaan walaupun tidak signifikan," jelasnya.
Terlebih, ia menyayangkan adanya kejadian yang menimpa sang anak. Ia menututurkan hal tersebut bisa dijadikan pembelajaran bagi mahasiswa yang mengikuti kegiatan di luar kampus.
"Inikan snagat disayangkan, ada anak mahasiswa aktif yang meninggal dalam kegiatan kemahasiswaan. Saya yakin punya izin dari lembaga sana," katanya.
Lantas, Abdul Azis meminta pertanggung jawaban pihak kampus atas meninggalnya mahasiswa bernama Zhafirah di Malino, Kabupaten Gowa.
"Setidaknya lembaga saya tidak meminta pertanggungjawaban secara hukum, tapi secara moril harus dipertanggungjawabkan karena mereka yang memberikan izin. Ini kegiatan fakultas bukan kegiatan luar kampus," terangnya.
Di sisi lain, dokter Forensi Polda Sulsel dr Deny mengungkapkan pigaknya telah melakukan pemeriksaan visum terhadap jenazah Zhafirah sesuai dengan permintaan orang tua korban.
Namun, Deny enggan membeberkan hasil pemeriksaan visum luar tersebut. Ia menjelaskan pihaknya telah menyerahkan hasil pemeriksaan kepada Polres Gowa.
"Kami telah selesai melakukan pemeriksaan atau visum luar saja sesuai permintaan orang tuanya. Kalau hasilnya, sudah kami serahkan ke Kasat Reskrim Polres Gowa," pungkasnya.
Sementara, pihak UMI berencana akan membekukan senat mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) atas terjadinya kematian yang menimpa salah satu mahasiswinya.
Wakil Dekan 3 FKM UMI, Multazam mengatakan pihaknya masih menunggu informasi karena panitia maupun peserta pengkaderan masih menjalani proses pemeriksaan di Polsek Tinggimoncong.
Berkaitan dengan itu, pihaknya akan memberikan sanksi terhadap lembaga yang menggelar kegiatan senat pengkaderan tersebut.
"Kita lihat dulu hasil investigasinya apa, tapi pihak kampus pasti akan membekukan ini kelembagaan. Kalau pun sesuai SOP pun juga kami tetap akan membekukan kegiatannya ini. Kita tidak mau mengambil risiko lagi," kata Multazam.
Pihak kampus tak tanggung-tanggung akan menindak secara hukum jika terbukti ada oknum mahasiswa yang melakukan tindak kekerasan dalam peristiwa ini.
"Kalau terhadap oknum mahasiswa ada yang terbukti ya akan diproses hukum pasti. Karena ini kegiatan bukan lagi di dalam kampus, tapi di luar kampus mereka sudah memberikan pernyataan hita di atas putih sebelum melakukan kegiatan ini," lanjutnya.
"Pastinya dalam peristiwa ini kami dari pihak kampus tetap mendampingi terus, sembari kita tunggu hasil pemeriksaan visum dari kepolisian," tutup Multazam.
Mahasiswa UMI Makassar Tewas Saat Pengkaderan, Orang Tua Minta Pertanggungjawaban Kampus
Itulah ulasan mengenai seorang mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI0 yang tewas ketika mengikuti kegiatan senat perkaderan FKM hingga orang tua meminta pihak kampus untuk tanggung jawab.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca Juga: Mahasiswi Diberi Uang Rp100 Ribu Usai Ngaku Dilecehkan Profesor UHO
Komentar
0