
Zona Mahasiswa - Sebagai mahasiswa semester akhir, kamu pasti sudah akrab dengan istilah variabel penelitian. Tapi, kalau kamu mengambil jalur penelitian kualitatif, kamu harus memahami bahwa konsep variabelnya sangat berbeda dari kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif, variabel tidak diukur dengan angka, melainkan ditafsirkan dari data dan konteks.
Baca juga: Mudah Banget! Begini Cara Mengatur Margin Skripsi di Microsoft Word
Memahami jenis-jenis variabel ini akan membantumu menyusun kerangka penelitian yang logis dan meyakinkan dosen.
Variabel Penelitian Kualitatif
Pada dasarnya, dalam penelitian kualitatif, kita tidak menyebutnya sebagai variabel bebas atau terikat seperti pada kuantitatif. Kita lebih sering menggunakan istilah konsep atau kategori.
1. Variabel Independen & Dependen sebagai Konsep
Pada penelitian kualitatif, konsep variabel bebas dan terikat tidak digunakan untuk mengukur hubungan sebab-akibat. Mereka lebih berfungsi sebagai konsep atau tema yang akan kamu teliti secara mendalam.
- Konsep Independen:
- Ini adalah konsep yang kamu duga memengaruhi atau menjadi penyebab suatu fenomena.
- Contoh: Dalam penelitian tentang "Pengalaman Mahasiswa dalam Mengelola Stres Akademik," konsep independennya bisa jadi Lingkungan Akademik atau Dukungan Sosial.
- Kamu tidak akan mengukur seberapa besar pengaruh lingkungan akademik, tapi lebih mendeskripsikan bagaimana lingkungan akademik memengaruhi pengalaman mahasiswa.
- Konsep Dependen:
- Ini adalah konsep yang menjadi fokus utama penelitianmu.
- Contoh: Dalam penelitian yang sama, konsep dependennya adalah Pengelolaan Stres Akademik.
- Kamu akan menggali dan mendeskripsikan bagaimana mahasiswa mengelola stres, apa saja strateginya, dan bagaimana pengalaman mereka.
2. Variabel Latar Belakang (Contextual Variables)
Ini adalah variabel yang tidak menjadi fokus utama penelitianmu, tapi sangat penting untuk memberikan konteks. Variabel ini bisa berupa demografi atau karakteristik informan.
- Ciri-ciri:
- Tidak diukur secara terpisah, tapi disertakan dalam deskripsi informan.
- Contohnya: usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, jabatan, atau masa kerja.
- Contoh: Dalam penelitian tentang "Pengalaman Dosen Startup dalam Mengajar", kamu perlu mencantumkan variabel latar belakang seperti usia dosen, pendidikan terakhir, dan berapa lama mereka mengajar untuk memberikan konteks.
3. Variabel Intervening (Intervening Variables) sebagai Mekanisme
Dalam kualitatif, variabel intervening tidak diuji secara statistik. Mereka lebih dipahami sebagai mekanisme atau proses yang menghubungkan dua konsep.
- Fungsinya:
- Untuk menjelaskan mengapa atau bagaimana suatu fenomena terjadi.
- Kamu akan menemukan variabel ini saat analisis data, di mana kamu menemukan adanya proses yang menghubungkan dua konsep.
- Contoh:
- Dalam penelitian tentang "Keputusan Pelanggan Membeli Produk Lokal", kamu mungkin menemukan bahwa Rasa Nasionalisme (konsep independen) memengaruhi Keputusan Pembelian (konsep dependen) melalui proses Persepsi Kualitas Produk Lokal (variabel intervening).
- Kamu akan menjelaskan bagaimana rasa nasionalisme membuat pelanggan mempersepsikan kualitas produk lokal sebagai sesuatu yang baik, dan persepsi itulah yang kemudian mendorong keputusan pembelian.
Penting untuk Diingat:
- Variabel itu Dinamis: Dalam penelitian kualitatif, kamu tidak datang dengan semua variabel yang sudah ditentukan. Sebaliknya, variabel atau tema baru bisa muncul selama proses pengumpulan dan analisis data.
- Fokus pada Kekayaan Data: Jangan pusing memikirkan berapa banyak variabel. Fokuslah pada bagaimana kamu bisa menggali informasi sedalam mungkin dari informanmu untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif.
Dengan memahami konsep variabel dalam kualitatif, kamu akan lebih siap saat menyusun proposal dan menjawab pertanyaan dari dosen.
Baca juga: Pesan Buat Mahasiswa Baru! Perhatikan Hal-hal Sepele Ini Agar Kamu Nggak Molor Kuliah
Komentar
0