Inspirational Story

Lebih Dekat dengan Nadhira Nuraini Afifa, Mahasiswa Indonesia yang Berpidato di Harvard

Zahrah Thaybah M 15 April 2021 | 11:07:16

zonamahasiswa.id – Nadhira Nuraini Afifa, mahasiswa asal Indonesia yang beberapa waktu lalu sempat menjadi sorotan. Ia berhasil terpilih mewakili angkatannya untuk berpidato di acara kelulusan Harvard University tahun 2020 lalu.

Baca Juga: Pelajaran Berharga dari Sisca Kohl, Seleb TikTok Sultan dengan Segudang Kreativitas

Meraih Beasiswa S2 LPDP

Gambar Nadhira Nuraini Afifa (Foto: Konten Islam)

Untuk sampai ke titik ini tentu tidaklah mudah. Nadhira harus bersaing dan menghadapi berbagai macam tantangan. Akhirnya, ia berhasil meraih beasiswa S2 Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang dikelola oleh Kementerian Keuangan.

Kemudian, wanita cantik ini menempuh pendidikan S2 di Department of Global Health and Population, Harvard TH Chan School of Public Health, Amerika Serikat, yang berfokus pada topik yang membahas tentang nutrisi. Tapi, sebelumnya ia menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Ke Afrika untuk Menangani Gizi Buruk

https://www.instagram.com/p/B7YJ9u8nqAv/?utm_source=ig_web_copy_link

Nadhira bersama para mahasiswa Harvard juga turut menangani permasalahan gizi buruk yang menyerang kalangan anak dan remaja di kota Dodoma, Tanzania, Afrika. Ia membagikan momen tersebut di Instagram pribadinya @nadhiraafifa.

Baca Juga: Sering Dibully Semasa Sekolah hingga Dibayar hanya 500 Ribu, Inilah Kisah Inspiratif Prilly Latuconsina

Terpilih untuk Berpidato di Hari Kelulusan

Gambar Nadhira Afifa di hari kelulusan Harvard University (Foto: detikNews)

Pada tahun 2020, Nadhira terpilih sebagai commencement student speaker, yang mewakili angkatannya di hari kelulusan Harvard School of Public Health.

"Ini merupakan satu kesempatan yang sangat berharga bagi aku, sangat membanggakan juga buat aku, sebuah kejutan yg luar biasa untuk mengakhiri journey aku di Harvard," kata Nadhira dalam video YouTube-nya.

Kemudian, wanita cantik ini juga menjelaskan bahwa Harvard saat itu tengah mengadakan seleksi untuk seluruh mahasiswa. Tahap pertama adalah mengirimkan teks pidato dan ia mengaku kesulitan dalam menyusunnya.

"Sebenarnya membuat pidato ternyata susah banget karena aku enggak pernah lihat pidato di wisuda sebelumnya, enggak pernah nonton juga, jadi aku kurang ada acuan kayak harus apa bikin teks pidato," kata Nadhira.

Selain itu, tidak ada guideline dalam pembuatan. Ia hanya mengetahui kriteria penulisan, yaitu 500-750 kata atau sekitar 5-6 menit saat dibaca. Lalu, dua hari kemudian ia dinyatakan lolos ke seleksi selanjutnya melalui video.

Isi Pidato Nadhira

Gambar Nadhira saat berpidato (Foto: YouTube)

Nadhira banyak mendapat keuntungan, karena ia di-coaching oleh seorang CEO perusahaan komunikasi yang telah biasa memberi coaching pidato formal.

Dan keesokan harinya, Nadhira dijadwalkan Zoom Call dengan juru kamera Harvard. Saat itu, ia diberi satu kali kesempatan untuk membacakan pidato secara utuh, yang mana video tersebut akan diberikan kepada panelis.

Tiga hari kemudian, Nadhira menerima email yang menyatakan ia berkesempatan untuk coaching kembali sebelum pidato final.

Pidato Nadhira berisi perihal kesannya pada awal masa orientasi, rasa takut dan gugup masih begitu menyelimuti dirinya. Ia juga menyebut soal kesetaraan, inklusivitas, juga persatuan.

Selain itu, Nadhira juga bercerita bagaimana sang ibunda menjadi sosok yang begitu menginspirasinya. Ia ingat betul pelajaran penting yang ibunya sampaikan.

"Bermimpilah yang tinggi karena satu-satunya batasan kita adalah pikiran kita," ujarnya

Kesehatan masyarakat memberi hak istimewa untuk menyelamatkan kehidupan jutaan orang dan meningkatkan kesehatan juga umur panjang generasi kini dan mendatang.

LDR dengan Suami

Gambar Nadhira bersama sang suami (Foto: Urbanasia)

Karena harus melanjutkan pendidikannya di benua Eropa, ia harus LDR dengan sang suami, Pasha Laksamana Putra. Mereka berdua telah menikah pada 27 Juli 2018 silam di Masjid Raya Pondok Indah Jakarta.

Lebih Dekat dengan Nadhira Nuraini Afifa, Mahasiswa Indonesia yang Berpidato di Harvard

Itulah ulasan mengenai kisah inspiratif Nadhira Nuraini Afifa, mahasiswa asal Indonesia yang berpidato di kelulusan Harvard.

Quotes dari Nadhira “Bermimpilah yang tinggi karena satu-satunya batasan kita adalah pikiran kita,” mengajarkan kita bahwa, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini selama mau berusaha mewujudkan mimpi-mimpi kita, karena yang menjadi penghalang adalah pikiran kita sendiri.

Semoga ulasan ini bermanfaat untuk Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti update informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan dengan mengaktifkan notifikasi website zonamahasiswa.id. Sampai jumpa!

Baca Juga: Merintis Karir dari Tukang Potong Rumput hingga Menjadi Aktor Ternama, Berikut Kisah Inspiratif Reza Rahardian

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150