Opini

Kontroversi Jokowi 'The King of Lip Service' Apakah Akan Menyaingi Ketenaran 'The King of Fighters'?

Zahrah Thaybah M 28 Juni 2021 | 19:39:05

zonamahasiswa.id - Media pemberitaan ramai dengan postingan BEM UI yang mengkritik Jokowi 'The King of Lip Service'. Menanggapi hal tersebut, muncul pro dan kontra dari berbagai pihak termasuk para pejabat negara.

Baca Juga: Katanya Wakil Rakyat, Kenapa Suara Kami Saja Tidak Pernah Didengar, Apa Perlu Turun ke Jalan Lagi?

Akar Persoalan 'The King of Lip Service'

Kritik Jokowi The King of Lip Service Berujung Pemanggilan
Gambar Jokowi 'The King of Lip Service' (Foto: CNN Indonesia)

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) ramai menjadi perbincangan berbagai media pemberitaan, lantaran kritiknya yang menuai kontroversi. Pihaknya terang-terangan memberikan title kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo 'The King of Lip Service' atau Raja Membual.

Hal tersebut tentu saja menuai tanggapan dari para netizen. Belum lagi masyarakat Indonesia yang sifatnya mudah terpancing dan nomor wahid soal menyemburkan kata-kata pedas. Hmm, kayaknya boleh diadu sama pedasnya Carolina Reaper.

Kalau sepengetahuan Mimin, katanya sih Jokowi itu sering mengobral janji manisnya, tapi realitanya berbanding terbalik. Astaga kok jadi teringat kasus ciwi-ciwi soal laki-laki 'buaya' ya? Selain itu, juga rindu didemo oleh mahasiswa saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, kekerasan pada demo Omnibus Law revisi UU ITE, penguatan KPK, dan masih banyak lagi. Itu yang bisa Mimin simpulkan dari tweet BEM UI.

Belum juga kasus ini reda, eh ketambahan lagi masalah akun media sosialnya BEM UI diretas. Waduh, kira-kira siapa ya pelakunya? Ini sama saja seperti menyiram minyak tanah di kobaran api, alias makin panas makin membara. Mungkin bagi masyarakat yang suka dengan hal-hal yang berbau politik ini terlihat seru.

Baca Juga: Seandainya Skripsi Tidak Digunakan Sebagai Syarat Kelulusan…

Memancing Tanggapan Para Pejabat

BEM UI Dipanggil Rektor karena The King of Lip Service, PKS: Kembalikan  Kebebasan Kampus | Indozone.id
Gambar Jokowi 'The King of Lip Service' (Foto: Indozone)

Jangan dikira ini hanya ramai di kalangan mahasiswa. Saking boomingnya kasus ini hingga memancing tanggapan para pejabat. Misalnya, Fadli Zon. Fahri Hamzah, hingga orang-orang dari partai politik. Kalau Mimin lihat ini ibaratnya seperti satu diam, maka diam semua. Sebaliknya, satu berkicau, semuanya pun ikut berkicau. Ada yang pro lah, ada yang kontra lah.

Ya begitulah perpolitikan di Indonesia bikin kepala ini mumet. Bahkan, juga trending di berbagai media sosial, salah satunya Twitter. Sebetulnya mengeluarkan pendapat adalah hak setiap warga negara dan itu sudah tertulis dalam UUD 1945 Pasal 28E ayat (3) dan Pasal 28I ayat (1).

Selain itu, jangan lupakan bahwa peran mahasiswa sebagai agen perubahan atau agent of change. Jadi, jangan heran kalau para pemangku jabatan di negara ini selalu mendapat kritikan dari mahasiswa. Sampai kapan kira-kira berita ini memanas? Karena bagaimanapun ini sangat berdampak pada demokrasi dan perdamaian antara pemerintah dan juga rakyat. Akankah 'The King of Lip Service' ini juga terus ramai bak 'The King of Fighters' pada zamannya?

Tapi, semoga saja para mahasiswa tersebut nantinya tidak akan berbuat hal yang sama seperti orang-orang yang pernah dikritiknya. Harapan Mimin juga semoga dengan adanya kritik ini bisa membuat Indonesia lebih baik lagi kedepannya, karena masing-masing pihak bisa mengevaluasi diri.

Kontroversi Jokowi 'The King of Lip Service' Apakah Akan Menyaingi Ketenaran 'The King of Fighters'?

Itulah ulasan mengenai kontroversi Jokowi 'The King of Lip Service' apakah akan menyaingi ketenaran 'The King of Fighters'?

Semoga ulasan ini bermanfaat untuk Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti update informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan dengan mengaktifkan notifikasi website zonamahasiswa.id. Sampai jumpa!

Baca Juga: Cita-Cita Lulus Skripsi Tahun Ini, Ekspektasi Masih Ada Tahun Depan Kok

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150