
Zona Mahasiswa - Buat kamu yang udah sampai tahap akhir dalam penulisan skripsi, selamat ya! Tapi jangan senang dulu, karena tantangan sebenarnya justru dimulai saat kamu mengerjakan Bab V atau Bab Pembahasan dan Kesimpulan. Banyak mahasiswa yang terlalu fokus di Bab I-IV dan malah menganggap enteng Bab V, padahal bagian ini punya peran penting banget buat menunjukkan seberapa dalam pemahaman kamu terhadap penelitian yang kamu lakukan.
Baca juga: Gunakan Istilah-istilah Ini Biar Skripsi Nggak Gampang Kena Plagiasi!
Supaya kamu nggak asal-asalan ngerjain Bab V dan akhirnya kena revisi berkali-kali, yuk simak hal-hal penting yang harus kamu perhatikan dalam menyusun Bab V skripsi. Tenang, pembahasannya dikemas ringan dan pakai bahasa yang gampang dimengerti. Jadi cocok banget buat kamu para pejuang skripsi!
Pahami Tujuan Bab V Dulu
Banyak mahasiswa ngerjain Bab V kayak lagi rangkum isi skripsi, padahal bukan itu esensinya. Bab V bukan sekadar rekapitulasi, tapi tempat kamu menunjukkan kemampuan analisis dan sintesis.
Kamu harus:
- Menjelaskan makna hasil penelitian
- Membandingkan dengan teori atau penelitian sebelumnya
- Menarik kesimpulan yang kuat dan masuk akal
- Memberi saran yang relevan dan solutif
Struktur Umum Bab V
Biasanya Bab V dibagi jadi beberapa subbab:
- Pembahasan: Penjelasan tentang hasil penelitian secara mendalam
- Kesimpulan: Ringkasan temuan utama yang menjawab rumusan masalah
- Saran: Rekomendasi praktis dan akademis berdasarkan hasil penelitian
Catatan: Kadang kampusmu mungkin menggabung Bab Pembahasan (Bab IV) dan Kesimpulan (Bab V), atau memberi format berbeda. Jadi, selalu sesuaikan dengan pedoman kampus masing-masing.
Jangan Cuma Menjelaskan Angka
Kalau penelitianmu kuantitatif dan pakai data statistik, hati-hati nih! Banyak mahasiswa yang cuma nulis:
"Nilai signifikansi sebesar 0,043 lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak."
Lalu selesai. Ini fatal banget karena kamu harus menjelaskan maknanya, bukan cuma angka!
Contoh penjelasan yang lebih baik:
"Nilai signifikansi sebesar 0,043 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara durasi penggunaan media sosial dengan tingkat stres mahasiswa. Hal ini mendukung teori dari Lazarus (2000) tentang stres akademik yang dipicu oleh distraksi digital."
Hubungkan dengan Tinjauan Pustaka
Jangan lupa untuk membandingkan hasil penelitianmu dengan teori atau studi sebelumnya. Ini penting banget buat menunjukkan kamu nggak asal-asalan bikin skripsi.
Misalnya:
"Temuan ini sejalan dengan penelitian Andini (2021) yang menyatakan bahwa interaksi melalui media sosial dapat memperkuat rasa kesepian bila dilakukan secara pasif. Namun, berbeda dengan studi Rahmad (2020) yang tidak menemukan pengaruh signifikan antara durasi akses media sosial dengan kesepian pada mahasiswa."
Dengan cara ini, dosen penguji akan lihat kamu punya kemampuan berpikir kritis.
Jawab Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
Salah satu cara menghindari revisi di Bab V adalah dengan menjawab rumusan masalah secara langsung dan jelas. Jangan muter-muter kayak lagi ngejawab soal ujian.
Contoh:
Rumusan Masalah: Apakah ada hubungan antara penggunaan TikTok dan tingkat produktivitas belajar mahasiswa?
Jawaban di Bab V: Berdasarkan hasil uji korelasi, terdapat hubungan negatif yang signifikan antara frekuensi penggunaan TikTok dan produktivitas belajar mahasiswa (r = -0.45, p < 0>
Jangan Asal Bikin Kesimpulan
Kesimpulan bukan tempat kamu curhat atau menebak-nebak. Kesimpulan harus:
- Berdasarkan temuan penelitian
- Ringkas, padat, dan jelas
- Menjawab rumusan masalah
- Tidak mengandung data baru
Format sederhana dalam menyusun kesimpulan:
- Terdapat pengaruh positif antara strategi belajar aktif dan nilai akademik mahasiswa.
- Faktor motivasi intrinsik memiliki kontribusi paling besar dalam meningkatkan prestasi belajar.
Saran Harus Masuk Akal
Saran bukan cuma formalitas. Saran yang kamu tulis harus:
- Relevan dengan hasil penelitian
- Bisa diterapkan
- Realistis
- Ada nilai tambah
Contoh saran yang baik:
"Pihak kampus diharapkan dapat menyediakan pelatihan manajemen waktu bagi mahasiswa tingkat akhir untuk mengurangi dampak stres akademik."
Contoh saran yang ngaco:
"Peneliti berharap agar mahasiswa tidak malas belajar."
Hindari Kalimat Klise dan Berulang
Bab V sering dipenuhi kalimat kayak:
- "Dari penelitian yang telah dilakukan..."
- "Berdasarkan hasil analisis..."
- "Dapat disimpulkan bahwa..."
Kamu boleh pakai, tapi jangan terlalu sering. Variasikan gaya bahasa kamu biar nggak monoton.
Alternatif:
- "Temuan dalam studi ini menunjukkan..."
- "Penelitian ini mengindikasikan bahwa..."
- "Salah satu poin penting yang muncul adalah..."
Periksa Konsistensi dengan Bab Sebelumnya
Kesalahan fatal yang sering terjadi:
- Hasil di Bab IV bilang tidak signifikan, tapi di Bab V dibilang signifikan
- Rumusan masalah ada tiga, tapi kesimpulannya cuma dua
- Di Bab II bahas teori A, tapi pas pembahasan malah bandingkan dengan teori B
Makanya, sebelum submit:
- Cek ulang semua Bab
- Pastikan semua bagian nyambung
- Gunakan tabel cek silang (checklist) jika perlu
Tanya Feedback ke Dosen Pembimbing
Meskipun kamu merasa udah nulis Bab V dengan baik, tetap minta feedback dari dosen pembimbingmu. Karena bisa jadi kamu kelewat satu dua hal yang nggak kamu sadari.
Tips:
- Kirim Bab V lengkap, jangan potongan
- Beri highlight bagian yang kamu masih ragu
- Tanyakan langsung poin mana yang perlu perbaikan
Jangan Sampai Sepelekan Hal-hal Ini di Bab V Skripsi Kamu!
Bab V bukan sekadar penutup dari skripsi kamu, tapi justru jadi bagian yang menentukan seberapa kuat dan bermakna penelitian yang kamu lakukan. Di sinilah kamu menunjukkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan reflektif.
Jangan sepelekan bagian ini hanya karena kamu merasa sudah "capek" di Bab I sampai IV. Ingat, kesan terakhir itu penting! Kalau Bab V kamu bagus, dosen penguji bisa memaklumi kekurangan kecil di bab lain.
Semoga artikel ini bisa membantu kamu menyusun Bab V skripsi dengan lebih percaya diri, lancar, dan minim revisi. Yuk, semangat terus pejuang skripsi!
Komentar
0