Horor

Gila! Delfi, Pemuda Riau Nekat Berburu 7 Alat Vital Anak Laki-laki Demi Jadi Dukun Sakti

Alif Laili Munazila 03 Agustus 2023 | 17:03:31

Zona Mahasiswa - Masyarakat Indonesia mungkin memang masih diselimuti dengan keyakinan tentang hal-hal berbau mistis. Tapi apa yang dilakukan oleh Delfi, pemuda asal Riau ini sungguh sudah kelewat batas.

Akibat perbuatannya, nyawa 7 anak laki-laki melayang dengan cara yang begitu sadis hingga membuat hakim pengadilan menangis saking tak kuatnya.

Baca juga: Setiabudi 13, Kasus Pembunuhan dan Mutilasi Sadis Tak Terpecahkan Selama 41 Tahun!

Ingin Jadi Dukun Sakti seperti Sang Ayah

Muhammad Delfi, atau yang biasa dipanggil Delfi, adalah seorang pemuda biasa asal Riau yang terlihat normal seperti orang lain. Tapi siapa sangka, Delfi ternyata merupakan otak di balik kasus pembunuhan dan mutilasi sadis di Riau yang menewaskan 7 laki-laki.

Delfi adalah anak dari seorang dukun kondang di Desa Perawang, Kabupaten Siak, Riau bernama Basri Tanjung. Basri Tanjung sendiri dianggap sebagai dukun sakti mandraguna karena tingginya ilmunya.

Basri pun dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit masyarakat desa sampai menerawang berbagai hal. Hal ini lalu dimanfaatkan oleh Basri untuk meraup rupiah demi menghidupi keluarga setiap hari.

Sang ayah sering melibatkannya dalam ritual-ritual perdukunannya. Ternyata, Basri sendiri beranggapan jika Delfi nanti bisa meneruskan jejak karirnya sebagai dukun sakti.

Basri beranggapan seperti itu karena kesehatannya yang sudah mulai menurun. Bahkan, Basri memberikan Delfi syarat khusus agar dirinya bisa jadi sakti juga.

Ia meminta Delfi untuk mengumpulkan 7 p3nis dari 7 anak laki-laki yang sehat dan tidak impoten alias bisa berdiri tegak.

Awalnya, Delfi merasa sedikit keberatan dengan syarat itu. Tapi karena rasa kagumnya yang begitu besar ditambah dirinya hanya lulusan SD, akhirnya Delfi mau melakukan hal itu.

Akhirnya di tahun 2010, ibu Delfi meninggal dunia dan sang ayah pun jadi sakit-sakitan. Basri pun akhirnya pulang ke Kabupaten Bengkalis tanpa Delfi.

Delfi sendiri menetap dan pindah tinggal ke rumah kakak pertamanya yang berlokasi di Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

Di sana, aktifitas Delfi pun tak jelas. Kadang ia membantu keluarga kakaknya berjualan sate, namun tak jarang ia hanya bengong. Delfi pun mulai melakukan aksi sadisnya itu.

Karena terbiasa jualan sate di dekat rumah anak-anak calon korbannya, Delfi akhirnya kenal dengan orang tua korban.

Para Korban Mulai Berjatuhan

Korban pertama Delfi adalah seorang anak berusia 5 tahun bernama Febrian Dela. Pada bulan Januari 2013, Delfi lantas mengajak Febrian ke tempat sepi dan dengan tega langsung mencekiknya hingga tak bernyawa.

Tak sampai di situ, Delfi juga memotong alat vital Febrian dan tubuh malangnya hanya dikubur seadanya di lokasi kejadian.

Delfi yang memang pengangguran pun sempat bekerja di depo air isi ulang hingga akhirnya turut pulang ke Kabupaten Bengkalis untuk merawat sang ayah.

Dan tiba di usia 19 tahun, Delfi akhirnya kawin lari dengan kekasihnya yang bernama Dita yang juga seumuran dengannya. Dari sana, awal mula mimpi buruk yang sesungguhnya dimulai.

Delfi ternyata sering KDRT terhadap Dita dan berdalih jika dirinya tidak jago dalam urusan 'ranjang'. Dengan alasan itu, ia meminta sang istri untuk membantunya agar bisa perkasa lagi, yakni dengan cara berburu 7 penis anak laki-laki yang sehat.

Akhirnya mereka menemukan mangsa kedua yakni pria dewasa berusia 40 tahun bernama Acik. Delfi meminta Dita untuk membuat penis korbannya itu ‘berdiri’, barulah dipotong.

Sebulan kemudian yakni di bulan Agustus 2013, Delfi mendapatkan korban ketiganya yakni Muhammad Hamdi Al-Iqsan yang baru berusia 9 tahun.

Delfi pun mendapatkan korban keempatnya lagi yaitu seorang bocah laki-laki berusa 9 tahun bernama Rendi Hidayat.

Karena tak tahan dengan kelakuan aneh Delfi, Dita pun akhirnya meminta cerai dan kembali ke rumah orang tuanya. Meskipun sang ayah akhirnya meninggal dunia, Delfi tetap meneruskan misinya itu.

Delfi yang mulai kewalahan akhirnya mengajak temannya yang bernama Sopian (26) untuk membantu aksinya. Ia pun menjanjikan imbalan Rp 500 ribu ke Sopian yang saat itu memang butuh uang.

Delfi dan Sopian akhirnya menemukan korban keenam mereka yaitu bocah laki-laki usia 8 tahun bernama Marjevan Gea.

Setelah aksinya selesai, Sopian pun menagih imbalannya ke Delfi. Namun karena Delfi tak punya uang, ia akhirnya punya ide untuk menjual daging dari para korban agar bisa jadi uang.

Untuk korban ketujuhnya, Delfi mengajak Diki untuk turut membantunya. Bertiga mereka berhasil mengeksekusi anak laki-laki bernama Femasili.

Tubuh malang itu lantas dimutilasi dan dimasukkan ke dalam 7 kantong.dan menjajakannya ke warung-warung dengan mengatakan daging itu adalah daging sapi.

Sebuah warung membeli 3 kantong daging dengan harga Rp 105 ribu. Sedangkan warung lainnya juga membeli 3 kantong daging harga Rp 85 ribu.

Alhasil, daging-daging itu dimasak dalam bentuk rendang dan juga sudah dikonsumsi banyak orang.

Warga desa yang curiga banyak anak yang hilang, akhirnya berhasil membongkar kasus ini. Delfi cs akhirnya berhasil diadili di pengadilan dengan vonis yang berbeda-beda.

Saking sadisnya kasus ini, majelis hakim yang tidak kuat mendengarkan kronologi asli dari kejadian itu. Bahkan hakim ketua sidang saat itu sampai menangis membacakan kronologinya.

Gila! Delfi, Pemuda Riau Nekat Berburu 7 Alat Vital Anak Laki-laki Demi Jadi Dukun Sakti

Itulah ulasan mengenai kasus Delfi, pemuda asal Riau yang tega membunuh dan memutilasi 7 anak laki-laki untuk mendapatkan alat vital mereka demi jadi dukun sakti.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Misteri Jenderal Supriyadi Pahlawan PETA, Masihkah Hidup?

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150