zonamahasiswa.id - Jagat media sosial, baru-baru ini dihebohkan dengan pesta bikini yang diadakan di Depok. Kabar ini mencuat setelah ratusan muda-mudi digrebek tengah asyik mengikuti pesat tersebut.
Sebelumnya pada Senin (6/6), Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan mengatakan polisi menggrebek kawasan Pesona Depok Estate yang tengah menggelar pesta bikini.
"Jadi benar ada kegiatan tersebut pada Minggu dini hari di Depok. Salah satu perumahan di Pesona Khayangan ya. Kemudian kita sudah turun ke lapangan," tuturnya.
Baca Juga: Tarif Candi Borobudur Naik Rp750 Ribu, Dosen Sejarah UGM Sebut Ugal-ugalan
Tanggapan Penjaga Rumah Terkait Pesta Bikini
Kabar adanya pesta bikini di Depok, sempat membuat warganet terkejud. Tak lain dengan penjaga rumah di perumahan terkait yang merasa tertipu dengan panitia penyelenggara pesta.
Lantaran, penyewa tersebut mengaku berasal dari salah satu kampus dan akan mengadakan acara ulang tahun. Kemudian, penjaga rumah itu membeberkan bahwa mereka mendeapatkan harga pelajar saat menyewanya.
"Saya juga kena tipu sama mereka. Awalnya bilang dari kampus buat acara ulang tahun. Makanya harga juga untuk pelajar, ternyata malah acara kayak gitu," kata penjaga rumah bernama Tiar (6/6).
Sebelum itu, Tiar mengaku merasa aneh pada penyewa karena memesan secara mendadak hingga kurangnya persiapan. Ia menyebut untuk biaya sewa khusus mahasiswa sebesar Rp5 juta dalam satu malam.
"Acara itu aneh, serba dadakan. Mereka nyewanya 2 atau 3 hari sebelum acara. Jadi pertama ada perempuan yang menghubungi, kemudian dua orang lainnya. Kayak tergesa-gesa gitu ngomongnya acara jam 20.00 WIB tapi jam 17.00 WIB belum ada persiapan," ucapnya.
"(Disewakan) Harga mahasiswa Rp5 juta untuk satu malam. Emang tempat ini disewain untuk gathering, halal bihalal, syuting, reuni. Kayak gitu acara keluarga juga," lanjutnya.
Pihaknya belum melapor ke polisi sebelumnya karena menunggu keputusan dari sang pemilik rumah. Lantas, ia menyebut setidaknya ada lebih dari 400 orang yang datang. Sementara kapasitas rumah hanya 100 orang saja.
Tidak Berizin hingga Tes Urine
Menyadur Okezone, penyelenggara acara tidak mengantongi izin untuk mengadakan pesta tersebut. Terlebih pesta tersebut digelar di lingkuman perumahan yang padat penduduk, sehingga akan mengganggu masyarakat sekitar.
"Kegiatan ini tidak memiliki izin dari kepolisian. Sehingga kita membubarkan acara itu," kata Zulpan.
Ketika membubarkan acara tersebut, pihak kepolisian sempat melakukan tes urine pada peserta yang mengikuti pesta bikini. Namun, Zulpan mengatakan bahwa tak ditemukan peserta yang mengonsumsi zat terlarang ataupun narkotika.
"Acara dibubarkan kemudian terhadap para peserta party tersebut dilakukan tes urine. Hasilnya tidak ditemukan adanya penggunaan narkoba," pungkasnya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno menyebut pesta bikini itu mematok tarif Rp300 ribu hingga Rp8 juta. Tersedia pula berbagai kelas atau kategori tiket untuk pesat tersebut.
Ia menduga undangan acara pesta bikini itu disebarluaskan melalui media sosial Instagram. Polisi juga menyebut menemukan 10 kotak alat kontrasepsi, namun tak ada peserta yang mengaku memilikinya.
"Ada juga beberapa barang bukti seperti alat kontrasepsi yang belum dipakai. Ditemukan di dalam satu kamar di dalam rumah," ujar Yogen.
Fakta Pesta Bikini Depok: Ngaku Buat Acara Ultah dari Kampus hingga Digrebek
Itulah ulasan mengenai sejumlah fakta pesta bikin di Depok yang sempat menghebohkan media sosial hingga penyewa mengaku untuk acara ulang tahun dari kampus.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca Juga: Mahasiswa Nemu Skripsi Jadul, Warganet: Jaman Belum Kenal Turnitin
Komentar
0