zonamahasiswa.id - Puluhan mahasiswa Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, merasa dirugikan usai jadi korban kelalaian dosennya. Setidaknya terdapat 30 lebih mahasiswa prodi Teknik Informatika (TI) angkatan 2021 yang mendapat nilai E.
Para mahasiswa tersebut mendapat nilai E pada mata kuliah Teori Bahasa dan Otomata. Hal ini pun diungkap oleh salah satu mahasiswa yang menyebut dosen terkait telat mengisi daftar nilai dalam portal Inspire Unsrat.
Baca Juga: Gegara Skripsi, Mahasiswa Ini Dipasung Akibat Alami Anxiety Disorder
Kronologi Mahasiswa Dapat Nilai E
Melansir Tribun, dosen pengampu berinisial BS tersebut diduga lalai saat memasukkan daftar nilai mahasiswa. Salah satu mahasiswa mengungkap batas akhir pemasukan nilai tersebut sampai 30 Juni 2022.
Namun, dosen terkait belum tuntas memasukkan nilai para mahasiswa. Lantas, mahasiswa menjelaskan sempat bertanya kepada dosen bersangkutan dan menjawab belum menginput nilai mereka.
Sebelumnya ketika batas waktu penginputan nilai sudah lewat, puluhan mahasiswa itu terpaksa harus mendapat nilai E untuk mata kuliah Teori Bahasa dan Otomata.
"Hanya kelas kami, 30 puluh orang semuanya E," kata mahasiswa (28/7).
Lebih lanjut, para mahasiswa mengungkap kekecewaannya atas nilai yang diberikan dosen. Terlebih sampai semester baru akan segera dimulai, nilai puluhan mahasiswa itu pun tak kunjung berubah.
"Dosen mengatakan nilai tidak bisa diubah karena portal Inspire sudah dikunci," tuturnya.
Lantas, dosen terkait menawarkan kepada mahasiswa untuk mengikuti mata kuliahnya kembali tahun depan. Namun dengan kompensasi tidak perlu mengikuti perkuliahan. Para mahasiswa itu merasa dirugikan, sebab beban mata kuliah tersebut sebesar tiga SKS yang tentu akan mempengaruhi nilai IPK.
"Kami dirugikan karena bebannya 3 SKS. Pengaruh juga di IPK yang melorot," pungkasnya.
Tanggapan Pihak Kampus
Sementara, Dekan Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Prof Dr Ir Fabian J Manoppo mengungkapkan pihaknya telah memberikan sanksi berupa teguran lisan kepada dosen terkait.
"Setelah kami telusuri, ini memang kelalaian dosen. Makanya kita langsung beri sanksi teguran lisan dan yang bersangkutan membuat pernyataan tidak akan mengulangi. Ini sesuai PP 94 (tahun 2021 tentang disiplin PNS)," ucap Fabian, usai mengadakan pertemuan di Gedung Fakultas Teknik Unsrat (28/7).
Fabian menjelaskan sanksi yang diberkan sudah sesuai dengan aturan yang ada. Namun, apabila dosen bersangkutan kembali mengulangi hal serupa, maka akan diberlakukan sanksi lainnya.
"Untuk saat ini demikian. Jika semester depan masih melakukan atau ada pelanggaran lagi tentu ada sanksi lainnya," tegasnya.
Pihaknya mengetahui kasus ini melalui keluhan mahasiswa dan pengaduan dari E-Lapor Unsrat. Sementara itu, pihak Fakultas Teknik Unsrat meminta permohonan ke Rektorat agar segera dicanangkan adanya perbaikan nilai untuk mahasiswa.
"Permintaan kami ditolak karena semua diatur sistem. Paling lambat 30 Juni. Kami sangat menyesal tapi sistemnya demikian," lanjut Fabian.
Mengenai ini, Fabian menututurkan puluhan mahasiswa yang mendapat nilai E tersebut akan mendapat dispensasi. Mahasiswa itu bisa mengontrak lagi mata kuliah yang sama di tahun depan tanpa mengikuti perkuliahan.
"Dosennya sama dan nilai mengacu yang ada saat ini," tuturnya.
Di sisi lain, Rektor Unsrat Prof Dr Ir Ellen J Kumaat MSc DEA menegaskan dosen terkait harus mempertanggungjawabkan atas kelalaiannya tersebut. Rektor pun menyerahkan sepenuhnya kepada penegak aturan serta tindakan kepada Pimpinan Fakultas Teknik.
"Tentu harus sesuai aturan yang berlaku. Ini sistem yang dibuat agar Unsrat lebih baik. Kalau ada human eror, ya berarti oknum yang harus bertanggungjawab sesuai aturan," bebernya.
Diduga Dosen Lalai, Puluhan Mahasiswa Teknik Informatika Unsrat Dirugikan Usai Dapat Nilai E
Itulah ulasan mengenai dugaan kelalaian seorang dosen prodi Teknik Informatika Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) yang mengakibatkan puluhan mahasiswa mendapat nilai E.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca Juga: Guru Spiritual di Ngawi Setubuhi ABG 200 Kali, Kini Hamil 5 Bulan
Komentar
0