zonamahasiswa.id – PNS dan non-PNS merupakan dua bidang profesi yang sering dibanding-bandingkan, baik dari kelebihan atau kekurangannya. Padahal, keduanya sangat berbeda, mulai dari sistem penerimaan hingga gaji dan tunjangan. Di sisi lain, masyarakat Indonesia masih memilik stereotype kalau PNS lebih unggul daripada non-PNS.
Hmm, nggak heran sih kalau setiap membuka pendaftaran selalu membludak melebihi kuota yang tersedia. Sehingga, banyak yang gugur dan harus mengulang lagi tahun depan. Sementara itu, non-PNS lebih banyak pilihan perusahaan atau karier yang sesuai dengan latar belakang pendidikan. Jadi, menurut kalian lebih baik pilih PNS atau non-PNS?
Baca Juga: Mencari Masalah Skripsi Tak Semudah Mendapatkan Masalah Hidup
Jadi PNS Bakal Hidup Makmur dan Sudah Pasti
Menanggapi statement kalau PNS pasti tujuan hidupnya bakal terarah dan sudah pasti, itu benar adanya. Karena, ibarat hidup sudah sesuai dengan garis takdir dari pemerintah. Jadi, hanya tinggal menjalaninya saja bagaimana. Mimin juga waktu itu pernah sedikit ngobrol-ngobrol sama beberapa teman, yang prefer jadi PNS.
Mereka bilang, "PNS itu udah jelas gajinya seberapa, tunjangannya berapa banyak. Masa depan udah terjamin dan kerjanya di kantor atau instansi. Nah, itu kan tandanya jam kerjanya juga jelas dan terikat peraturan pemerintah. Terus kalau non-PNS menurutku harus bener-bener kuat under pressure."
Untuk yang satu itu Mimin juga setuju, sih. Lalu, PNS juga memberi berbagai tunjangan, terlebih yang menjadi incaran banyak orang adalah tunjangan hari tua. Ada yang bilang, kalau PNS itu kerjanya terbilang santai dan punya banyak waktu luang, sehingga bisa sambil merintis usaha yang lain.
Dan kalau kita menilik lagi lebih dalam, orang-orang yang bekerja pada bidang non-PNS juga banyak lho yang hidupnya makmur dan terjamin. Karena banyak sekali pilihan profesi serta gaji dari perusahaan swasta lebih besar. Tapi, kembali lagi ke individu masing-masing lebih memilih jadi PNS atau non-PNS.
Non-PNS Susah Dapat Kerja dan Nggak Ada Tujuan yang Jelas
Kemudian, sebagian besar masyarakat juga masih memiliki stigma kalau non-PNS belum tentu bisa mendapatkan pekerjaan, karena peluangnya sedikit. Apalagi, seleksinya yang cukup sulit dan belum ada tujuan yang jelas. Waduh, gimana nih menurut tim non-PNS, setuju nggak dengan statement seperti itu?
Menurut Mimin pribadi, orang-orang yang tidak bekerja sebagai PNS atau ikatan dinas, malah dikategorikan pemberani. Karena, keluar dari zona nyaman, suka tantangan, tidak takut terhadap risiko besar, dan pandai melihat peluang. Kok gitu? Sebab, bekerja di perusahaan swasta sama saja dengan menggunakan dan memanfaatkan skill yang dimilikinya.
Mereka bahkan harus bersaing dengan ribuan bahkan ratusan ribu orang yang memiliki skill jauh di atasnya. Bisa juga pengalaman kerja sudah banyak dan yang pasti lebih unggul, hanya untuk satu posisi di perusahaan. Selain itu, juga tidak ada ketentuan atau batasan khusus untuk pendaftaran.
Kemungkinan yang sudah masuk kategori senior menjadi saingan saat recruitment. Apa jadinya apabila fresh graduate dan berpengalaman dipertemukan dalam satu tempat? Serahkan saja takdir pada HRD ya, karena kita tidak bisa menebaknya.
Berbeda dengan PNS yang persyaratan khususnya cukup banyak. Sehingga, kemungkinan persaingannya masih seimbang atau sederajat. Sebab, juga ada ketentuan umur dan beberapa kriteria lain, yang pastinya cukup memudahkan mereka untuk melamar jadi PNS.
Baca Juga: Sudah Satu Tahun Kuliah Belum ke Kampus, Tapi UKT Bayar Terus. Sebenarnya Mahasiswa Apa Donatur?
Bagaimana dengan Sistem Kerja PNS vs Non-PNS?
Nah, dari beberapa teman Mimin juga sempat membahas sistem kerja dari kedua bidang profesi tersebut. Tim PNS mengatakan, mereka lebih senang terikat jam kantor yang sudah pasti dan jelas. Misalnya kerja pagi pukul 7 hingga 4 sore, kecuali apabila ada perubahan kebijakan dari pemerintah serta pemberlakuan shift. Wah, kayaknya yang pilih jadi PNS tipe orang yang butuh kepastian dan nggak suka digantung, ya? Hehehe.
Sedangkan, tim non-PNS mengatakan, bahwa mereka lebih suka dengan jam yang berlaku pada setiap perusahaan. Selain itu, juga tidak hanya sekadar masuk kantor lalu berleha-leha atau menujukkan batang hidung saja, tapi betul-betul kerja. Alasan lainnya, walaupun nanti sering lembur dan kerjanya lebih lama daripada instansi pemerintahan, gaji atau bonus yang diterima juga sebanding kok serta nggak ada gaji buta.
Dear Kaum Milenial, Lebih Pilih Jadi PNS atau Non-PNS?
Itulah ulasan mengenai kaum milenial, lebih pilih jadi PNS atau non-PNS? Karena, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga tidak usah menajdi perdebatan. Selain itu, juga yang paling penting bisa bekerja sesuai impian dan cita-citanya serta halal.
Semoga ulasan ini bermanfaat untuk Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti update informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan dengan mengaktifkan notifikasi website zonamahasiswa.id. Sampai jumpa!
Baca Juga: Untuk Mahasiswa, Mending Pilih Nikah Dulu atau Lanjut S2? Atau Pilih Dua-duanya?
Komentar
0