Berita

Bikin Mewek, Suami Ceraikan Istri 3 Hari Jelang Pelantikan PPPK “Baju Pelantikan Saya Beli dari Jual Gorengan, Tapi Saya Ditinggal!”

Muhammad Fatich Nur Fadli 25 Oktober 2025 | 17:45:14

Zona MahasiswaKisah pilu rumah tangga Melda Safitri (33), seorang ibu dua anak di Aceh Singkil, mendadak menjadi sorotan nasional setelah unggahannya di Facebook viral. Postingan yang dibagikan oleh akun Safitri Alshop Aceh mengungkap kekecewaan mendalam atas kehancuran rumah tangganya yang terjadi hanya tiga hari sebelum suaminya dilantik dan menerima SK Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Viralnya kisah Fitri, sapaan akrabnya, semakin meluas setelah video haru momen perpisahannya diunggah oleh akun Rita Sugiarti Panggabean. Video tersebut, yang telah ditonton ratusan ribu kali, memperlihatkan Fitri diantar tetangga menggunakan mobil L-300, membawa barang-barang rumah tangga kembali ke kampung halamannya di Aceh Selatan.

Baca juga: Bikin Geger! Dosen Fisip Unsri Lecehkan Mahasiswi, Modus “Bantu Skripsi tapi Bawa Baju Renang ke Hotel”

Reaksi para tetangga dari Kelurahan Siti Ambia Dalam, Aceh Singkil, yang beramai-ramai membantu memindahkan barang sembari memberikan pelukan dan semangat perpisahan, menambah dramatis dan mengharukan kisah pengkhianatan ini.

Cekcok Lauk Pauk Berujung Talak Tiga

Dalam wawancara terbaru, Fitri menceritakan duduk perkara perpisahan itu. Pemicunya seolah sederhana, namun terjadi pada waktu yang sangat krusial, tepat tiga hari sebelum pelantikan PPPK.

Hari itu tanggal 14 Agustus, dia pulang kerja, sudah sore, terus dia marah-marah gitu, tidak ada kawan nasi (lauk) di rumah. Karena bagaimana saya harus masak nasi atau kawan nasi sedangkan apa pun tidak ada di rumah,” ujar Fitri dengan suara bergetar.

Pertengkaran kecil itu membesar. Sang suami terus marah, mengeluarkan kata-kata kasar, dan pergi hingga larut malam. Keesokan harinya, amarah suami berlanjut. Karena kesal tidak dinafkahi namun dituntut, Fitri pun membalas ucapan suaminya.

Saya balas-lah repetan dia, kamu mau apa, kesalahanku apa, saya bilang. 'Kamu kan tidak bawa belanja, tidak ada kasih (nafkah) apa-apa, jadi apa yang saya masak?'” ungkapnya.

Saat Fitri mencuci piring, sang suami mengambil keputusan yang mengejutkan. Ia membungkus baju, meminjam motor tetangga, kembali ke rumah, dan langsung mengucapkan kata cerai. “Dia langsung bilang ke saya, kamu Fitri saya ceraikan 1, 2, 3 lalu dia pergi membawa bajunya,” ungkap Fitri.

Motif Sebenarnya: Jabatan PPPK

Tiga hari setelah perceraian lisan itu, tepat pada 18 Agustus, sang suami dilantik menjadi PPPK. Fitri menegaskan, perpisahan ini bukan semata-mata karena pertengkaran lauk pauk, melainkan karena ambisi suaminya yang akan menerima jabatan baru.

Dia ceraikan saya karena mau jabatan. Padahal kami dulu berjuang bersama. Saya sempat berharap, setelah dia dilantik jadi PPPK, bisa sedikit membantu perekonomian keluarga,” kata Fitri penuh kecewa.

Harapan yang dibangun Fitri sejak lama, pupus di detik-detik kemenangan suaminya. Ia mengaku telah berjuang membantu suaminya dari nol hingga lulus PPPK. Bahkan, baju Korpri untuk pelantikan tersebut ia belikan dari hasil keringatnya berjualan.

Baju pelantikan itu saya yang belikan dari hasil jualan. Dia yang pesan di Shopee tapi saya yang disuruh bayar, ya uangnya dari hasil jual gorengan. Saya bantu dia dari nol, dari belum kerja sampai bisa lulus PPPK. Tapi justru saya ditinggal sebelum dia menerima SK,” tutur Fitri lirih.

Mediasi Gagal dan Isu Mertua

Dua bulan pasca-diceraikan secara lisan, Fitri masih bertahan menghidupi kedua anaknya dari hasil berjualan gorengan dan minuman seribu rupiah. Mediasi yang dilakukan bersama kedua orang tua dan Kepala Desa gagal, karena sang suami tetap bersikeras menceraikannya.

Dalam mediasi itu, Fitri baru tahu bahwa suaminya ingin menceraikannya sejak lama, namun menunda karena posisinya masih hamil. Fitri juga mengungkap adanya campur tangan ibu mertua yang tidak merestui pernikahannya sejak awal, bahkan mencibir suaminya yang pernah membantunya mencuci piring.

Kini, dengan hati yang hancur, Melda Safitri bersikeras tidak akan kembali kepada suaminya, meskipun suatu hari nanti ia diminta rujuk. Kisah ini menjadi cerminan pahit bagaimana status dan jabatan bisa mengorbankan ikatan pernikahan dan perjuangan yang telah dibangun bersama.

Baca juga: Pesta Seks Sesama Jenis di Hotel Surabaya: 34 Pria Bugil Diamankan Polisi

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150