zonamahasiswa.id - Gabungan BEM daerah Yogyakarta dan Solo berangkat ke Jakarta dengan menyewa bus demi mengikuti aksi bersama BEM SI (Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia) di Gedung Merah Putih KPK, Senin (27/9).

Baca Juga: Viral! Manusia Silver Dirazia Petugas, Status Pekerjaan di KTP Bikin Terenyuh

Rombongan Tiga Kampus

Rombongan tersebut berasal dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Sebelas Maret (UNS) dan STIKES Surya Global Yogyakarta (SSG). Mereka menyewa dua bus dengan cara patungan.

"Ini (Rombongan) UNY berangkat bareng SSG dan UNS. 86 orang yang naik bis (menuju Jakarta)," kata Ketua BEM UNY, Mutawakkil Hidayatullah.

Mutawakkil juga menjelaskan bahwa pihaknya saat ini sedang dalam perjalanan menuju Solo untuk menjemput rombongan dari UNS. Nanti malam, sekitar pukul 18.30 WIB baru berangkat ke Jakarta.

"Kami tidak menginap, hanya singgah sesaat saja nanti di UNJ (Universitas Negeri Jakarta) untuk persiapan aksi. Setelah usai aksi kami langsung kembali," jelasnya.

Sementara itu, aksi ini merupakan bentuk solidaritas bersama BEM SI dan Gerakan Selamatkan KPK (GASAK).

Baca Juga: Heboh! Mahasiswa IAIN Kediri Nekat Gantung Diri Menggunakan Tali Pramuka

Menindaklanjuti Surat dari BEM SI dan GASAK

Koordinator Pusat BEM SI, Nofrian Fadil Akbar, mengatakan aksi tersebut akan digelar secara damai dan taat protokol kesehatan Covid-19. Sehingga, ia meminta kepada aparat kepolisian agar tak menghalanginya dengan dalih pandemi.

"Kami tetap sudah komunikasi ke beberapa pihak kepolisian. Kami komunikasikan saja kondisi di Jakarta levelnya juga turun, kami maunya aksi damai sampaikan substansi," ujarnya.

Sebagai informasi, aksi mahasiswa ini merupakan buntut surat yang dilayangkan oleh BEM SI dan GASAK ke Presiden Jokowi terkait pelaksanaan TWK. Mereka memberi waktu 3x24 jam bagi Presiden untuk kembali mengangkat 57 orang pegawai KPK.

Karena, sebanyak 57 pegawai KPK termasuk penyidik senior, Novel Baswedan, tinggal menghitung hari untuk mengangkat kakinya dari gedung KPK.

KPK memberhentikan dengan hormat per 30 September, tanpa pesangon atau tunjangan pensiun. Mereka hanya memberikan tunjangan hari tua.

Para pegawai KPK yang dipecat itu masih berharap Jokowi mengambil tindakan. Karena, menganggap TWK KPK janggal sesuai dengan rekomendasi Komnas HAM dan Ombudsman.

Akan tetapi, dua lembaga tersebut hingga saat ini belum diminta pendapatnya oleh Jokowi. Mereka baru bertemu Menko Polhukam Mahfud MD dan Sekretaris Negara Pratikno.

BEM Daerah Patungan Sewa Bus Demi Demo KPK, Jangan Sampai Sia-Sia Bayar Pak!

Itulah ulasan mengenai BEM daerah asal Yogyakarta dan Jawa Tengah yang bersama-sama menyewa bus untuk berangkat ke Jakarta mengikuti aksi dengan BEM SI.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan serta aktifkan notifikasinya ya. Sampai jumpa.

Baca Juga: Tolak Pemecatan Pegawai KPK, Aliansi BEM SI Siap Serbu Jakarta 27 September