Inspirational Story

Bekerja dengan Ikhlas, Gigih dan Pantang Menyerah, Inilah Kisah Inspiratif Susi Pudjiastuti

Tiffany Maulany Putri 06 November 2020 | 15:33:40

zonamahasiswa.id - Bekerja dengan Ikhlas, Gigih dan Pantang Menyerah, Inilah Kisah Inspiratif Susi Pudjiastuti. Nama wanita itu sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Wanita yang akrab disapa Bu Susi itu tak hentinya menjadi perhatian publik.

Bermula ketika kebijakannya menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan ramai diberitakan media, Bu Susi dikenal berani, tegas, dan peduli dengan rakyat kecil. Ketika masih menjabat sebagai Menteri Perikanan dan Kelautan, ia sangat berdedikasi melindungi biota laut Indonesia. Maka tidak heran jika  wanita 54 tahun itu banyak dijadikan panutan oleh seluruh kalangan masyarakat.

Inilah kisah kegigihan dan pantang menyerah menghadapi jatuh bangunnya dunia bisnis, Susi Pudjiastuti.

Baca Juga: Gegar Otak dan Tumor Bukan Penghalang Berkarya, Inilah Kisah Tangguh Asma Nadia

Tidak Terlena Oleh Hidup yang Berkecukupan

(foto: indonews)

Hidup berkecukupan tidak membuat Susi remaja berpuas diri. Sejak masih sekolah di bangku menengah pertama, wanita itu justru sudah mengikuti jejak orangtuanya dengan memula berbisnis kecil-kecilan dengan berjualan pakaian dan bed cover.

Ayah ibunya adalah peternak dan penjual hewan ternak. Keduanya lah yang menginspirasi Susi untuk menggeluti dunia bisnis.

Mengambil Keputusan Berani

(foto: nakita)

Susi remaja gelisah kala itu. Sistem belajar di sekolah membuatnya tergerak untuk melebarkan sayapnya dalam bidang bisnis saja rasanya. Sulit berkonsetrasi serta tidak memahami pelajaran membuatnya mengambil keputusan berani untuk remaja kelas 2 SMA, yakni berhenti sekolah dan melanjutkan bisnisnya.

Duduk di bangku kelas 2 di SMA 1 Yogyakarta, Susi akhirnya memutuskan berhenti sekolah. Sebuah keputusan berani yang sebenarnya disayangkan oleh kedua orang tuanya. Semangatnya menekuni bisnis menggebu melambung tinggi.

Karena hidup di lingkungan nelayan, Susi pun memanfaatkan hal tersebut, yakni dengan berjualan ikan. Ia membeli ikan dari tempat pelelangan dan menjualnya kembali.

Bermodalkan uang Rp. 750.000 hasil menjual cincinnya, Susi memutuskan untuk menjajakan ikan dari pengepul untuk dijual ke resto-resto.  Langkah Susi berpindah dari satu restoran ke restoran lainnya untuk menjajakan ikan jualannya.

Awalnya memang tidak mudah. Sulit untuk meyakinkan pemilik resto percaya ikan jualan Susi akan selalu berkualitas bagus. Meski begitu, ia tetap konsisten menawarkan dan teliti memilih ikan berkualitas tinggi. Hingga buah manis pun ia rasakan. Sekitar 1 tahun setelahnya, bisnisnya berhasil menguasai bursa lelang ikan di Pangandaran.

Bisnis Yang Terhalang Jarak dan Dana

(foto: detik)

Layaknya pebisnis pada umumnya, kegagalan tak ayal dikecap pahitnya oleh Susi. Niatnya untuk  merambah bisnis ke mancanegara harus terhalang jarak dan dana. Padahal saat itu, permintaan lobster dari luar negeri sangat tinggi yang mampu dimanfaatkannya untuk menjadi peluang bisnis.

Namun, kendala dari sisi transportasi ia alami. Transportasi memadai menjadi kekurangan dari bisnisnya untuk mendistribusikan lobsternya ke konsumen mancanegara. Bisa saja dengan menggunakan kapal. Tapi, Susi adalah Susi dengan kekonsistenannya dalam menjaga kualitas produk yang ia pasarkan. Susi khawatir kualitas lobsternya jadi tidak segar ketika sampai ke tangan konsumen.

Masalah ini kemudian berlabuh pada solusi yang diberikan suaminya yang merupakan seorang pilot, Christian von Strombeck menyetujui ia membeli pesawat. Tapi, lagi-lagi masalah dana ia temui. Ia harus menunda dan berjuang selama 5 tahun lamanya hingga Susi berhasil mendapat pinjaman Rp 47 miliar yang ia gunakan untuk membangun landasan udara di Pangandaran serta membeli 2 buah pesawat Cessna Caravan. Sejak itu bisnisnya semakin berkembang hingga ke mancanegara.

Baca Juga: Mimpi Yang Besar Berawal Dari Mimpi Yang Kecil: Kisah Suga ‘BTS’ Dan Perjuangan Meraih Impiannya

Melebarkan Bisnis Ke Dunia Penerbangan

(foto: pepnews)

Susi merupakan paket lengkap dari sosok wanita yang diimpikan oleh semua orang. Sukses dengan karirnya sebagai pebisnis tak membuatnya mengongak mengangkat dagu dengan angkuh. Sikap dermawa Susi terlihat saat tsunami melanda Aceh 2004 lalu. Susi memanfaatkan pesawatnya untuk mengirim bantuan demi bantuan ke lokasi bencana secara gratis.

Aksi dermawannya itu membuat banyak LSM dalam maupun luar negeri tertarik untuk menyewa Cessna Caravan miliknya. Sejak itu “Susi Air” jadi semakin dikenal banyak orang. Namanya pun mengguncang dunia penerbangan yang bergerak di dunia transportasi udara bidang perikanan.

Perjuangan Susi pun berbuah manis. Selain berprofesi sebagai pebisnis profesional dan melebarkan sayapnya pada dunia penerbangan serta mampu mempekerjakan ratusan pilot, ia diberi amanah untuk menjadi  Menteri Perikanan dan Kelautan Indonesia untuk masa jabatan 2014-2019.

Pro dan Kontra Keputusan Presiden Mengangkat Menteri yang Hanya Lulusan SMP

(foto: merdeka)

Menjabat sebagai salah satu menteri di Indonesia, berbagai pro dan kontra terhadap Susi pun muncul ke permukaan, mengingat latar belakang pendidikan Susi yang tidak lulus SMA, hanya lulusan SMP.

“Lulusan SMP kok jadi menteri? Apa kata dunia?” Begitulah ungkapan dari lapisan masyarakat Indonesia kala itu. Namun, Susi tidak gentar. Berkat kegigihannya dalam bekerja, lambat laun anggapan negatif tentang dirinya perlahan surut, digantikan oleh dukungan dan rasa suka terhadapnya.

Hal itu seiring dengan adanya kebijakan-kebijakan yang ia keluarkan lebih menguntungkan masyarakat kecil, terutama nelayan pesisir. Salah satu kebijakannya yang mungkin cukup kontroversial, yaitu menghancurkan kapal-kapal ilegal yang masuk kedalam perairan Indonesia dan mengambil sumber daya alamnya di Indonesia.

“Tenggelamkan!” begitulah slogannya yang sampai saat ini masih membekas dalam ingatan masyarakat Indonesia.

Tak hanya itu, siapa yang mengira bahwa Susi pernah berhasil mengambil kembali hasil rampasan ikan dari pihak asing. Kasus pencurian hasil laut yang dilakukan oleh negara tetangga bisa beliau ambil kembali. Hal ini mungkin terlihat biasa saja bagi kalangan awam. Namun tidak untuk para nelayan yang memang menggantungkan rezekinya dari hasil pencariannya menangkap hasil laut.

Susi berhasil mengungkap dan turun tangan langsung menangani masalah yang menyangkut kebutuhan pangan. Salah satu dari informasi yang beredar adalah bahwa beliau mengungkap adanya modus baru yang dilakukan oleh mafia ikan yakni asal Filipina.

a menginfokan bahwa pencuri tersebut menggunakan identitas dalam negeri alias membuat KTP palsu asal Indonesia agar tidak diketahui oleh nelayan lainnya.

Hasil Yang Dibuktikan dari Kerja Kerasnya

(foto: jawapos)

Berbagai kasus tersebut terpendam dalam hingar bingarnya kinerja pemerintah pada beberapa sektor saja. Dengan menjabatnya Susi sebagai Menteri Perikanan dan Kelautan, kasus tersebut perlahan naik ke permukaan dan akhirnya banyak dilirik oleh masyarakat Indonesia.

Jika dilihat dari kehidupan pribadi Susi yang kerap berpenampilan nyentrik, ia juga terkenal hanya lulusan SMP.

Susi membuktikan bahwa kinerjanya sebagai menteri dan ikut membantu presiden dalam menangani persoalan yang ada didalam negeri mampu ia lakukan dengan hanya berbekal ijazah SMP.

Anggapan remeh orang-orang yang dulunya kontra dengan pengangkatan Susi menjadi menteri ia buktikan dengan kerja keras dari fisik, kerja cerdas dari otak, dan kerja ikhlas dari hati yang ia terapkan selalu dalam kinerjanya.

Meskipun tidak lagi menjabat sebagai Menteri, ia masih aktif sebagai pebisnis dan juga aktif menyapa para netizen pada akun Twitternya @susipudjiastuti.

Ia menegaskan bahwa ambil sisi positif yang benar-benar menginspirasi saja darinya.

"Kalau soal inspiring itu saya serahkan kepada semua. Ambil yang baik, contoh yang baik. Yang tidak baik, seperti tidak lulus sekolah jangan dicontoh, itu saja," kata Susi.

Bekerja dengan Ikhlas, Gigih dan Pantang Menyerah, Inilah Kisah Inspiratif Susi Pudjiastutik

Sobat zonamahasiswa.id, demikianlah kisah inspiratif dari Bu Susi Pudjiastuti yang terkenal dengan slogan unik “tenggelamkan” ini. Menjadi pengingat untuk kita semua agar selalu mengonsumsi ikan segar yang baik untuk pertumbuhan otak dan tubuh sehat, begitu pesan Bu Susi saat melepas jabatannya sebagai seorang menteri di awal tahun 2020 lalu.

Untuk penutup pada ulasan ini, mimin sampaikan beberapa quotes yang sekiranya mampu menginspirasi kita semua. Semangat sobat Zona!

“Cari pekerjaan yang anda suka. Berkarir, berfikir, ber-eksplorasi dengan kegembiraan. Kalau anda gembira, tenaga anda juga besar. Kalau tenaga anda juga besar, anda akan mencapai hal yang lebih besar. Kalau anda tidak suka, cari yang anda suka, belajar yang anda suka. Kegembiraan adalah energi.”

“Orang yang meraih kesuksesan tidak selalu orang yang pintar, tapi orang yang selalu meraih kesuksesan adalah orang yang gigih dan pantang menyerah. Bagaimana caranya mewujudkan impian agar sukses, kunci suksesnya adalah komitmen dengan apa yang kita jalani.”

“Bekerja keras adalah bagian dari fisik, bekerja cerdas merupakan bagian dari otak, sedangkan bekerja ikhlas ialah bagian dari hati.”

“Tuhan itu luar biasa adil dan akbar. Ikan di laut tidak usah kita kasih makan. Kita hanya biarkan dan kita jaga serta ambil dengan cara tidak semena-mena. Keserakahan kita harus hentikan. Inilah tugas kita bersama, mengelola dan menjaga serta mengambil hasilnya dengan kaidah yang dibenarkan.”

Baca Juga: Kalian Layak Berhasil! Inilah Kisah Sukses Tri Rismaharani

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150