Tips

Begini Cara Bikin Novelty untuk Penelitian Tesis Kamu

Muhammad Fatich Nur Fadli 20 Maret 2025 | 15:42:44

Zona Mahasiswa - Kalau kamu lagi mengerjakan tesis, pasti sering dengar istilah novelty. Tapi, sebenarnya apa sih novelty itu? Simpelnya, novelty adalah kebaruan atau hal baru yang kamu tawarkan dalam penelitianmu. Ini bisa berupa pendekatan baru, metode baru, atau temuan baru yang belum pernah dibahas sebelumnya dalam penelitian lain.

Produk JKT

Baca juga: Gagal di SNBP 2025? Masih Ada 8 Jalur Masuk Perguruan Tinggi Ini

Bayangin kamu lagi bikin resep makanan, kalau semua orang sudah pernah bikin nasi goreng dengan bahan yang sama, tapi kamu tambahin bumbu rahasia yang bikin rasanya beda, itu bisa dibilang sebagai novelty. Nah, dalam penelitian, novelty ini yang bikin penelitian kamu nggak cuma sekadar mengulang penelitian orang lain.

Kenapa Novelty Itu Penting?

Banyak mahasiswa yang ngerasa tesisnya nggak penting atau cuma jadi syarat kelulusan doang. Padahal, penelitian yang punya novelty bisa memberikan kontribusi nyata di bidang ilmunya. Selain itu, ini juga bisa jadi nilai tambah kalau kamu mau lanjut ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau bahkan ingin masuk ke dunia akademik dan penelitian profesional.

Tanpa novelty, penelitianmu bisa dianggap kurang relevan atau bahkan nggak terlalu bernilai. Bisa-bisa, dosen penguji bakal ngecap penelitianmu sebagai penelitian yang "itu-itu aja" dan nggak memberikan tambahan wawasan yang berarti.

Cara Menemukan Novelty dalam Penelitian Tesis

1. Pahami Penelitian Sebelumnya dengan Baik

Sebelum nemuin sesuatu yang baru, kamu harus tahu dulu apa yang udah ada. Ini bisa kamu lakukan dengan:

  • Baca jurnal-jurnal terbaru di bidangmu.
  • Pahami tren penelitian yang sedang berkembang.
  • Catat kelemahan dan kekurangan dari penelitian sebelumnya.
  • Cari celah yang bisa kamu isi dengan ide baru.

Misalnya, kamu menemukan penelitian sebelumnya tentang efektivitas metode belajar daring, tapi belum ada yang meneliti pengaruhnya terhadap kelompok usia tertentu. Nah, kamu bisa jadikan ini sebagai celah untuk penelitianmu!

2. Tentukan Apa yang Bisa Kamu Tambahkan

Setelah membaca banyak referensi, coba pikirkan apa yang bisa kamu tambahkan atau perbaiki. Beberapa cara untuk menemukan kebaruan adalah:

  • Gunakan metode penelitian yang berbeda.
  • Uji variabel yang belum pernah diuji sebelumnya.
  • Gunakan sampel atau objek penelitian yang lebih spesifik.
  • Buat model atau teori baru berdasarkan temuanmu

.

3. Buat Perbandingan dengan Penelitian Sebelumnya

Salah satu cara terbaik untuk menegaskan novelty dalam penelitianmu adalah dengan membandingkannya dengan penelitian sebelumnya. Kamu bisa buat tabel atau diagram yang menunjukkan perbedaan utama penelitianmu dengan penelitian lain. Ini juga bisa memudahkan dosen atau pembimbingmu dalam memahami di mana letak kebaruan yang kamu tawarkan.

4. Diskusikan dengan Dosen atau Ahli di Bidangmu

Jangan ragu buat konsultasi dengan dosen pembimbing atau akademisi lain yang paham di bidang penelitianmu. Mereka bisa kasih saran atau bahkan membuka perspektif baru yang sebelumnya nggak kepikiran olehmu.

5. Fokus pada Kontribusi yang Diberikan

Setelah menentukan novelty, jangan lupa untuk menegaskan kontribusinya dalam penelitianmu. Pastikan kamu bisa menjawab pertanyaan berikut:

  • Apa manfaat dari penelitian ini?
  • Bagaimana penelitian ini bisa digunakan di dunia nyata?
  • Apakah hasil penelitian ini bisa jadi acuan untuk penelitian selanjutnya?

Kalau kamu bisa jawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan jelas, berarti novelty yang kamu miliki cukup kuat!

Contoh Novelty dalam Berbagai Bidang Penelitian

1. Novelty dalam Bidang Teknologi

Misalnya kamu meneliti tentang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), kamu bisa mencari celah baru dalam pengembangannya. Jika sebelumnya AI digunakan untuk analisis data, kamu bisa mengembangkan AI yang lebih fokus pada personalisasi user experience dalam aplikasi tertentu.

2. Novelty dalam Ilmu Sosial

Kalau kamu meneliti tentang pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja, kamu bisa menambahkan sudut pandang baru, misalnya melihat bagaimana peran influencer dalam membentuk opini remaja di daerah tertentu yang belum banyak diteliti.

3. Novelty dalam Kesehatan

Di bidang kesehatan, misalnya kamu meneliti tentang pengobatan herbal untuk penyakit tertentu, kamu bisa meneliti kombinasi bahan alami yang belum pernah diuji sebelumnya dan melihat efeknya secara lebih spesifik.

Kesalahan yang Harus Dihindari saat Menentukan Novelty

  1. Hanya Mengulang Penelitian Sebelumnya Jangan cuma mengganti judul atau objek penelitian tanpa ada hal baru yang signifikan.
  2. Terlalu Umum dan Tidak Spesifik Novelty harus jelas dan spesifik, jangan hanya meneliti "efek media sosial" secara umum, tapi coba persempit menjadi "efek media sosial terhadap pola tidur mahasiswa di kampus X".
  3. Mengabaikan Keterkaitan dengan Teori yang Ada Pastikan novelty yang kamu tawarkan tetap berhubungan dengan teori atau penelitian sebelumnya agar bisa diakui secara akademis.
  4. Tidak Bisa Dijelaskan dengan Jelas Kalau kamu sendiri nggak bisa menjelaskan di mana letak novelty penelitianmu, kemungkinan besar dosen atau pengujimu juga nggak akan melihatnya.

Begini Cara Bikin Novelty untuk Penelitian Tesis Kamu

Menemukan novelty dalam penelitian tesis memang nggak mudah, tapi juga bukan sesuatu yang mustahil. Dengan membaca banyak referensi, memahami tren penelitian, dan menemukan celah yang bisa diisi, kamu bisa mendapatkan kebaruan yang kuat dalam penelitianmu.

Jangan lupa buat selalu mendiskusikan idemu dengan dosen atau akademisi lainnya supaya dapat masukan yang lebih matang. Dengan begitu, penelitianmu nggak cuma jadi syarat kelulusan, tapi juga bisa benar-benar memberikan kontribusi dalam bidang yang kamu tekuni.

Baca juga: Beberapa Hal yang Harus Kamu Perhatikan dalam Menentukan Topik Penelitian

Share:

Komentar

0

0/150