Fakta

5 Hal Bodoh yang Sering Dilakukan Manusia Terlalu Baik

Tiffany Maulany Putri 15 Desember 2020 | 17:26:54

zonamahasiswa.id – Halo, Sobat Zona! Pernahkah kalian merasa bahwa sudah berperilaku terlalu baik pada semua orang? Atau menemui satu dua orang yang membuat kalian geram karena menjadi orang yang terlalu baik?

Well, sebenarnya tidak salah jika kemudian Sobat Zona berperilaku baik bagi sesama. That’s totally okay. Tapi kepikiran tidak, kalau kebaikan yang keterlaluan akan mengantarkan kita melakukan hal yang ‘bodoh’?

Mari kita baca 5 hal bodoh yang sering dilakukan oleh manusia-manusia yang terlalu baik ini!

Baca Juga: Selain Kedokteran, Inilah Jurusan Kuliah di Bidang Kesehatan

Membiarkan Orang Lain Terus Menyakitinya

(foto: Duapah)

Wow. Ada ya, orang yang disakitin tapi diam saja, malah terkesan membiarkan orang lain menyakitinya. Orang-orang tipikal ini tidak pernah mengeluh, tidak pernah menceritakan rasa sakitnya kepada orang lain. Bahkan dengan segala kebaikannya tidak pernah mengatakan bahwa ia telah terluka akibat perilaku orang lain padanya.

Bukannya tidak mau, hanya saja ya gitu. Orangnya terlalu baik pada orang lain, sehingga meskipun jadi samsak (tinju) hidup, alias terus menerus ‘dipukuli’, ia diam saja, tidak melakukan apapun.

Memberikan Waktu Secara Cuma-cuma kepada Orang yang Tidak Menghargainya

(Foto: Line Today)

Kalau ada yang bilang harta yang paling berharga di dunia adalah keluarga, Mimin mau menambahkannya dengan waktu. Iya, waktu itu harga yang tidak ada wujudnya, namun sangat berharga.

Bayangkan jika waktu yang kita punya hanya terbuang sia-sia pada seseorang yang bahkan tidak mampu menghargai keberadaan kita. Padahal, waktu yang kita punya bahkan sangat terbatas untuk kita sendiri.

Bayangkan juga waktu yang terbatas itu hanya terpakai untuk meladeni orang-orang yang bahkan sangat tidak pantas mendapatkan semenit dalam hidup Sobat Zona yang bahkan tidak pernah sekalipun mendapatkan penghargaan darinya.

Mengharapkan Orang Lain untuk Berubah

(Foto: IDN Times)

Orang yang terlalu baik selalu saja memberikan kesempatan kedua pada orang lain. Bahkan bukan hanya kesempatan kedua. Tapi ketiga, keempat, kelima, dan seterusnya, dengan harapan bahwa suatu saat ia akan berubah.

Padahal, namanya orang yang berusaha, ia akan selalu melakukan yang terbaik untuk berubah. Maka pada kesempatan kedua sekali pun, seharusnya ia sudah tidak diberi kesempatan lagi setelahnya, jika mengulang kesalahan yang sama berulang-ulang kembali.

Namun, orang-orang seperti itu terus menerus ada dalam kehidupan manusia yang terlalu baik. Seolah-olah ia berharap suatu saat para pengecut itu akan berubah dengan sekejap mata.

Baca Juga: Pemikiran yang Salah Ketika Masuk Organisasi

Membiarkan Dirinya dalam Lingkungan Orang yang Negatif

(Foto: Kompas/lyfestyle)

Terus menerus merasa lelah fisik dan mental tidak menghalangi manusia terlalu baik untuk bergaul dengaan orang-orang yang menguras habis energinya. Ia terus menerus ada dalam lingkungan negatif yang selalu menghambatnya untuk berkembang menjadi lebih baik lagi.

Ia membiarkan dirinya tertekan, merasa terbebani, bahkan rasanya tidak pernah bahagia. Namun tetap saja bergaul dengan mereka. Itulah sebabnya menjadi orang terlalu baik itu malah sangat tidak baik untuk diri sendiri.

Kalau baiknya ke diri sendiri sih tidak apa-apa. Kalau baiknya ke orang lain terus, bagaimana?

Meninggalkan Orang yang Benar-Benar Peduli

(Foto: Kompas/lyfestyle)

Kadang orang yang terlalu baik itu sangat keras kepala saking ingin ‘mengabdi’ bagi orang lain. Mereka bahkan dengan bodohnya sering meninggalkan orang yang benar-benar peduli terhadap mereka. Rasanya mereka berat untuk meninggalkan orang-orang yang sudah jelas peduli dengan mereka saja tidak, ketimbang berada dalam lingkungan orang-orang yang peduli terhadapnya.

Namanya juga orang terlalu baik. Saking ingin menjadi selalu baik dan baik selalu, bahkan orang yang peduli saja ia tinggalkan dan lebih memilih bertahan dengan orang-orang yang hanya memanfaatkan kebaikannya.

Kasihan orang-orang seperti ini. Kasihan kalau Sobat Zona ada yang seperti ini. Mau sampai kapan, sayang? Sampai benar-benar ada yang menyadarkan? Sampai benar-benar harus menelan pahit ketika sewaktu-waktu ditinggalkan?

5 Hal Bodoh yang Sering Dilakukan Manusia Terlalu Baik

Sobat Zona yang Mimin sayangi, segala kebaikan memang baik adanya. Tapi, jika kamu sudah sampai melakukan hal-hal yang barusan kamu baca, namun hasilnya tidak baik untuk diri sendiri, agaknya kamu harus berpikir kembali. Apakah pantas kalian hidup seperti itu terus menerus? Lalu kapan baik ke diri sendirinya? Kapan bahagia dengan diri sendiri?

Jawaban tersebut hanya kalian yang bisa menjawabnya. Dan hanya kamu yang mampu berubah.

Untuk mendapatkan informasi menarik seputar perkuliahan dan mahasiswa, aktifkan notifikasi postingan website zonamahasiswa.id, ya!

Baca Juga: Buat Apa Kuliah? Jika di Google Sudah Tersedia Semua

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150