zonamahasiswa.id - Halo, Sobat Zona. Siapa disini yang sering di ghosting? Ketika berbicara tentang ghosting pasti kalian langsung berpikir tentang orang yang ditinggalkan ataupun meninggalkan. Memang sekilas ghosting adalah sesuatu yang buruk, padahal tidak selamanya begitu, ada ghosting yang diperbolehkan contohnya seperti di bawah ini, yuk langsung saja baca ulasannya.
Baca Juga: 5 Jurusan Kuliah Idaman Mertua, Apakah Jurusan Kalian Salah Satunya?
Ancaman Keselamatan
Sebuah hubungan jadi tidak baik-baik saja saat keselamatan kalian terancam. Sah bagi kalian untuk melarikan diri dengan melakukan ghosting, jika kalian merasa terancam. Apalagi di zaman yang semua serba digital seperti ini.
"Jika kalian dilecehkan secara verbal atau fisik, ghosting adalah respons yang diperlukan. Kalian tidak berutang alasan, penjelasan. Lindungi diri kalian,". Apalagi bagi mahasiswa hal ini kerap terjadi, oleh karena itu jangan mudah percaya apalagi kepada orang yang baru kalian kenal.
Belum Pernah Berjumpa Langsung
Di masa pandemi seperti ini, menjalin kedekatan tanpa bertemu langsung atau tatap muka menjadi sesuatu yang sangat mungkin terjadi. Apalagi dikalangan mahasiswa akhir, bukan hanya di ghosting oleh doi tapi juga di ghosting dengan dosen pembimbing.
Saat obrolan menjadi garing dan kurang menggugah minat, kalian sah-sah saja jika ingin mengakhiri hubungan atau komunikasi. Toh, kalian belum pernah bertemu dengannya langsung. Belum pernah bertemu langsung menjadi salah satu alasan ghosting wajar untuk dilakukan.
Ketemu Pertama Kali dengan Teman Online
Momen ini jadi kesempatan untuk menilai apakah seseorang layak diberikan kesempatan untuk bertemu yang kedua kalinya dan berikutnya. Apakah ia benar mirip dengan yang difoto atau malah berbeda jauh, saat si dia malah membawa atmosfer tidak menyenangkan, merendahkan, seksis, tak ada salahnya untuk meninggalkannya. Kalian tidak perlu merasa bersalah jika pergi begitu saja tanpa meninggalkan penjelasan.
Baca Juga: 5 Keuntungan Jadi Mahasiswa Aktif Saat Kuliah, Maba Wajib Baca!
Mengirim foto atau Sesuatu yang Tidak Pantas
Ketika bertemu orang yang baru harus memiliki batas yang jelas. Saat dia mengirimi kalian foto yang tidak atau bagian tubuh tertentu tanpa diminta, tinggalkan saja dia. Jika dia tidak menghormati batasan yang kalian buat, Sobat Zona layak untuk meninggalkannya. Dalam hal ini, perlu menekankan pentingnya kesepakatan saat berkirim konten seksual eksplisit.
Respons Buruk
Apabila kalian merasa ghosting bukan cara tepat untuk mengakhiri hubungan dan kalian sadar, dampaknya bakal begitu besar dan bisa membuat si dia bingung. Namun, menurut Mimin, jika kalian sudah menyampaikan keputusan dan mendapatkan respons yang buruk, maka lebih baik tinggalkan saja.
"Ini adalah situasi lain di mana jika kalian telah memberikan batasan dan malah dilanggar, tidak masalah untuk melakukan apa yang terbaik," . Sama lah seperti Sobat Zona apabila sudah janjian dengan dosen pembimbing dan ternyata tidak ditemui.
5 Alasan Ghosting Sah dan Wajar untuk Dilakukan Mahasiswa, Apakah Kalian Juga Melakukannya?
Sobat Zona, itulah ulasan mengenai 5 alasan ghosting yang sah dan wajjar untuk dilakukan mahasiswa, bagaimana apakah Sobat Zona juga merasakannya?
Untuk tetap update mengenai informasi menarik seputar dunia perkuliahan dan mahasiswa, jangan lupa untuk mengaktifkan notifikasi postingan website zonamahasiswa.id, ya!
Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Mahasiswa yang Dibenci Dosen Pembimbing, Jangan-Jangan Kalian Salah Satunya
Komentar
0