zonamahasiswa.id – Halo, Sobat Zona! Senang sekali rasanya mimin kembali hadir bersama kalian semua untuk memberikan tips seputar perkuliahan dan mahasiswa!
Untuk mahasiswa tingkat akhir yang baru mau mengerjakan skripsi nih, mungkin masih bingung gimana sih waktu, tata bahasa, sampai isi chat saat menghubungi dosen pembimbing? Apakah harus ada dalam chat tersebut? Yuk, kita simak bersama-sama!
Baca Juga: Punya Teman Yang Suka Curhat? Yuk Berikan 5 Respon Terbaikmu
Perhatikan Waktu Untuk Menghubungi
Yang paling pertama adalah perhatikan waktu kalian menghubungi dosen pembimbing. Mengapa ini mimin taruh paling awal? Karena untuk menghindari kamu dicuekin sama beliau karena tidak menghubungi pada waktu yang tepat atau kamu malah sedang mengganggu waktu istirahatnya.
Mengingat bapak/ibu dosen pembimbing juga memiliki kesibukkan sendiri, mimin sarankan agar kamu memilih waktu lowong yang biasanya tidak dipakai dosen untuk beristirahat atau beribadah. Biasanya pada sekitar jam 08.00-12.00, serta jam 14.00-16.00.
Mimin tidak menyarankan untuk menghubungi pada jam terlalu pagi, siang saat istirahat, maupun lewat jam 4 sore, karena pada saat-saat tersebut biasanya beliau masih melakukan pekerjaan lainnya.
Awali Chat dengan Salam
Salam pembuka ini penting banget, guys! Mengapa ini penting? Karena untuk mencegah kamu berlaku tidak sopan. Masa secara tiba-tiba langsung nge-chat keperluan kalian? Chat gebetan aja pake basa basi dulu, masa chat dosen pembimbing langsung-langsung aja, tidak pake salam pembuka?
Selain itu, salam pembuka ini jadi bukti bahwa kamu sedang melakukan percakapan yang sopan dan formal. Karena yang kamu hubungi adalah orang yang lebih tua dan memiliki tingkatan yang lebih tinggi, maka kamu perlu memulai percakapan dengan formal.
Kamu dapat memulai percakapan dengan mengucapkan salam, seperti ‘Selamat Pagi Bapak/Ibu’. Atau ‘Assalamualaikum Bapak/Ibu’, jika dosen pembimbingmu beragama Muslim. Sesimpel itu, kok!
Selipkan Permintaan Maaf
Permintaan maaf ini bukan merujuk pada kamu itu salah dan minta maaf ke dosennya, bukan begitu yaa konsepnya. Menyelipkan permintaan maaf adalah salah satu cara untuk memulai percakapan yang formal.
Permintaan maaf pada awal pesan menunjukkan bahwa kamu menghargai waktu yang dimiliki sang dosen. Meminta maaf wajib kamu sampaikan karena bisa jadi kamu telah mengganggu dosen ketika beliau sedang menjalani rutinitasnya yang padat.
Contoh kalimat yang tepat adalah dengan menuliskan menuliskan “Mohon maaf mengganggu waktu Bapak/Ibu.â€
Baca Juga: Cara Mudah Menyusun Judul Skripsi, 99% Langsung ACC
Perkenalkan Diri dengan Sopan
Bapak/ibu dosen tidak hanya menangani satu dua mahasiswa saja. Selain kamu, pasti ada beberapa mahasiswa lainnya yang juga dibimbing skripsinya oleh beliau. Belum lagi kalau dosenmu merupakan salah satu dosen mata kuliah.
Dengan sekian banyak mahasiswa yang beliau temui, mustahil kalau beliau akan langsung mengenalimu, kecuali kalau kamu memang mengenal beliau jauh sebelum ini, atau beberapa kali sudah menjalin hubungan yang baik.
Untuk itu, kamu juga perlu memperkenalkan diri sebelum menyampaikan maksud kamu menghubungi beliau. Contohnya seperti ini.
“Nama Saya ……………, mahasiswa jurusan/departemen ………………, angkatan …… . Pada semester ini Saya mengambil mata kuliah/Bimbingan Skripsi Bersama Bapak/Ibu.â€
Gunakan Bahasa yang Mudah Dipahami
Ini yang paling dasar, namun sering mahasiswa lupakan, yakni menggunakan bahasa yang memudahkan orang lain untuk paham apa yang ingin kalian sampaikan. Namun, bukan berarti kamu boleh untuk menggunakan bahasa yang terlalu santai, ya! Misalnya kamu tidak menggunakan ‘Anda’ atau ‘Bapak/Ibu’ sebagai kata ganti dosen. Kan tidak etis namanya.
Intinya, untuk menghubungi dosen, kamu juga perlu menggunakan tata bahasa yang formal dan mudah untuk memahaminya. Sedikit tips dari mimin, gunakan tanda baca yang baik dan benar dan kalau bisa, hindari menggunakan tanda baca yang tidak perlu.
Lalu, jangan menggunakan singkatan dan emotikon yang tidak perlu. Bedakan tata bahasa yang kamu gunakan untuk menghubungi dosen pembimbing dan teman atau orang tuamu, ya!
Salam Penutup
Sama seperti kamu membukanya dengan salam pembuka, jangan lupakan salam penutup untuk mengakhiri chat mu dengan dosen pembimbing. Ini juga penting dalam percakapan formal, karena meskipun mengawalinya dengan salam pembuka, tanpa salam penutup tidak akan lengkap tatanan percakapan formalmu.
Maka dari itu, pada akhir percakapan, jangan lupa sampaikan salam penutup. Biasanya, salam penutup hanya terdiri dari ucapan ‘terima kasih’. Kalau mimin sih biasanya tambahi dengan “mohon maaf mengganggu waktunya†dengan emotikon tangan terkatup.
Usahakan Membalasnya dengan Respon Yang Cepat
Ketika kamu mendapatkan respon dari bapak/ibu dosen pembimbing, usahakan untuk membalasnya dengan respon yang cepat. Maklumi juga kalau respon yang beliau berikan agak lama, karena seperti yang kita ketahui bersama tugas dan tanggung jawab dosen juga sangat banyak.
Nah, mumpung beliau memiliki sedikit waktu untuk merespon chatmu, maka berikan balasan yang cepat dan dan tepat. Ke pacar kalian aja fast respons, harusnya ke dosen juga dong yaa...
Hindari Untuk Menyepam
Ada nih temen mimin yang saking kesalnya tak kunjung menerima balasan, akhirnya ia melakukan spam dengan terus-terusan nge chat dosen pembimbingnya. Namun, akhirnya malah menerima blokiran.
Repot nggak tuh? Padahal sudah waktunya ia mengerjakan skripsi dan malah tidak punya akses untuk menghubungi dosen pembimbingnya.
Dari pengalaman mimin, maka Sobat Zona jangan melakukannya juga, ya! Bahaya banget tuh guys! Serem banget kalau sampai menerima blokiran atau dosennya malah tidak mau membimbing kamu dalam mengerjakan skripsi.
Untuk Mahasiswa Tingkat Akhir, Simak Tips Menghubungi Dosen Pembimbing
Sobat Zona, sekian dulu tips menghubungi dosen pembimbing dari mimin. Semoga bermanfaat untuk kalian semua, dan semangat mengerjakan skripsinya yaa!
Mimin pamit undur diri, terima kasih sudah menyimak, dan sampai jumpa lagi!
Baca Juga: 4 Situs Yang Tidak Boleh Dikutip Dalam Skripsi, 99% Ketahuan Dosen Penguji!
Komentar
0