zonamahasiswa.id - Hidup menjadi penyandang disabilitas tentu bukanlah hal yang mudah untuk dijalani. Namun kesulitan hidup yang dialami Surya Sahetapy, putra Dewi Yull ini tak membuatnya patah semangat. Penyandang tuli sejak lahir ini mampu membuktikan jika dirinya berprestasi seperti orang lainnya.
Baca juga: Mahasiswa Tenggelam Usai Diperintah Senior Mandi di Sungai dengan Mata Tertutup Kain Hitam
Berhasil Lulus S2 dengan 3 Penghargaan Bergengsi
Surya Sahetapy adalah anak ketiga dari pasangan artis Ray Sahetapy - Dewi Yull yang terkenal karena menyandang tuli sejak lahir. Tapi kekurangannya itu tak membuatnya lantas bersedih dan meratapi hidup.
Surya diketahui giat menempuh pendidikannya meskipun dirinya tuli. Ia diketahui baru saja meraih gelar S2 di Rochester Institute of Technology (RIT), Amerika Serikat.
Surya memilih universitas tersebut bukan tanpa sebab. RIT sendiri terkenal sebagai National Technical Institute for the Deaf (NTID) dan digadang sebagai institut teknologi pertama dan terbesar di dunia yang dikhususkan untuk teman tuli.
Kabar kelulusan Surya ini dibagikan langsung di akun Instagram pribadinya beserta sang ibu. Dewi Yull sendiri bahkan menyempatkan waktunya untuk langsung terbang ke Amerika Serikat untuk menghadiri wisuda putra tercintanya.
Dewi Yull mengaku jika dirinya sangat bahagia bisa menyaksikan pencapaian prestasi gemilang Surya untuk masa depan cerahnya itu. Dewi pun membagikan prestasi putranya itu di postingan Instagramnya.
"Surya baru lulus S2 di RIT (Rochester Institute of Technology) 2023 setelah sebelumnya mendapatkan beasiswa penuh dari Sasakawa - De Caro RIT NTID (Nippon Foundation). Kali ini Surya lulus dengan meraih 3 penghargaan sekaligus," tulis Dewi.
Dewi menuliskan jika sang putra tercinta tak hanya lulus S2, namun juga berhasil menyabet 3 penghargaan bergengsi sekaligus. Ketiga penghargaan itu adalah:
- International Student Outstanding Service Award
- The Outstanding Graduating Student Award in The Master's Degree
- NTID Graduate College Delegate
Dengan bangga, Dewi mengatakan jika penghargaan yang diraih sang putra itu merupakan penghargaan yang cukup sulit untuk diraih. "Menurut teman-teman kuliah, para dosen, dan rektornya, jarang sekali mahasiswa memborong achievement sebanyak itu. Alhamdulillah sujud syukur, percayalah bahwa waktu dan kesabaran pasti mendapat balasan suatu saat," ucap Dewi Yull.
Meski kini ia berhasil menyandang gelar S2 dari institut bergengsi, Surya tak pernah melupakan mendiang kakak tercintanya yang juga seorang tuli. Surya pun menuliskan sebuah pesan mengharukan untuk sang kakak.
"Hai mendiang Kak Gisca! Saya merasa terhormat untuk memberi kabar bahwa saya telah terpilih sebagai Mahasiswa Lulusan Berprestasi dalam Master of Science Degree category dan The NTID Graduate College Delegate untuk tahun ajaran 2022 - 2023," tulis Surya.
Wisuda Surya ini sendiri digelar pada hari Sabtu (13/5) pukul 17.30 - 19.30 EST atau sekitar hari Minggu (14/5) pukul 04.30 - 06.30 WIB. Surya tampak begitu bahagia karena ia bisa merayakan kelulusannya bersama dengan ayah dan ibu tercintanya.
Awal Mula Berkuliah di Amerika
Surya pun menceritakan kilas balik bagaimana ia bisa mengetahui RIT dan akhrinya memutuskan untuk berkuliah di sana. Surya menuliskan kisah singkatnya itu di salah satu postingan Instagram pribadinya @suryasahetapy.
"RIT/NTID, saya pertama kali mengetahui tentang anda melalui Federasi Tuli Dunia di Turki pada tahun 2015 ketika saya bertemu dengan salah satu panutan tuli saya, Peter Hauser, dan itu adalah sebuah perkenalan yang akan selamanya mengubah hidup saya," tulis Surya.
Dan akhirnya pada tahun 2016 silam, salah satu dosen RIT yakni Michael Steven Stein menjadwalkan kunjungan untuk Surya dengan dua orang temannya agar bisa merasakan secara langsung bagaimana lingkungan RIT/NTID.
Dalam kunjungan itu, Surya mengaku jika dirinya begitu bahagia dan merasakan ada sebuah keinginan yang menyala di dalam dirinya. Akhirnya, beberapa pihak termasuk dosen RIT itu sendiri terus mendorong Surya untuk mempertimbangkan mendaftar kuliah di RIT/NTID.
Dengan banyaknya dukungan dan keinginan diri sendiri, Surya akhirnya mantap mendaftar kuliah di RIT/NTID pada tahun 2018 silam. Surya mengaku jika momen dirinya menentukan keputusan itu merupakan momen yang begitu menggembirakan.
"Membuat keputusan untuk meninggalkan keluarga saya di Indonesia tidak diragukan lagi merupakan hal yang menakutkan, tetapi saya tahu di lubuk hati saya bahwa ini adalah kesempatan yang tidak bisa saya lewatkan," tulis Surya lagi.
Surya sendiri mengakui jika bisa berkuliah di RIT merupakan sebuah kesempatan yang bagus dalam kehidupannya. "Perjalanan saya bersama anda (RIT) sungguh luar biasa. Saya dipenuhi dengan rasa syukur yang tak terhingga atas pengetahuan dan pengalaman tak ternilai yang telah saya dapatkan selama ini," tulis Surya.
Berikut ini adalah video kebahagiaan Dewi Yull ketika menghadiri wisuda S2 putranya, Ray Sahetapy di RIT Amerika Serikat. Video ini diunggahnya langsung dari akun Instagram pribadinya @dewiyullofficial
Tuli Sejak Lahir, Surya Sahetapy Putra Dewi Yull Lulus S2 dengan 3 Penghargaan di Kampus Top Amerika Serikat
Itulah ulasan mengenai kisah inspiratif Surya Sahetapy, putra tuli Dewi Yull yang berhasil menyelesaikan pendidikan S2 di kampus bergengsi di Amerika Serikat dan meraih 3 penghargaan sekaligus.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Komentar
0