zonamahasiswa.id - Kasus bullying tak hanya ramai terjadi di luar negeri, namun juga banyak ditemukan di Indonesia hingga tak jarang menelan korban jiwa. Seperti seorang siswa malang kelas 2 SD ini, ia menghembuskan nafas terakhir diduga akibat penganiayaan dan bullying yang diterimanya dari kakak kelasnya di sekolah.
Baca juga: Pamer Baru Belajar Nyetir, Pelajar SMP Kendarai Mobil Barunya sampai Tabrak Pohon dan Terbalik
Dianiaya Dua Hari Berturut-turut
MHD (9), seorang siswa kelas 2 SD di Kabupaten Sukabumi harus meregang nyawa di rumah sakit pada Sabtu (20/5) pagi lalu. Dari kabar yang didapatkan, MHD meninggal dunia diduga setelah mendapatkan penganiayaan dari kakak kelasnya di sekolah.
Kejadian memilukan yang menimpa MHD ini dibenarkan langsung kakek korban, HY (52). HY mengungkapkan jika dugaan penganiayaan terhadap MHD ini terjadi pada hari Senin (15/5) dan Selasa (16/5) lalu. Setelah mendapatkan penganiayaan tersebut, MHD dibawa ke rumah sakit setelah ia mengeluhkan sakit di badannya.
Tetapi saat itu, pihak keluarga belum mengetahui jika MHD jadi korban penganiayaan kakak kelasnya. Mereka hanya menganggap MHD sakit biasa dan segera dibawa periksa.
"Kalau dari pihak keluarga kan kita nggak tahu (MHD) korban penganiayaan," tutur HY.
Lebih lanjut, pihak keluarga hanya menyangka jika MHD sakit medis biasa karena keluhan yang disampaikannya mirip seperti sakit biasa. "Kita keluarga menyangka itu istilahnya penyakit saja karena pas dibawa ke rumah sakit dadanya sesak, nafasnya sesak, tulang punggung dan dadanya sakit," lanjut HY.
Korban sendiri merupakan warga asli Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Korban sempat dirawat beberapa hari di Rumah Sakit Primaya setelah mengeluhkan sakit di badannya itu sebelum akhirnya meninggal dunia pada Sabtu (20/5) lalu.
Awalnya, MHD tak mau mengaku jika dirinya dianiaya teman dan kakak kelasnya di sekolah. Ia baru mu mengaku setelah dokter di rumah sakit meminta keluarganya untuk pura-pura keluar dan membujuknya.
"Akhirnya dokter pura-pura menyuruh keluarga untuk keluar ruangan, dan pihak keluarga bersembunyi di balik tirai di ruangan periksa. Dari situ korban baru mengakui bahwa dia sudah dikeroyok oleh 3 orang kakak kelasnya," tutur HY. Bahkan MHD baru mengaku setelah ditanyai sebanyak 4 kali.
MHD dilarikan ke rumah sakit setelah ia sempat kejang-kejang usai dugaan penganiayaan terakhir. Dari informasi yang didapat, terduga pelaku adalah tiga siswa dari kelas 5, kelas 4, dan teman kelasnya sendiri yakni dari kelas 2.
HY menjelaskan jika cucunya itu dianiaya di dua tempat berbeda selama dua hari berturut-turut. "Kejadian dari hari Senin, Selasa. Jadi dua hari itu dipukulin di lingkungan sekolah. Dianiayanya di belakang sekolah dekat kamar mandi, hari kedua di kamar mandi," terang HY.
Entah seberapa parah penganiayaan yang dilakukan kakak kelas kepada MHD itu. Namun dari hasil visum yang didapatkan, tubuh MHD menderita sejumlah luka mayor seperti tulang dada retak, pembuluh darah pecah, serta tulang punggung retak.
HY pun menjelaskan jika cucunya itu meninggal dengan kondisi yang mengiris hati. "Meninggal di rumah sakit. Berdarah dari mulut. Cucu saya ini pindahan kalau nggak salah empat bulan lalu baru pindah," ungkap HY.
Bahkan sebelum meninggal dunia, MHD sempat mengucapkan salah satu nama siswa yang diduga menganiayanya kepada sang kakek. "Ketika ditanya siapa yang melakukannya (penganiayaan), korban hanya bilang oleh inisial AZ, namun tidak berlanjut karena suara korban sudah tidak ada," terang HY.
Respon Pihak Berwajib
Atas kasus kekerasan dalam lingkungan sekolah hingga membuat nyawa MHD melayang, pihak kepolisian segera memproses kasus ini. Apalagi, seluruh terduga pelakunya masih anak-anak di bawah umur.
Kepala Polsek Sukaraja, Kompol Dedi Suryadi menyatakan jika kasus dugaan penganiayaan yang menewaskan MHD ini masih dalam tahap penyelidikan. Dedi menyatakan jika hingga kini, ia baru mendapatkan laporan dari warga dan pihaknya langsung menemui keluarga korban.
Dedi mengungkapkan jika pihaknya baru akan memintai keterangan-keterangan dari pihak-pihak yang terlibat. "Itu baru informasi (dugaan pengeroyokan) sebab dari keluarga korban pun belum melaporkan apapun kepada kita, hanya kita mendapatkan informasi dan langsung ke tempat korban," tandas Dedi.
Siswa Kelas 2 SD Diduga Dianiaya Kakak Kelas, Sempat Sebut Nama Pelaku sebelum Meninggal!
Itulah ulasan mengenai kasus dugaan penganiayaan siswa kelas 2 SD di Sukabumi, Jawa Barat yang dilakukan oleh kakak kelasnya di sekolah hingga akhirnya korban meninggal dunia setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Komentar
0