zonamahasiswa.id – Sekar Ayu Damayanti, mahasiswi asal Karawang, lebih tepatnya Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi. Gadis 24 tahun ini rela pura-pura menjadi korban penculikan hanya demi bisa melunasi utangnya. Ia meminta tebusan kepada orang tuanya sebesar Rp 60 juta.
Sandiwaranya bermula dari kabar polisi yang menyelamatkan seorang gadis yang tersekap dan diduga menjadi korban penculikan pada sebuah kamar indekos di wilayah Dusun Kaumjaya, Karawang, dekat Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika).
Baca Juga: Curahan Hati Mahasiswa IAIN Parepare Dapat Nilai C Karena Tidak Membeli Buku dari Dosen
Kronologi Drama Penculikan Sekar
Pada Jumat (29/1/2021) pukul 13.00 WIB, Sekar meminta izin pada orang tuanya untuk memperbaiki m-Banking ke Bank BRI Sukatani, Kabupaten Bekasi.
Kemudian, pada pukul 13.44 WIB, mengaku kepada ibunya masih mengantre. Lalu, pada pukul 15.45 WIB, sang ibu kembali mengirimi SAD pesan "Kok belum pulang?", tapi pesan itu hanya dibaca.
Pukul 16.12 WIB, Sekar tiba-tiba mengirim video sedang menangis dan meminta tolong. Kedua orang tuanya sontak langsung datang ke BRI Sukatani, tapi petugas keamanan bank berujar bank tutup sejak pukul 14.00 WIB.
"Orangtua SAD kemudian mendatangi Polsek Sukatani untuk melapor anaknya hilang dan diduga diculik. Hasil pengecekan dari Polsek Sukatani melalui telepon genggam, SAD ada di Karawang," ujar Kasat Reskrim Polres Karawang.
Ayah Sekar mendapat pesan dari sang putri berupa video serupa yang dikirim kepada ibunya dan ancaman serta meminta uang tebusan sebesar 60 juta, pada pukul 17.27 WIB. Lantaran panik, dan menduga putrinya menjadi korban penculikan, mereka akhirnya mendatangi Polres Karawang untuk melaporkan kejadian ini.
Polisi Mendatangi Lokasi Penculikan dan Penyekapan
Setelah mendapatkan informasi tersebut, polisi langsung memeriksa kamar kos Sekar di Dusun Kaumjaya, Desa Puseurjaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang. Namun, gedung kos dua lantai itu ternyata terkunci.
"Kita terpaksa memanjat pagar untuk naik ke lantai 2 kamar SAD. Dan menemukan gantungan beberapa kunci tergeletak," ujar Oliestha.
Polisi lalu membuka pintu dan menemukan Sekar ada dalam kamar dengan posisi tergeletak dan masih bernapas.
Setelah polisi melakukan penyelidikan, rupanya penculikan itu hanya sandiwara. Polisi pun segera membawa Sekar ke Polres Karawang. Sekar melakukan drama penculikan lantaran terlilit utang berbunga dan untuk melunasi pembayaran uang kuliah. Lalu, ia pun merekayasa video hingga chat berisi ancaman dan permintaan tebusan.
"Setelah dilaksanakan pemeriksaan terhadap SAD diketahui bahwa kejadian penculikan hanyalah pura-pura, supaya orang tua SAD memberikan uang untuk melunasi utang dan biaya kuliah," kata Oliestha.
Saat mendatangi lokasi, Dadan mengatakan warga sudah berkumpul di lokasi kejadian. Terlihat juga polisi membawa seorang gadis yang tampak lemas dan menangis.
Baca Juga: Viral! Surat Keberatan Eiger terhadap Konten YouTuber Heboh di Media Sosial, Berikut Kronologinya
Pura-Pura Tersekap Selama Dua Hari
"Tadi memang katanya ada polisi menyelamatkan mahasiswi yang disekap," ungkap Kepala Dusun Kaumjaya, Dadan Mulyana.
Berdasarkan informasi, Dadan menyebutkan gadis itu tersekap di indekos selama dua hari. Tak hanya itu, si gadis juga dibius selama menjadi korban penyekapan dan penculikan.
Padahal, indekos tersebut selama pandemi Covid-19 tidak terisi mahasiswa, namun ternyata satu kamar yang terisi justru untuk menyekap gadis tersebut.
Mahasiswi Ini Rela Melakukan Tindakan Ekstrim untuk Membayar Utangnya, Sobat Zona: Astaga, Kok Gitu Amat?
Itulah ulasan mengenai sandiwara mahasiswi yang rela menjadi korban penculikan hingga meminta uang tebusan sebesar Rp60 juta kepada orang tuanya demi bisa melunasi utang-utangnya.
Semoga ulasan tersebut bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti update informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan dengan mengaktifkan notifikasi website zonamahasiswa.id. Sampai jumpa!
Baca Juga: Viral! Video Pencurian di Kamar Kos Mahasiswa Terekam CCTV, Sobat Zona: Emang Nyuri Apa?
Komentar
0