Opini

Jika Diberi Dua Pilihan: Lulus Tepat Waktu vs Lulus di Waktu yang Tepat, Pilih yang Mana?

Zahrah Thaybah M 15 Januari 2021 | 09:49:39

zonamahasiswa.id – Syarat bagi mahasiswa agar bisa lulus kuliah yaitu harus melalui skripsi terlebih dahulu. Waktu ideal untuk menyelesaikan masa perkuliahan adalah 3,5 sampai 4 tahun, tapi kenyataannya banyak mahasiswa yang tidak tepat waktu alias molor.

Banyak hal-hal yang lebih menarik daripada mengerjakan skripsi atau mungkin malas dan mager untuk mengerjakannya? Ada juga mahasiswa yang memiliki kekuatan super, sehingga bisa lulus lebih cepat dan tepat waktu. Jadi, pilih lulus tepat waktu atau lulus di waktu yang tepat?

Baca Juga: Mana yang Lebih Baik Antara Mahasiswa Organisatoris atau Pengejar Nilai Akademis?

Drama Kehidupan Mahasiswa Semester Akhir

Ilustrasi mahasiswa semester akhir (Foto: Pmanager)

Sebagai salah satu civitas akademika tentunya bangga karena berhasil menjadi bagian dari kampus tercinta. Memulai kehidupan sebagai seorang mahasiswa, bukan lagi siswa, seperti ada kebanggaan tersendiri. Mengalahkan ratusan ribu mahasiswa lain yang ingin masuk ke perguruan tinggi dan bahkan jurusan yang sama.

Euforia mahasiswa baru masih terasa hingga semester kedua perkuliahan, bahkan sangat bersemangat untuk mengikuti mata kuliah, apalagi jika dosennya berhati malaikat. Namun lambat laun seiring menapaki semester atas, semangat yang menggebu ini perlahan menghilang dan hanya tergantikan oleh kepedihan dan rintihan kalimat “kapan lulus Ya Tuhan?”

Mimin sering mendengar pemberitaan bahwa mahasiswa semester akhir tewas bunuh di kamar kosnya akibat stres skripsi, ada juga yang menenggak racun akibat frustasi, dan yang terakhir ada yang lebih membingungkan entah mau terkesan, terharu, atau iba karena tewas akibat terlalu sering tidak tidur karena mengerjakan skripsi.

Ketika mahasiswa sudah memasuki semester akhir perkuliahan, berbagai macam hambatan, penghalang, dan masalah tiba-tiba datang dari segala penjuru mata angin dan seolah-olah ingin merobohkan tekad kuat mereka.

Kehidupan yang semula diisi oleh warna-warni kehidupan dengan jalan kesana-kemari, ngopi dari café di ujung kota hingga ke ujung kota lainnya, tertawa sana-sini, seketika menjadi gersang dan abu-abu. Seperti di sambar petir yang mengingatkan bahwa tiba-tiba sudah memasuki semester 12 dan kurang dua semester lagi untuk siap di drop out.

Lebih Baik Nikah, Tidak Usah Skripsi

Ilustrasi pengantin (Foto: ldsmag)

Mimin juga sering sekali mendengar kakak-kakak tingkat yang mengeluh dengan skripsi dan lebih memilih nikah saja daripada harus skripsian. Lebih baik mengurus keluarga daripada mengurus kertas-kertas dan dosen pembimbing.

Halo, mbak nikah itu bentuk ibadah, bukan penyelesaian masalah hidup apalagi pelarian, ya. Jangan membawa beban-beban hidup ke pernikahan, bukannya membuatmu bahagia tapi malah semakin runyam. Karena kehidupan pernikahan tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Ingin rasanya berteriak pada mereka, apakah semudah itu ketika sudah menikah hidupmu akan penuh tawa ketika mengurus suami dan anak? Apakah menjamin tidak akan mengeluh bahkan menangis karena stres repot mengurus rumah tangga?

Hidup ini sudah ada fasenya sendiri-sendiri. Ada saatnya untuk menuntut ilmu, berkarier, dan berkeluarga. Fase-fase tersebut harus dilalui, jika satu fase saja belum bisa melalui, bagaimana cara untuk ke fase-fase berikutnya?

Lulus Tepat Waktu vs Lulus di Waktu yang Tepat

Ilustrasi mahasiswa (Foto: Duniainspirasi)

Memasuki perkuliahan bagaikan berpacu dengan waktu, seberapa mampu kita memanfaatkan waktu yang tersedia ini untuk mampu menyelesaikannya. Umur semakin bertambah, begitu pula kedewasaan.

Ada banyak hal di depan sana yang harus diraih setelah lulus kuliah, itulah planning kehidupan. Harus ada target yang jelas untuk menentukan prioritas. Bagaimana kehidupan 5 tahun, 10 tahun, bahkan 25 tahun kemudian.

Setelah lulus kuliah lalu mencari pekerjaan. Seharusnya memang begitu kan untuk membantu orang tua yang selama ini bekerja keras, bersusah payah menyisihkan tabungannya untuk menyekolahkan kita hingga ke jenjang sarjana, dengan harapan bisa menjadi golongan orang yang sukses dan berhasil kelak.

Sebetulnya Mimin sendiri jika diberi dua pilihan antara lulus tepat waktu atau lulus di waktu yang tepat, jelas lebih memilih lulus tepat waktu. Sebab, hidup ini terus berjalan, dunia masih terus berputar. Jangan menyia-nyiakan waktu dan hobi menunda pekerjaan. Jika bisa lulus tepat waktu, mengapa harus lulus di waktu yang tepat?

Ya memang boleh-boleh saja sih lulus di waktu yang tepat, itu kan pilihan. Bisa saja mereka memiliki penyakit sehingga harus melalui masa pemulihan untuk bisa kembali beraktivitas normal. Ada juga yang terpaksa menunda perkuliahan sebab kendala ekonomi, padahal semangatnya untuk kuliah sangat tinggi.

Mau bagaimanapun jika kalian mampu lulus tepat waktu, itu memang lebih baik. Seharusnya bersyukur diberikan kemampuan finansial, fisik, dan mental yang sempurna jangan menyia-nyiakan kesempatan dan anugerah Tuhan.

Baca Juga: Masa Menyenangkan Menjadi Mahasiswa Berakhir di Semester 4 dan 5, Benarkah Demikian?

Jika Diberi Dua Pilihan: Lulus Tepat Waktu vs Lulus di Waktu yang Tepat, Pilih yang Mana?

Untuk para mahasiswa tingkat akhir, jadikanlah lulus tepat waktu sebagai target yang harus tercapai. Tapi ingat, jangan lupa diri dan selalu sadari kondisi diri, jangan memaksakan diri ketika memang membutuhkan istirahat. Semangat dan selamat berjuang!

Jangan lupa untuk terus mengikuti update informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan dengan menyalakan notifikasi website zonamahasiswa.id. Sampai jumpa!

Baca Juga: Pilih Lulus Cumlaude atau Lulus dengan Skill yang Tinggi? Atau Pilih Keduanya?

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150