zonamahasiswa.id - Beragam permasalahan mahasiswa dalam perkuliahan menjadi masalah yang kompleks saat ini. Tak jarang, mahasiswa membutuhkan wadah untuk menyampaikan keluh kesahnya. 

Layaknya salah satu curhatan Sobat Zona yang menceritakan permasalahan dalam perkuliahannya. Cerita pilu mengenai dirinya yang tak bisa melanjutkan perkuliahannya karena terhalang restu orang tua hingga masalah perekonomian yang melilitnya. Bukan hanya itu, cerita lain juga datang dari Sobat Zona yang lain menceritakan permasalahannya usai melakukan sidang proposal skripsi.

Baca Juga: Curhatan Calon Maba Gagal Ujian PTN hingga Dicibir Ayahnya: Gitu Aja Ga Lolos

Kuliah Terhalang Restu Orang Tua

Melalui curhatan yang tertuang pada forHat (forum curHat) mengemukakan seorang mahasiswa yang merantau di jantung Ibukota Jakarta. Ia meceritakan kisah pilunya yang masih ingin melanjutkan kuliah karena terhalang oleh gadget yang rusak.

Bukan hanya itu, masalah perekonomian ternyata juga melatarbelakangi permasalahan mahasiswa tersebut. Apalagi, orang tua mahasiswa itu menyuruh dirinya untuk berhenti mengenyam bangku perkuliahan.

"Saya masih ingin kuliah tetapi terhalang handphone saya rusak dan sudah ketinggalan beberapa semester lalu. Saya anak rantau dan keluarga saya sering menyuruh untuk berhenti dari kampus tersebut, tetapi saya tidak ingin melakukannya," ujar mahasiswa bernama Syafraida.

Lantas, ia mengaku sangat kecewa dengan perlakuan orang tuanya tersebut. Terlebih ia merupakan mahasiswa unggulan yang diterima melalui jalur undangan. Bukan itu saja, mahasiswa itu juga mengambil jurusan yang menurutnya sangat pas dengan bakat dan minatnya.

Malangnya, mahasiswa tersebut kalang kabut saat dihadapkan dengan masalah perekonomian ketika ia dinyatakan tidak lulus saat seleksi beasiswa. Terkait hal itu, ia menjadi bimbang mengenai masalah perkuliahannya yang sudah tertinggal beberapa semester dan sedang mencari solusi jalan keluarnya.

"Saya kecewa banget, di saat saya sudah lulus jalur undangan dengan jurusan yang pas dengan bakat saya dan malah disuruh berhenti karena ekonomi bermasalah serta tidak lulus beasiswa," tuturnya.

Hasil Sempro yang Membingungkan

Sementara cerita mahasiswa lain juga membagikan pengalamannya melalui forHat (forum curHat). Mahasiswa jurusan Administrasi Kesehatan tersebut sedang dilanda kebingungan karena dosen pembimbing yang dirasa menyulitkan.

Ia menceritakan usai melaksanakan seminar proposal (sempro), mahasiswa itu menjadi bahan amarah sang dosen. Dospemnya memarahi mahasiswa itu perihal judul yang tidak sesuai dengan ilmu perkuliahan yang diampu.

Mahasiswa itu mengemukakan kalau seharusnya ia mengambil skripsi tentang kesehatan, namun dirinya mengajukan judul yang tidak berkaitan dengan materi tersebut.

"Jadi kemarin gue udah banyak masukan dari penguji, pas dospem 1 gue dimarahin katanya judul gak sesuai sama ilmu yang gue ampu. Harusnya ambil tentang kesehatan juga karena proposal yang gue ajuin sama sekali gak berkaitan dengan kesehatan," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengungkap kekesalannya karena dosen tidak menyalahkan judul skripsinya sedari awal mengajukan. Mahasiswa itu juga membeberkan bahwa dosen terkait tak memberitahu mengenai masalah judul tersebut.

"Harusnya sejak awal konsul kalau emang gak sesuai ya dikasih tau dong. Ini masalahnya saat gue udah sempro disuruh untuk kaitkan lagi dengan kesehatan," tambahnya.

Mengenai ini, mahasiswa itu mengaku kebingungan harus bagaimana terkait dengan masalah skripsinya. Mengingat ia sudah melaksanakan seminar proposal sebagai langkah awal sidang skripsi.

Curhatan Sobat Zona: Orang Tua Tak Dukung Kuliah hingga Sempro yang Ambigu

Itulah ulasan mengenai kumpulan curhatan Sobat Zona melalui forHat (forum curHat) yang mengemukakan teentang orang tua yang tidak mendukung perkuliahan hingga pelaksanaan hasil sempro yang turut membingungkan.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca Juga: 4 Kisah Unik Mahasiswa Saat Demo: Adu OOTD hingga Cinta Bersemi