zonamahasiswa.id - Setiap orang memiliki fase hidupnya masing-masing. Terlebih dalam hidup selalu ada gagal dan berhasil. Jika melihat orang gagal, yang bisa kita lakukan adalah membersarkan hatinya serta terus memberi dukungan supaya tak patah semangat. Tapi, bagaimana jadinya bila lingkungan terdekat kita justru mencibir hingga memberikan kata-kata kurang mengenakkan?
Curhatan ini dibagikan oleh salah seorang calon mahasiswa baru melalui akun Twitter @sbmptnfess, Sabtu (16/4).
"kalo too much bakalan aku apus btw can u hug me guys?? i need someone to talk...," tulis keterangan cuitan tersebut.
Baca Juga: Asik Ghibahin Dosen, Mahasiswa Tak Sadar Belum Matikan Mic
Merasa Sangat Dibatasi
Sebut saja namanya Syifa. Sebelumnya, ia bercerita bahwa tidak lolos SNMPTN dan merasa sangat sedih. Lalu, memutuskan untuk mencoba SPAN PTKIN (seleksi yang dilakukan oleh perguruan tinggi islam).
"abis itu aku ikut SPAN PTKIN dan aku gagal lagi, kali ini aku ngerasa b aja karna aku emang kurang minat," katanya.
Kemudian, Syifa ikut ujan UMPTKIN atas saran kakanya. Selain itu, juga sedang persiapan UTBK. Sayangnya, ia tak boleh untuk kuliah di luar kota. Sedangkan, jumlah perguruan tinggi di kotanya terbatas.
"aku gapunya ruang gerak bebas," curhatnya, karena ia merasa harus bisa masuk di salah satu PTN di kotanya padahal hanya itu-itu saja.
Belum lagi keluarganya seperti membatasi dirinya supaya jangan sampai ambil seleksi mandiri atau yang ada SPI (Sistem Pembayaran Independen) karena memberatkan keluarganya.
"so aku sekarang cuma bisa ngandelin UTBK sama UMPTKIN aja."
Sementara itu, perihal yang tak lolos SPAN PTKIN, Syifa belum menceritakan kepada sang ayah. Namun, ternyata beliau mendatangi kamarnya dan menanyakan apakah lolos atau tidak.
"gimana yang di UIN?" tanya ayahnya.
Ia berkata jika tidak lolos dan masih berusaha ikut UMPTKIN. Akan tetapi, respon yang diterima terkesan menyepelekan.
"hah? di UIN doang ga lolos?"
"kok kebangetan sih (sambil menyebut nama anaknya)," lanjut sang ayah.
Jujur, Syifa juga tak mengerti kenapa tidak lolos seleksi perguruan tinggi itu. Ia kaget mendengar respon ayahnya dan hampir menangis. Menurutnya, untuk sampai di titik itu tidak mudah.
Seharusnya, Syifa tidak perlu memikirkan biaya kuliah dan beasiswa. Tapi, karena kegegabahan ayahnya ia harus kehilangan semua biaya kuliah yang dihitung-hitung setara sampai lulus.
"aku nyoba buat nerima itu semua tapi berat banget, apalagi omongan ayahku barusan beneran nyakitin," tulisnya.
Alhasil, akibat kejadian itu ia merasa terikat dan rasanya hampir gila.
"banyak yang aku alamin sampe aku perna di titik mau mengakhiri semuanya tapi aku masi sayang ayahku,"
"tapi kenapa omongannya barusan nyakitin banget, aku uda usaha lo nurutin semuanya ga sesuai kemauan tapi ga gini juga," pungkasnya.
Curhatan Calon Maba Gagal Ujian PTN hingga Dicibir Ayahnya: Gitu Aja Ga Lolos
Itulah ulasan mengenai curhatan dari seorang calon maba yang gagal mengikuti ujian masuk dan mendapat tekanan dari sang ayah.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan serta aktifkan notifikasinya ya. Sampai jumpa.
Baca Juga: Berkedok Jual Tiket Konser Justin Bieber, Mahasiswa Kedokteran Tipu Belasan Orang: Rugi Rp20 Juta
Komentar
0