Berita

Wow! Kakek ini Jadi Wisudawan Tertua ITS Tapi IPK-nya 4,00

Nur Uswatun Khasanah 19 April 2021 | 09:06:27

zonamahasiswa.id - Ada yang menarik pada wisuda ke-123 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Bagaimana tidak, ada salah satu peserta yang sudah berusia 58 tahun. Tak hanya jadi wisudawan tertua, Ir. Wahju Herijanto, MT.

Baca Juga: Ribuan Calon Mahasiswa Gagal Lolos UTBK SBMPTN, Kok Bisa?

Berhasil Meraih IPK Tinggi

Ilustrasi nilai A (Foto: Finansialku)

juga berhasil meraih IPK sempurna yakni IPK 4,00 dengan menuntaskan program studi doktoral (S3) di Departemen Teknik Sipil ITS. Ternyata, motivasi Wahju ingin meraih gelar doktor tersebut karena dia berprofesi sebagai dosen. Tepat pada 2013, ketika usianya telah mencapai 50 tahun, Wahju merasa, pendidikan yang lebih tinggi akan sangat berguna untuk meningkatkan kemampuan akademiknya.

"Tidak ada ilmu yang tidak bermanfaat, dan saya mulai menikmati prosesnya," ujar Wahju.

Meski berat di awal, lambat laun Wahju mulai merasa bahwa menuntut ilmu bukan hanya sekadar tuntutan saja, tetapi ia yakin bahwa di setiap ilmu, selalu terdapat manfaat. Menurutnya, setiap ada tugas dan ujian yang ditanggungnya, Wahju selalu menyelesaikannya dengan sungguh-sungguh.

Selain itu, publikasi jurnal terindeks scopus Q2 yang berhasil ditelurkannya juga menjadi salah satu faktor pendukung sempurnanya IPK yang diraihnya. Kendati demikian, Wahju bisa meraih IPK 4 itu juga butuh perjuangan ekstra. Sebab, dia harus bisa membagi waktu antara kewajibannya sebagai mahasiswa dengan tugasnya dalam pekerjaan.

"Saat merasa lelah, saya biasanya tidur untuk istirahat sejenak," kata pria yang juga berprofesi sebagai dosen di Departemen Teknik Sipil ITS.

Baca Juga: Wow! Kementerian ATR/BPN Membuka Kesempatan Magang untuk Mahasiswa

Dibimbing oleh Dua Dosen di Perguruan Tinggi yang Berbeda

Ilustrasi Universitas Brawijaya (Foto: Liputan6)

Hal ini karena Wahju dalam mengerjakan disertasi harus dibimbing oleh dua dosen di perguruan tinggi yang berbeda, yakni di ITS dan Universitas Brawijaya (UB). Lokasi yang saling berjauhan ini menjadi tantangan tersendiri bagi Wahju. Untuk melakukan bimbingan, jarak dan waktu menjadi rintangan yang harus dikalahkannya.

"Menemukan waktu yang tepat untuk melakukan bimbingan adalah kesulitan tersendiri bagi saya," ucap ayah dua anak ini.

Namun, karena dukungan dari orang-orang terkasih selalu memicu semangatnya untuk terus berjuang. Istri, anak, hingga cucu menjadi alasan Wahju untuk pantang menyerah.

"Selain itu, rekan-rekan juga selalu memberi semangat agar saya segera menyelesaikan pendidikan ini," tegasnya penuh haru.

Pesan Wahju Kakek dari satu orang cucu ini berpesan kepada para mahasiswa seusianya maupun yang lebih muda untuk tetap semangat tidak mudah putus asa tidak mengulur pekerjaan Hal ini bertujuan agar para mahasiswa tersebut dapat lulus tepat waktu dan memperoleh gelar cumlaude.

Tak kalah penting disamping kewajiban akademik, kesehatan juga menjadi faktor yang jauh lebih penting. Jika keduanya tidak dapat berjalan beriringan, kesehatanlah yang harus diutamakan. Hal ini seperti pengalaman yang dikisahkan Wahju yang harus terlambat lulus program sarjana (S1) dikarenakan sakit dan harus mengambil cuti.

"Sibuk boleh, tapi jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan," pesan dari kakek ber IPK 4 tersebut.

Wow! Kakek ini Jadi Wisudawan Tertua ITS Tapi IPK-nya 4,00

Sobat Zona itulah tadi berita tentang kakek yang menjadi wisudawan tertua ITS yang IPK-nya 4,00.

Untuk tetap update mengenai informasi menarik seputar dunia perkuliahan dan mahasiswa, jangan lupa untuk mengaktifkan notifikasi postingan website zonamahasiswa.id, ya!

Baca Juga: Kemenristek Gabung ke Kemendikbud, Apakah ini Sebuah Prestasi?

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150