Opini

Untuk Mahasiswa Budak Organisasi, Mau Jungkir Balik Aktif Organisasi Boleh, tapi Tugas Kelompoknya Dikerjain Juga, Dong!

Tiffany Maulany Putri 28 Desember 2020 | 23:26:19

zonamahasiswa.id – Para so-called aktivis organisasi ini terkadang salah memposisikan antara organisasi dan kuliah, hingga banyak merugikan orang lain, termasuk anggota kelompok tugasnya di kampus.

Mari kita tajamkan kemampuan menggibah sejenak. Mari sejenak mengupas kelakuan para aktifis organisasi yang kebetulan pernah menjadi salah satu tugas kelompok Mimin pada semester 6. Pernah juga menjadi anggota kelompok sahabat Mimin. Dan satunya lagi pernah menjadi salah satu yang tergabung dalam tim projek sahabat yang satunya lagi.

Dan kita semua memiliki problem yang sama dengan mereka, yakni: beralasan tidak mengerjakan tugas kelompok karena sibuk mengurus organisasi.

Baca Juga: Seandainya di Kampus Ada Jurusan Tidur, Mungkin Sobat Zona yang Hobi Rebahan Sudah Jadi Cumlaude

Pengalaman Berkelompok dengan Budak Organisasi

Ilustrasi orang kerja kelompok (Foto: Dunia Karyawan)

Pengalaman Mimin dalam mengerjakan kelompok bersama para aktivis ini adalah setiap kali diajak bekerjasama, selalu saja ada alasan yang menyangkut organisasinya. Kalau tidak rapat, ya diskusi. Atau se simpel “ada kumpul”. Begitu juga dengan kedua sahabat saya.

Sekali dua kali mungkin kami masih maklum. Kami sepakat bahwa saat itu, memang organisasi lagi sibuk-sibuknya. Istilahnya sih mau demisioner atau apa lah itu istilahnya. Tapi herannya, alasan ini sudah berkali-kali diucapkan, bahkan sampai berminggu-minggu mendekati deadline. Masa iya alasannya masih sama? Selama hampir satu semester masa rapat terus sih?

Tidak menutup kemungkinan bahwa Sobat Zona yang membaca ini juga memiliki pengalaman yang sama dengan Mimin. Tipikal mahasiswa bahkan tidak mau merespon di grup kelompok. Maunya ditegur dulu melalui chat pribadi untuk kemudian merespon.

Bahkan ketika harus mengirimkan tugasnya, mahasiswa budak organisasi ini harus diteror dulu dengan spam chat, baru akan merespon. Pun responnya tidak langsung dengan tugas. Biasanya masih dengan alasan “maaf, saya masih rapat” atau “maaf masih diskusi”. Sigh.

Apakah Organisasi Sepadat Itu?

Ilustrasi orang dalam organisasi (Foto: IDN Times)

Membaca permasalahan di atas, kemudian menimbulkan pertanyaan, sepadat itukah kegiatan di organisasi? Apakah sampai tidak ada waktu selama satu atau dua jam untuk mengerjakan tugas, sampai-sampai melalaikan sebagai seorang mahasiswa yang sudah seharusnya menggarap tugas?

Padat tidaknya organisasi, sebenarnya Mimin sendiri tidak tahu banyak. Namun ada lah sekali, dua kali, dan seratus kali nanya ke teman-teman yang aktif berorganisasi. Mereka lancar-lancar saja tuh, melakukan keduanya, yakni tetap melaksanakan organisasi, sekaligus tidak menjadi orang yang menyusahkan anggota kelompok lainnya.

Bahkan Mimin kenal baik dengan orang yang aktif organisasi dan ikut UKM, namun dia sekalipun tidak pernah menyusahkan Mimin dalam mengerjakan tugas kelompok. Bahkan, dia yang paling aktif untuk menanyakan tugas kelompok lainnya.

Dari kedua contoh di atas, maka Mimin menarik kesimpulan bahwa selalu ada waktu dalam mengerjakan tugas. Selalu ada lah satu atau dua jam maksimal dalam 24 jam untuk menyicil tugas kelompok.

Maka jawaban dari pertanyaan di awal ulasan ini adalah padatnya kegiatan organisasi tidak sampai membuat seorang organisatoris memiliki jadwal se sibuk presiden maupun menteri, sehingga masih sempat untuk melakukan tugas kelompoknya.Terbukti dari kedua rekan Mimin mengatakan mereka sangat sempat untuk mengerjakan tugas kelompok.

Baca Juga: Kuliah Online di Tengah Pandemi: Sedikit Ilmu Banyak Nggak Tahunya

Dear Mahasiswa Budak Organisasi...

Ilustrasi anggota organisasi (Foto: Erudisi)

Untuk kalian para budak organisasi yang suka pergi menghilang ketika diajak bekerjasama untuk tugas kelompok. Kalau tugas individu sih, ya terserah lah kalian mau mengerjakan atau tidak. Itu sudah urusannya masing-masing. Mau sampai jungkir balik aktif organisasi tanpa mengerjakan tugas individu pun ya terserah kalian semua.

Tapi jika tugasnya berkelompok? Satu anggota saja tidak mengerjakan, maka seluruh anggota lain juga ikut merasakan akibatnya. Kelompok tersebut akan dinilai tidak kooperatif menjalankan tugasnya. Bagaimana mau kooperatif, orang salah satu anggotanya masih suka menghilang. Bahkan tidak mengerjakan apapun sama sekali.

Kalau masih saja kalian beralasan karena sibuk organisasi, biar Mimin ingatkan. Yang ingin masuk organisasi, kan kalian sendiri. Ketika sudah menetapkan bahwa kalian ingin mengikuti organisasi, maka harus siap dengan konsekuensinya yang harus pintar-pintar bagi waktu. Tugas kuliah, temasuk tugas kelompok yang jadi kewajiban kalian, harusnya dikerjakan dong, bukan hanya ditinggal begitu saja.

Jadi tolonglah, seimbangkan kegiatan kalian antara kuliah dengan berorganisasi. Niscaya, nilai kalian aman, lulus matakuliah, dan teman-teman kelompokmu tidak akan menjadi majelis ghibah mendadak karena ketidak terlibatanmu dalam kerja kelompok.

Untuk Mahasiswa Budak Organisasi, Mau Jungkir Balik Aktif Organisasi Boleh, tapi Tugas Kelompoknya Dikerjain Juga, Dong!

Dear Sobat Zona, mau kalian menjadi budak organisasi, budak tugas, dan budak lainnya, jangan lupakan tugas kelompoknya, ya! Tugas individunya juga perhatikan, agar seimbang antara kegiatan  apa yang kalian pilih di luar perkuliahan dan yang menjadi kewajiban kalian.

Jangan lupa aktifkan notifikasi postingan website Zona Mahasiswa untuk informasi menarik lainnya seputar perkuliahan dan mahasiswa. See you!

Baca Juga: Impian Mahasiswa Tergantung Pada Keputusan Dosen yang Maha Benar

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150