zonamahasiswa.id – Halo, Sobat Zona! Sesuai dengan judulnya, Mimin mau mengulas hal yang berhubungan Teknologi nih bersama kalian, lebih khusus mengenai ponsel yang kalian pegang saat ini atau yang sering kalian lihat di sekitar. Kalau kita perhatikan, beberapa keluaran ponsel terbaru memiliki tonjolan di kamera atau yang disebut dengan camera bump yang semakin tebal.
Kehadiran camera bump seperti ini membuat permukaan bagian belakang ponsel tidak sejajar. Ponsel pun tidak akan bisa diletakkan secara sempurna di permukaan yang rata. Bahkan, tak jarang pengguna bakal membungkus ponsel dengan aksesori case agar tebal tonjolan kamera terlihat sejajar dengan bagian belakang ponsel.
Lalu, mengapa harus ada tonjolan kamera? Simak penjelasannya berikut ini.
Panjang Focal Length untuk Ponsel Fotografi
Melansir dari KompasTekno, sebagian besar ponsel masa kini dilengkapi dengan fitur fotografi yang mumpuni, biasanya memiliki tonjolan kamera (camera bump) yang cukup tebal. Sebut saja seperti Samsung Galaxy S21 Ultra, iPhone 12 Pro, Mi 10T Pro, Huawei P40 Pro Plus, Vivo X50 Pro, dan lain sebagainya.
Tonjolan kamera di berbagai smartphone ini disebabkan adanya salah satu elemen inti yang ada dalam komponen kamera, yaitu lebar lensa atau focal length. Sederhananya, focal length menentukan seberapa luas lensa kamera bisa "melihat" obyek yang sedang dibidiknya.
Semakin besar focal length, maka semakin sempit obyek yang dipandang kamera, begitu juga sebaliknya. Kita ambil contoh deretan lensa kamera belakang, misalnya, beresolusi 108 MP dan memiliki focal length 24mm. Lensa kamera normal sendiri biasanya berkisar di angka 35-50mm, sehingga lensa ini bisa disebut lensa lebar (wide).
Di sisi lain, kamera ultrawide 12 MP di ponsel yang memiliki focal length yang lebih kecil, yakni 13mm. Karenanya, kamera ini bisa membidik obyek dengan sudut pandang yang lebih luas dibanding kamera utama. Kedua kamera ini mungkin belum begitu berdampak pada ketebalan camera bump.
Namun, beda cerita dengan dua kamera belakang lainnya yang memiliki fungsi pemotretan jarak jauh alias telefoto. Karena teknik pembesaran obyek kamer ponsel dibekali dengan dua kamera telefoto yang masing-masing beresolusi 10 MP dengan focal length berbeda, yakni 70mm dan 240mm.
Baca Juga: WhatsApp Mod Ramai Dibicarakan di Medsos, Simak Dampak Bagi Para Penggunanya
Kamera telefoto pertama yang ber-focal length 70mm memiliki kemampuan pembesaran gambar optis (optical zoom) hingga 3x, sedangkan satunya lagi 10x. Normalnya, pada kamera profesional (DSLR), kemampuan telefoto biasanya mengandalkan satu lensa fisik yang focal length-nya bervariasi, berkisar antara 70-200mm.
Dengan satu lensa tersebut, pengguna bisa memperpanjang lensa ke focal length maksimal (200mm) untuk memotret obyek dari jarak jauh, atau memperpendek lensa ke angka 70mm untuk obyek yang tidak terlampau jauh. Artinya, semakin jauh jarak lensa dengan sensor gambar yang bertugas untuk menyerap cahaya, maka semakin dekat pula obyek yang akan dilihat, begitu juga sebaliknya. Dalam fotografi, teknik ini disebut magnification atau pembesaran obyek.
Menerapkan “Lensa Kamera†pada Smartphone
Mekanisme kamera telefoto konvensional seperti ini tidak akan bisa diterapkan untuk smartphone yang makin hari makin tipis nan ringan. Selain itu, lensa yang memanjang ke depan juga berpotensi untuk mengurangi estetika ponsel.
Solusinya, para vendor smartphone mengemasnya dengan berbagai macam teknik pembesaran gambar, salah satunya mengadopsi teknik kamera periskop yang biasa digunakan pada kapal selam.
Dengan kamera periskop, lensa telefoto tidak perlu memanjang ke depan dan bisa diposisikan ke samping, sebagaimana ilustrasi lensa periskop Huawei P40 Pro Plus. Cahaya yang masuk ke dalam lensa kamera akan direfleksikan sedemikian rupa sebelum menyentuh sensor gambar.
Pemantulan cahaya ini mengandalkan kaca prisma dan bisa memberikan efek pembesaran gambar hingga 100x dengan optimal, apabila mengacu pada klaim Huawei. Dampaknya, modul dengan mekanisme kerja yang tampak rumit dan susunan "menumpuk" ini mungkin saja akan berpengaruh terhadap besar camera bump.
Ukuran Sensor Gambar Berpengaruh pada Besar Tonjolan Kamera
Selain focal length, ukuran sensor gambar juga bisa jadi berpengaruh pada besar tonjolan kamera, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari AndroidAuthority, Selasa (9/2/2021). Inilah yang menjadi penyebab mengapa kamera dengan tonjolan besar biasanya lebih mumpuni. Sebab, sensor besar sejatinya bisa menyerap cahaya lebih banyak dan meningkatkan kualitas gambar.
Meski demikian, belum ada penjelasan resmi mengapa kamera smartphone semakin menonjol melebihi permukaan cangkang. Namun, berbagai faktor terkait mekanisme kamera konvensional yang "disederhanakan" tadi mungkin menjadi alasan utamanya.
Mengapa Tonjolan di Kamera Ponsel Semakin Tebal? Simak Penjelasannya
Alright, Sobat Zona! Sekian penjelasan dari Mimin mengenai tonjolan kamera pada ponsel keluaran terbaru menjadi semakin tebal. Inti dari penjelasannya adalah agar fitur kamera di perangkat ponsel sedikit banyak bisa mengadaptasi lensa pada kamera konvensional.
Untuk info menarik lainnya seputar teknologi dan mahasiswa, jangan lupa untuk aktifkan notifikasi website zonamahasiswa.id, ya. Mimin pamit undur diri, see you!
Baca Juga: Kenali 4 Fitur Keamanan WhatsApp dan Cara Mudah Menggunakannya
Komentar
0