zonamahasiswa.id - Sudah bukan rahasia lagi jika birokrasi pemerintahan di Indonesia dipenuhi dengan oknum wakil rakyat yang gemar 'mencomot' uang rakyat di sana sini. Hingga akhirnya, banyak program yang dikhususkan untuk rakyat jadi tidak maksimal bahkan tidak tersalurkan dengan baik.
Salah satunya seperti yang dialami oleh lansia satu ini. Seorang lansia di Jawa Tengah ini gagal menerima bantuan dari pemerintah karena ia tak memiliki uang. Benar-benar tidak masuk akal ya...
Baca juga: Penduduk Desa di India Satu Tahun Lebih Berdoa kepada Toilet, Selama Ini Dikira sebagai 'Kuil Suci'
Gagal Terima Bantuan karena Tak Punya Orang
Seorang warga Desa Tambaksari, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora gagal menerima bantuan bedah rumah dari pemerintah yaitu bantuan bedah rumah program BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) untuk Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Alasannya tidak jadi menerima bantuan bedah rumah itu adalah karena ia tidak memiliki uang. Lansia berinisial P (57) ini sebenarnya jadi calon penerima bantuan bedah rumah.
P pun ditanyai oleh salah satu Perangkat Desa Tambaksari apakah dirinya memiliki uang saat ini. Perangkat desa pun menjelaskan jika seandainya P tidak memiliki uang, maka program bantuan bedah rumah itu tidak bisa diberikan kepadanya.
P pun sempat menirukan bagaimana penjelasan yang disampaikan perangkat desa kepadanya saat menanyakan kondisi keuangannya itu.
"Mbah, kowe iki yo oleh mbah, tapi nduwe dana opo ora? Iki kudune nganggo dana iku mbah (Mbah, kamu ini ya dapat mbah, tapi kamu punya dana apa nggak? Soalnya bantuan ini seharusnya pakai dana itu mbah)," ucap P menirukan bagaimana perangkat desa menyampaikan hal itu kepadanya.
Tapi karena kondisinya yang benar-benar tidak memiliki uang karena penghasilannya setiap hari hanya dari berjualan kue serabi, P pun mengatakan jika dirinya tidak memiliki uang.
Lantaran kodisinya yang tidak memiliki penghasilan karena hanya berjualan serabi, Mbah P menyampaikan kepada Perangkat Desa tersebut bahwa dirinya tidak memiliki uang.
"Olehku dana ko ndi ? Kowe yo ngerti kondisiku (Dapat dana dari mana ? Kamu juga tahu kondisi saya)," jawab P dengan memelas.
Setelah mendapatkan jawaban dari P, perangkat desa itu akhirnya menyampaikan jawaban P kepada lurah desa.
"Mbah, mau aku telpon lurah, nek ora nduwe dana nggak iso iku. Sok ben ae yo mbah tak golekno sing ngguri, sing nggak nganggo dana (Mbah, tadi aku telpon lurah, kalau tidak punya dana itu tidak bisa. Nanti aja ya mbah aku carikan bantuan lagi yang nggak perlu pakai dana), ucap P.
P sendiri mengaku tidak mengetahui berapa jumlah dana yang diminta oleh perangkat desa dan akan digunakan untuk apa uang itu. P hanya menyampaikan jika dirinya tidak tahu apapun.
Sehingga ia tidak ingin menanyakan lebih lanjut perihal uang tersebut, karena P saja sudah kebingungan mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari hingga dirinya tak sempat bertanya.
Di sisi lain, Pardan selaku perangkat desa yang juga menjabat sebagai kepala dusun (kadus) tidak mengakui jika dirinya sudah menyampaikan kepada P bahwa bantuan bedah rumah tidak bisa diberikan kepada P jika ia tidak memiliki uang.
"Tidak mas, tidak begitu, bukan dana yang saya sampaikan, tapi swadayanya beliau, bantu kerja atau bantu apa, karena beliaunya kan sudah tua seperti itu, saya tidak ngomong swadayanya berapa-berapa tidak ngomong," ungkap Pardan.
Namun ketika ditanyai kembali mengenai bagaimana penjelasannya kepada P terkait uang pembangunan rumah tersebut, Pardan mengatakan jika dirinya tidak memberikan penjelasan kepada P.
"Tidak, saya tidak menjelaskan," ungkapnya.
Tapi mirisnya, setelah peristiwa yang terjadi P ini ramai hingga diperbincangkan warga, perangkat desa mendatangi P dan menuduhnya sudah melaporkan dirinya. Namun kembali, perangkat desa tersebut tidak mengakui jika dirinya sudah mendatangi P.
Kepala Desa (Kades) Tambaksari, Achmad Heru Gunawan, mengatakan jika peristiwa yang terlanjur ramai ini hanya karena adanya kesalahpahaman.
"Ya, terkait bantuan ini kan BSPS ya mas, otomatis kan untuk rumah-rumah atau penerima yang mampu berswadaya, dan saya juga sudah menjelaskan bahwa swadaya tersebut tidak harus uang, bisa tenaga bisa material, jadi tidak harus uang, kalau untuk Mbah Pardi yang kesana kan perangkat desa, jadi saya kurang tahu kejadiannya seperti apa," ungkap kades.
Berikut ini video yang menunjukkan momen rumah seorang lansia di Blora yang gagal menerima bantuan: Lansia di Blora gagal terima bantuan bedah rumah karena tak punya uang.
Karena Tak Punya Uang, Lansia di Blora Gagal Terima Bantuan Bedah Rumah, Netizen: Kukira Programnya 'Gratis'
Itulah ulasan mengenai seorang lansia di Kabupaten Blora yang gagal menerima bantuan bedah rumah karena tak memiliki uang ketika ditanyai perangkat desa setempat.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca juga: Bangganya Seorang Ayah ketika Anaknya Jadi PNS, Selalu Setrika Seragam Sang Anak: Biar Rapi
Komentar
0