zonamahasiswa.id - Halo, Sobat Zona. Pernah nggak kalian mengalami burnout syndrome atau kondisi otak seperti 'terbakar' akibat lelah dan stres? Apalagi selama WFH pekerjaan serta tugas-tugas kuliah menumpuk serta sedikit ruang untuk bersantai.
Rasanya ingin mencopot kepala karena saking pusingnya, akibat deadline yang hampir bersamaan. Mau refreshing, tapi masih PPKM. Hmm, jangan disepelekan ya Sobat Zona, karena burnout juga cukup berbahaya bagi kesehatan fisik serta mental, hingga berujung bunuh diri. Oleh karena itu, yuk simak cara ampuh untuk mengatasinya.
Bersikap Realistis Jangan Banyak Angan
Cara yang pertama untuk mengatasi burnout adalah selalu berpola pikir realistis, kurangi kehaluan. Sehingga, kalian bisa menurunkan ekspektasi pada pekerjaan atau tugas-tugas. Dengan begitu, nggak perlu lagi merakasakan cemas secara berlebih atau stres. Sebab, pada dasarnya manusia selalu bergantung pada angan dan menciptakan ambisi kuat untuk bisa mencapainya.
Selain itu, Sobat Zona mudah hancur hanya karena ekspektasi. Maka dari itu, berusaha menekan segala bayang-bayang di kepala agar tetap melihat apa yang di hadapan kalian. Jangan pernah berfokus pada rasa bahagia, tapi juga pikirkan kembali kemungkinan buruk yang terjadi nanti.
Jaga Keseimbangan Hidup
Saat merasakan burnout, pikiran menjadi kacau dan semua terasa runyam. Maka dari itu, berhentilah sejenak dari rutinitas tersebut. Setidaknya melakukan relaksasi dengan olahraga, sekadar mencari distraksi sederhana supaya otak kembali jernih dan siap memulai hari esok.
Kalau semisal mengajukan cuti, manfaatkanlah dengan bersantai di rumah atau melakukan aktivitas yang Sobat Zona sukai. Karena, cara ini akan meningkatkan semangat, motivasi, serta menghilangkan beban pikiran. Jangan lupa untuk menjaga pola tidur, mengkonsumsi makanan bergizi, dan banyak minum air putih ya supaya tetap terhidrasi.
Curhat ke Orang Terdekat
Ada berbagai macam tipe orang di dunia ini, terbuka, blak-blakan, hingga tidak mau mengutarakan perasaannya. Wah, sudah cukup memendamnya dari gebetan ya, jangan sampai masalah hidup pun juga begitu. Lebih baik ceritakan segala keluh kesah kalian pada keluarga, teman terdekat, sahabat, bahkan sosok yang dipercaya. Karena, itu akan mengurangi beban pikiran serta mendapatkan jalan keluarnya.
Jangan suka memendam perasaan, karena bisa membuat dada terasa sesak. Sebab, banyak hal yang harus Sobat Zona utarakan, tapi malah tertahan. Curhat ke orang lain juga bikin pikiran terasa lebih ringan dan seenggak relaks walaupun sedikit. Hati-hati, kalau nggak mau mengutarakan perasaan kalian jadi mudah depresi dan burnout lho.
Buatlah Skala Prioritas
Rutinitas yang padat membuat hidup terasa menjenuhkan serta monoton. Akibatnya, mengerjakan sesuatu pun asal-asalan dan berdampak pada hasil kurang memuaskan. Selain itu, seringkali menyebabkan kalian kewalahan. Itulah salah satu penyebab burnout syndrome, apalagi terjadi dalam jangka waktu panjang.
Supaya hidup lebih teratur, urutkan aktivitas berdasarkan skala prioritas. Misalnya, apa yang harus dikerjakan dalam waktu dekat dan nggak bisa Sobat Zona tunda, hingga yang nggak penting-penting banget. Tujuannya agar nggak terburu-buru serta bingung.
Baca Juga: Penting! 5 Cara Meningkatkan Kualitas Diri demi Mencapai Kesuksesan
Apresiasi Diri Sendiri
Jangan malas-malas untuk selalu support diri sendiri. Karena, ia sudah berusaha melakukan yang terbaik dan melalui lika-liku kehidupan. Jadi, berilah apresiasi sekecil apapun itu, Misalnya, hadiah, serta sesuatu menyenangkan. Karena, bisa membuat Sobat Zona lebih menghargai apa itu perjuangan.
Selain itu, ketika berada pada titik jenuh ingatkan pada diri sendiri untuk tetap bersyukur, semangat, agar mencapai apa yang kalian inginkan.
Jadilah Orang Egois
Menurut Psikolog Abraham Maslow, seorang individu akan bahagia kalau bisa mengekspresikan dan mencapai potensi penuh dari diri mereka. Artinya, jangan terus-menerus berkata 'ya' terhadap sesuatu yang sebenarnya nggak kalian sukai. Kurang-kurangi menuruti perintah serta permintaan orang lain, karena memang nggak mampu melakukannya. Dampak negatifnya pun merasa tertekan, burnout, dan stres.
Sementara itu, manusia memiliki kapasitasnya masing-masing, kelebihan, kekurangan, serta ambang batas. Jadi, nggak mungkin segala sesuatu dapat Sobat Zona kerjakan ya. Kemudian, kalau dalam pekerjaan sering lembur dan sebetulnya bukan termasuk job desc kalian bisa mempertegas dan dengan sopan menolaknya.
Menjadi egois memang nggak salah selama itu baik untuk diri sendiri. Karena, itu penting untuk mengatasi burnout demi kesehatan fisik serta mental. Dengan begitu, performa dan produktivitas tetap terjaga.
Carilah Energi Positif
Selanjutnya, carilah lingkungan yang positif agar bisa saling mendukung satu sama lain. Kalian juga mudah mengekspresikan kebahagiaan, kegembiraan diri sendiri tanpa perlu merasa canggung. Sehingga, minim merasa lelah dan burnout.
Dukungan positif dari orang-orang sekitar juga mampu menyuntikkan energi yang baik ke dalam hidup Sobat Zona lho. Kemudian, dapat fokus serta mengoptimalkan semangat, produktivitas sepanjang hari.
7 Cara Ampuh Mengatasi Burnout Selama WFH, Jangan Disepelekan ya!
Itulah ulasan Mimin mengenai cara mengatasi burnout selama WFH yang bisa kalian lakukan, Ingat, bahwa kesehatan mental adalah segalanya. Tetap semangat dan terus berjuang!
Semoga ulasan ini bermanfaat. Jangan lupa untuk terus mengikuti informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan serta aktifkan notifikasinya ya. Sampai jumpa!
Baca Juga: Tips Liburan Online untuk Mahasiswa, Bisa Jalan-Jalan Meski dari Rumah
Komentar
0