zonamahasiswa.id - Melansir dari laporan pengajuan Securities and Exchange Commission, pendiri Tesla, Elon Musk menjual 4,4 juta sahamnya senilai US$4 miliar atau setara Rp63,36 triliun. Penjualan tersebut dilakukan pada perdagangan Selasa dan Rabu, lalu usai ia mengumumkan bakal membeli Twitter senilai US$44 miliar, Selasa (26/4).

Alhasil, sebagian besar penjualan saham dilakukan pada Selasa. Alhasil saham Tesla turun 12% hari itu, tetapi naik tipis pada Rabu kurang dari 1%.

Baca Juga: Luhut Ajak Elon Musk Investasi di Indonesia

Jalan Terbaik untuk Twitter

Berdasarkan ketentuan kesepakatan, pemegang saham akan menerima $54,20 tunai untuk setiap saham Twitter yang mereka miliki, sesuai dengan penawaran asli Elon Musk dan menandai 38 persen premium dari harga saham, sehari sebelum ia mengungkapkan sahamnya di perusahaan.

"Dewan Twitter melakukan proses yang bijaksana dan komprehensif untuk menilai proposal Elon dengan fokus pada nilai, kepastian, dan pembiayaan," kata ketua dewan independen Twitter Bret Taylor dalam sebuah pernyataan.

Ia menyebut kesepakatan itu 'jalan terbaik ke depan bagi pemegang saham Twitter'.

Perjalanan panjang harus dilalui Elon Musk untuk bisa membeli platform media sosial Twitter (TWTR). Mulai dari mengkritik, membeli saham sedikit, menolak masuk dewan direksi sampai akhirnya membeli perusahaan itu seharga $44 miliar.

Usai Caplok Twitter, Elon Musk Jual Saham Tesla Puluhan Triliun, Ada Apa?

Itulah ulasan mengenai CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk yang menjual Tesla seharga lebih dari 60 triliun.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan serta aktifkan notifikasinya ya. Sampai jumpa.

Baca Juga: Usai Beli Saham Twitter: Elon Musk Akan Bertemu Jokowi Bulan Depan, untuk Apa?