Motivasi Karir

Sadarlah, Tolak Ukur Kesuksesan Bukan Hanya Menjadi Seorang Pengusaha Saja

Zahrah Thaybah M 18 Januari 2021 | 09:45:21

zonamahasiswa.id – Ada banyak profesi di sekitar kita, seperti pilot, dosen, dokter, perawat, guru, dan masih banyak lagi. Namun, mengapa yang menjadi patokan adalah pengusaha dengan kesuksesannya? Apakah tolak ukur sukses dan tidaknya seseorang diukur dari jabatan, posisi, dan profesi?

Jangan membanding-bandingkan profesimu dengan profesi orang lain, sebab itu adalah rezeki dari Tuhan. Semua orang memiliki suksesnya masing-masing entah kapan dan umur berapa, yang jelas sukses adalah hak semua orang.

Baca Juga: Tak Apa Gagal dan Terluka, Perjuangan yang Berawal dari Pahit, Pasti akan Berakhir Manis

Rezeki Tiap Orang Berbeda-beda

Ilustrasi barista (Foto: yuksbelajar.com)

Semua memiliki rezeki yang berbeda-beda, sebab Tuhan yang menentukan. Ada orang yang baru umur 20 tahun tapi sudah mulai merintis karir, ada orang yang berumur 25 tahun sudah memiliki café di mana-mana. Sedangkan di umurmu yang sudah menginjak 26 tahun masih menjadi karyawan biasa disebuah perusahaan.

Apakah kalian merasakan gengsi atau minder dengan semua itu? Sejatinya, tidak ada yang salah dengan pekerjaanmu, sekalipun menjadi karyawan biasa, bahkan menjadi pimpinan sekaligus. Ingatlah! Hidup bukan hanya berbicara tentang jabatan, tapi hidup berbicara tentang kebaikan yang kita perbuat.

Jangan minder dengan segala hal yang melekat padamu termasuk pekerjaanmu, bagaimanapun juga pekerjaanmu yang sekarang adalah bentuk perjuangan selama ini.

Ingat, banyak orang di luar sana yang menginginkan posisimu. Bersyukurlah pada diri sendiri karena mendapatkan pekerjaan yang layak, saat ratusan ribu orang luntang-luntung karena ditolak perusahaan.

Semua orang memiliki tanggung jawabnya masing-masing. Semisal dirimu mengemban tanggung jawab untuk mengatur sekaligus memimpin perusahaan, apakah sanggup untuk tidak mengeluh? Jam tidur berkurang drastis, hidup penuh dengan meeting sana-sini dengan para investor dan petinggi-petinggi perusahaan lainnya?

Sesibuk dan setinggi apa pun jabatanmu, jangan pernah melupakan siapa yang selalu memberikan dukungan, jangan pernah lupa dengan keluarga dan Tuhanmu untuk beribadah dan memohon kebaikan.

Jadikanlah Sukses Menurut Versi Kita Sendiri

Ilustrasi fashion designer (Foto: ausbildung.de)

Jika semua orang menjadian pengusaha sebagai tolak ukur sukses, apakah yang bukan pengusaha tidak termasuk golongan orang-orang sukses? Masih banyak di luar sana yang juga sukses, misalnya dokter, dosen, menteri, direktur bank, dan lain sebagainya.

Karyawan juga banyak yang sukses sampai bisa mendapatkan promosi jabatan, bonus tahunan, bahkan penghargaan karyawan terbaik dan teladan. Mereka berhak mendapatkan itu semua karena hasil kerja keras dan usahanya selama menjadi karyawan, tentu tidak mudah, lho.

Mungkin kamu bisa seperti mereka yang enjoy dengan karirnya, menikmati proses yang berjalan, dan hidup yang indah ini. Jika semua orang memilih menjadi pengusaha, lalu siapa yang akan membantu menjalankan perusahaan?

Sebab kita tahu bahwa perusahaan terdiri dari berbagai macam bidang, misalnya, divisi pemasaran, sekretaris, divisi IT, divisi keuangan, divisi sumber daya manusia, dan lain-lain. Seluruh divisi tersebut membutuhkan seorang karyawan yang harus menjalankan roda perusahaanmu.

Dari semua itu kita tahu, bahwa kategori kesuksesan memiliki versi yang berbeda, mulai sukses menjadi pengusaha dan sukses menjadi seorang karyawan. Namun, semuanya mereka anggap sebagai kesuksesan finansial, sebab mampu membangun kesuksesan berdasarkan versi dan impiannya masing-masing.

Sukses ketika kita mampu menjadi karyawan yang amanah, tanggung jawab, jujur, dan tulus dalam bekerja. Karena, zaman sekarang susah menemukan karyawan yang seperti itu. Kebanyakan dari mereka terlalu menuntut penghasilan tapi mengesampingkan pekerjaan.

Baca Juga: Ingat! Lulusan Sarjana Tidak Harus Menjadi Seorang Pengusaha

Sadarlah, Tolak Ukur Kesuksesan Bukan Hanya Menjadi Seorang Pengusaha Saja

Jangan menjadi orang yang selalu mengotak-ngotakkan sesuatu, terutama hubungan kesuksesan dengan profesinya. Setiap orang sukses pada jalannya masing-masing, orang yang gagal adalah ketika dia selalu mengeluh dan terus mengeluh tanpa pernah mau mengeluarkan keringat untuk bekerja keras.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona dan membuka pikiran tentang kesuksesan bisa datang dari mana saja termasuk karyawan bukan hanya pengusaha.

Jangan lupa untuk terus mengikuti update informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan dengan mengaktifkan notifikasi website Zona Mahasiswa. Sampai jumpa!

Baca Juga: Karena Jujur pada Diri Sendiri Dimulai dari Bekerja Sesuai Passion

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150