Inspirational Story

Memetik Pelajaran Berharga Dari Sang Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg

Tiffany Maulany Putri 11 Desember 2020 | 21:02:23

zonamahasiswa.id – Sobat Zona generasi milenial yang memiliki Facebook pasti familiar dengan nama Mark Zuckerberg. Ia adalah pendiri media sosial terbesar dan paling banyak pengguna di dunia. Tidak jarang, masyarakat di dunia mencari tahu mengenai perjalanan hidupnya. Sedikit pula yang mengetahui bahwa banyak pelajaran berharga dari sang pendiri Facebook ini.

Inilah kisah Mark Zuckerberg dan perjalanan hidupnya meraih kesuksesan dalam hidupnya.

Baca Juga: Berada di Titik Terendah Kehidupan, Berikut Cerita Sukses Elon Musk Pendiri Tesla

Kehidupan Mark Zuckerberg

(foto: https://www.liputan6.com/)

Laki-laki kelahiran 14 Mei 1984 bernama lengkap Mark Elliot Zuckerberg lahir di kawasan bernama Dobbs Ferry, Westchester County, kota New York. Anak dari Edward dan Karen Zuckerberg ini adalah anak kedua dari empat bersaudara dari orang tua pasangan dokter gigi dan psikiater.

Sejak kecil Zuckerberg telah terbiasa meng-utak atik komputer, mencoba berbagai program komputer dan belajar membuatnya. Edward, sang ayah sudah membelikannya komputer sejak ia berusia delapan tahun. Saat bersekolah menengah di Phillips Exeter Academy, ia dan rekannya yang bernama D’Angelo, membuat plug-in untuk MP3 player Winamp.

Plug-in adalah program perangkat lunak komputer yang bisa berinteraksi dengan aplikasi host seperti web browser atau email untuk keperluan tertentu. Zuckerberg dan D’Angelo membuat plug-in untuk menghimpun kesukaan orang terhadap aneka jenis lagu dan kemudian membuat playlist-nya sesuai selera.

Mereka mengirimkan program itu ke berbagai perusahaan termasuk ke AOL (American Online) dan Microsoft. Pada tahun terakhirnya di Phillips, ia direkrut oleh Microsoft dan AOL untuk suatu proyek. Saat melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi keduanya harus berpisah. D’Angelo masuk Caltech sedangkan Zuckerberg masuk Harvard.

Ide Awal ‘Facebook’ Yang Ditolak Oleh Universitas

(foto: https://republika.co.id/)

Ketika melanjutkan sekolah ke Harvard, Mark menemukan ide membuat buku direktori mahasiswa online. Universitas tidak membagikan jejaring sosial kepada mahasiswa baru sebagai penambah database pertemanan. Namun, setiap kali pria yang senang mengenakan kaus ini menawarkan sistem jejaring sosial, pihak Harvard selalu menolak.

 â€œMereka mengatakan punya alasan untuk tidak mengumpulkan informasi (mahasiswa) ini,” ujar Zuckerberg kemudian.

Sifat optimisme dari keluarga Zuckerberg tertular pria yang kerap tampil sederhana ini memang sangat tinggi. Akhirnya, bersama teman-temannya, dia lebih memilih meninggalkan kuliah dan fokus pada pengerjaan proyek Facebook. Meski ditolak ia selalu mencari cara untuk merealisasikannya.

"Saya ingin menunjukkan kalau hal itu bisa dilakukan", lanjutnya.

Proyek Pertama Facebook

(foto: https://globalstartupecosystem.com/)

Proyek pertamanya adalah CourseMatch yang memungkinkan teman-teman sekelasnya berkomunikasi satu sama lain di website tersebut. Suatu malam di tahun kedua ia kuliah di Harvard, Zuckerberg mengambil data mahasiswa Harvard dan memasukkannya ke dalam website yang ia buat bernama Facemash.

Dalam tempo empat jam sejak ia meluncurkan website itu tercatat 450 orang mengunjungi Facemash dan sebanyak 22.000 foto mereka buka. Namun, pada proyek pertama ini, ia akan diberi pihak Harvard mengetahuinya dan sambungan internet pun diputus. Zuckerberg diperkarakan karena dianggap mencuri data.

Ia pun meminta maaf kepada rekan-rekan yang fotonya masuk di Facemash. Tetapi ia tak pernah menyesali tindakannya ini. "Saya kira informasi seperti itu harus tersedia (online)", ujarnya.

Alih-alih kapok dengan kasus sebelumnya, ia malah membuat website baru dengan nama Facebook yang ia luncurkan pada Februari 2004. Facebook ini merupakan penyempurnaan dari Facemash. Sasarannya tetap sebagai tempat pertemuan sesama mahasiswa Harvard pada kala itu.

Dalam penjelasan di website-nya sekarang disebutkan bahwa Facebook adalah suatu alat sosial untuk membantu orang berkomunikasi lebih efisien dengan rekan, keluarga, atau rekan kerjanya.

Penyertaan banyak aplikasi yang ditambahkan ke Facebook berbeda dengan website jejaring sosial terdahulu seperti MySpace. Orang yang penasaran berbondong-bondong mengunjungi website­nya dan mendaftar jadi anggotanya.

Dalam waktu dua minggu setelah diluncurkan, separuh mahasiswa Harvard sudah memiliki account di Facebook. Ternyata tak hanya mahasiswa Harvard yang tertarik, beberapa kampus di sekitar Harvard pun meminta dimasukkan dalam jejaring Facebook.

Ini membuat Zuckerberg kewalahan. Ia lalu meminta bantuan dua temannya untuk ikut mengembangkan Facebook. Dalam tempo empat bulan Facebook sudah bisa menjaring 30 kampus. Hingga pada akhir 2004 jumlah pengguna Facebook sudah mencapai satu juta pengguna.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Steve Jobs, Jatuh Bangun Kehidupan Seorang Bos Apple

Melesatnya Perkembangan dan Jatuh Bangun Facebook

(foto: https://www.marketwatch.com/)

Sejak saat itu, pengguna Facebook terus meningkat. Malah ada sejumlah orang yang tak lagi jadi mahasiswa atau yang masih di sekolah ingin bergabung. Tingginya desakan ini membuat Zuckerberg dan kawan-kawan memutuskan Facebook membuka jaringan untuk para siswa sekolah menengah (di sini SMU) pada September 2005.

Tak lama kemudian mereka juga membuka jejaring para pekerja kantoran. Kesibukan yang luar biasa ini membuat Zuckerberg harus memutuskan keluar dari Harvard. Zuckerberg dan kawan-kawan kemudian mengembangkan Facebook lebih jauh lagi. Pada September 2006 Facebook membuka pendaftaran untuk jejaring umum dengan syarat memiliki email.

Sejak itulah jumlah anggota Facebook melesat. Saat ini jumlah anggota aktifnya mencapai 70 juta di seluruh dunia. Jejaring yang dihimpunnya mencapai enam juta jaringan (kelompok pertemanan) meliputi 55.000 jaringan berdasarkan demografi, pekerjaan, sekolah, kolegial, dan sebagainya.

 Setiap harinya ada 14 juta foto di-upload ke Facebook. Dan dalam hal jumlah trafik pengakses Facebook menjadi website teraktif ke-6 di dunia dan menjadi website jejaring sosial kedua terbesar versi camScore.

Prestasi yang diraih Zuckerberg tak benar-­benar mulus. Sejumlah perkara ia dapatkan sehubungan dengan Facebook, termasuk dari rekannya di Harvard yang menyebutkan rancangan Facebook sebenarnya tiruan dari ConnectU.

Namun, Zuckerberg tetap bertahan bahwa Facebook merupakan hasil karyanya. Meskipun ConnectU kalah dalam persidangan pertama, perusahaan ini mendaftarkan gugatan baru pada Maret 2008.

Kontroversi juga datang dari negara-negara seperti Myanmar, Bhutan, Syria, Arab Saudi, Iran dan beberapa yang menyebutkan kalau Facebook mempromosikan serangan terhadap otoritas pemerintahannya sehingga akses terhadap Facebook di negara tersebut ditutup.

Kesederhanaan Mark Zuckerberg

(foto: https://www.liputan6.com/)

Di tengah sejumlah kontroversi tersebut, nama Facebook dan Mark Zuckerberg tetap digandrungi banyak orang. Zuckerberg sendiri tetap menjalankan hidup sederhana di tengah kepopuleran namanya dan jumlah kekayaan yang dimilikinya.

Pada awal kesuksesan Facebook, ia masih tinggal di apartemen sewaan dan di kamarnya hanya tersedia sebuah meja dan kursi. Kasurnya diletakkan di lantai. Untuk datang ke kantornya di Palo Alto, Zuckerberg kerap berjalan kaki atau mengendarai sepeda sederhana. Tak tampak sebagai seorang miliuner yang bergelimang harta.

Majalah Forbes mencatatnya sebagai milyarder termuda, atas usaha sendiri dan bukan karena warisan, yang pernah tercatat dalam sejarah. Forbes menyebutkan kekayaan Zuckerberg sendiri mencapai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 13,5 triliun di awal masuknya Facebook ke pasar saham.

 Maka wajar jika majalah itu menobatkannya sebagai The Youngest `Self-made’ Billionaire on the Planet.

Memetik Pelajaran Berharga Dari Sang Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg

Sobat Zona, banyak hal yang dapat kita contoh dan pelajari dari sikap dan sejarah hidup Mark Zuckerberg. Sikap percaya diri dan pantang menyerah merupakan sikap yang dapat membuat ia menjadi seorang yang sukses walaupun menerima penolakan, memutuskan untuk berhenti kuliah, dan mengelola perusahaan yang berangkat dari ide-ide kecil saat ia masih menjadi mahasiswa.

Beberapa quotes dari Zuckerberg untuk Sobat Zona jadikan motivasi untuk kedepannya:

"Some people dream of success, while others wake up and work hard for it".

Quote ini berarti beberapa orang bermimpi akan kesuksesan, sementara beberapa yang lainnya bekerja dengan sangat keras untuk mimpi tersebut. Melalui perkataan ini, Mark menyampaikan bahwa kita harus berjuang untuk meraih mimpi, tidak hanya memimpikannya dalam angan-angan saja.

 "The biggest risk is not taking any risk".

Segala sesuatu pasti ada resikonya. Jika ingin menjadi orang yang sukses, beranilah untuk bertindak dan mengambil segala resiko yang ada. Kesuksesan juga akan semakin terbuka lebar pada orang-orang menghadapi resiko dan keluar dari zona nyaman untuk menghadapi dunia luar.

"The greatest successes come from having the freedom to fail".

Setiap orang pasti pernah merasakan gagal apalagi bagi mereka yang merintis usaha atau bisnis. Gagal adalah guru terbaik untuk bisa bangkit dan menjadi lebih baik lagi. Maka, jangan takut ketika baru gagal, sekali, dua kali, karena banyak orang hebat di luar sana yang bahkan sudah merasakan kegagalan hingga berkali-kali.

Untuk Sobat Zona semuanya yang sedang berjuang untuk masa depannya, mimin doakan semoga kalian semua sukses melalui jalan dan caranya masing-masing. Agar selalu update tentang ulasan menarik lainnya, silahkan mengaktifkan notifikasi postingan website zonamahasiswa.id.

Baca Juga: 33 Kali Ditolak Kerja Hingga Jadi Orang Terkaya di China, Inilah Kisah Perjuangan Jack Ma 

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150