zonamahasiswa.id - Halo, Sobat Zona. Mahasiswa akhir sudah siap menikmati pahit manisnya kehidupan semester ini belum? Apakah sudah menemukan dosen pembimbing yang sesuai? Kalau belum, nggak apa-apa kok karena merupakan permasalahan yang lumrah di kalangan semester akhir.

Karena, ada banyak pertimbangan yang harus dilihat, mulai dari minat, fokus studi, bahkan hingga topik permasalahan untuk skripsi yang akan diangkat. Oleh karena itu, Mimin akan membagikan tips memilih dosen pembimbing skripsi yang tepat biar nggak menyesal di akhir. Yuk, simak ulasannya!

Baca Juga: 5 Tips Menjalani Semester Pertama dengan Mudah bagi Mahasiswa

Cari Tahu Informasi Dosen dari Kakak Tingkat

Cara memilih dosen pembimbing yang tepat adalah mencari informasinya dari kakak tingkat. Karena, supaya tahu track record beliau selama mendampingi mahasiswa yang skripsian. Kalau perlu tanya-tanya saja sampai mendapatkan informasi lengkap. Jangan sungkan-sungkan kepada mereka ya, demi masa depan diri sendiri.

Melalui kakak tingkat juga Sobat Zona mengetahui siapa saja dosen yang killer dan juga berhati malaikat. Sehingga, lebih mudah menyesuaikan diri dengan beliau nantinya dan tak ada miskomunikasi atau tekanan batin ketika bimbingan skripsi.

Pilih Dosen Favorit

Kemudian, yang nggak kalah pentingnya adalah memilih dosen pembimbing favorit apalagi jika beliau satu bidang keilmuan dengan kalian. Sebab, bisa lebih mudah mendiskusikan topik untuk skripsi nantinya. Jangan sampai sengaja memilih dosen yang ngajarnya enak atau baik hati, tapi matkul yang diampu beliau nggak sesuai keinginan kalian.

Kalau mata kuliahnya sudah sesuai passion dan apa yang diinginkan selama ini, tapi dosennya killer bagaimana Min? Saran Mimin sih Sobat Zona harus perbanyak berdoa karena nggak ada yang bisa melawan takdir hehehe.

Cari Dosen yang Gampang Ditemui

Salah satu problematika mahasiswa akhir yang sering Mimin temui adalah dosen pembimbing sulit ditemui, sehingga bimbingan pun ngaret. Kadang ada yang sebulan sekali atau sekalinya ketemu malah cuma 10-20 menit. Hmm, jadi nggak maksimal dong ya? Padahal tagline mahasiswa kahir itu nasib ada di tangan dosen pembimbing.

Karena, beliau lah yang punya andil besar saat revisi skripsi. Oleh karena itu, wajib banget buat mengetahui jadwal dan kontak dosen pembimbing supaya mudah berkomunikasi mengenai tugas akhir. Lalu, pastikan juga sudah membuat janji untuk bimbingan sejak jauh-jauh hari dan ingatkan sehari sebelum bertemu.

Baca Juga: 5 Tips Mudah Memahami Materi Perkuliahan

Jangan Pilih Dosen yang Moody

Namanya saja manusia, pasti punya sisi emosional seperti halnya dosen pembimbing yang moody. Apabila beliau memiliki karakter seperti itu, sudah pasti proses pengerjaan skripsi kalian bakal terhambat. Karena, beliau akan melayani Sobat Zona saat suasana hatinya normal.

Ada banyak faktor penyebab dosen pembimbing moody-an, misalnya permasalahan internal, atau tugas dan proyek yang sangat menumpuk. Sehingga, pasti akan menentukan prioritasnya. Harap bersabar ya mahasiswa akhir. Jalani saja dengan ikhlas dan sabar.

Jangan Pilih Dosen yang Super Sibuk

Sebagai dosen, sudah pasti punya kesibukan selain mengajar di kampus dan juga membimbing skripsi. Mungkin terlibat dalam riset dan proyek besar bersama para akademisi lain. Apalagi jika sudah terkenal senior serta memiliki jam terbang yang tinggi. Siap-siap saja menunggu kepastian dari beliau ya.

Sehingga, tips memilih dosen pembimbing yang tepat untuk Sobat Zona adalah yang tepat waktu, tak terlalu punya banyak kesibukan tapi tetap produktif, dan juga mudah diajak bimbingan skripsi. Hitung-hitung biar cepat lulus juga. Pertimbangkan dengan matang jika mau memilih dosen senior, supaya nggak menyesal di kemudian hari.

5 Tips Memilih Dosen Pembimbing Skripsi yang Tepat

Itulah ulasan Mimin mengenai beberapa cara memilih dosen pembimbing skripsi yang tepat. Tetap semangat!

Semoga ulasan ini bermanfaat. Jangan lupa untuk terus mengikuti informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan serta aktifkan notifikasinya ya. Sampai jumpa!

Baca Juga: 5 Cara Membangun Relasi untuk Para Introvert