zonamahasiswa.id - Kementerian Keuangan bakal menggelontorkan bantuan sosial (bansos) dari imbas naiknya harga BBM. Rencananya, pemerintah akan mulai mencairkan bantuan tersebut pada pekan ini. 

Kabarnya selain bantuan langsung tunai (BLT), pemerintah juga akan menggelontorkan bantuan subsidi upah (BSU). Namun, bantuan tersebut memiliki target yang berbeda. Jadi dapat dikatakan masyarakat yang sudah menerima BLT BBM, tidak bisa menerima BSU. Begitu pula sebaliknya.

Baca Juga: Kericuhan Demo Tolak Kenaikan BBM Sebabkan Mahasiswa di Malang Terbakar

Bantuan BLT BBM

Bantuan BLT BBM yang dianggarkan pemerintah sebesar Rp12,4 triliun yang akan diberikan kepada 20,65 juta keluarga kurang mampu. Mereka akan mendapat bantuan sebesar Rp600 ribu. Bantuan tersebut pun rencananya akan diberikan dalam dua tahap yakni pada bulan September dan Desember sebesar Rp300 ribu.

Sebelumnya, BLT BBM telah disalurkan langsung oleh Presiden Jokowi di beberapa daerah, salah satunya di Papua pada Rabu (31/8). Pencairan BLT tersebut kabarnya bakal melibatkan PT Pos Indonesia.

"Hari ini kita telah memulai pembagian BLT BBM yang diberikan masyarakat selama empat bulan. Per bulannya diberikan Rp150 ribu, jadi totalnya Rp600 ribu, dan diberikan dua kali," ucap Presiden Jokowi dikutip Zona Mahasiswa melalui setkab.go.id (6/9).

Nah, guna mengetahui apakah menerima bansos BBM atau tidak, bisa langsung mengunjungi laman kemnaker.go.id. Caranya cukup mudah, lakukan pendaftaran akun jika belum mempunyai akun dalam situs tersebut. Setelah melakukan pendaftaran, login ke dalam akun dan lengkapi profil sesuai yang tertera seperti foto profil, status pernikahan, dan data diri.

Kemudian, cek pemeberitahuan dan apabila terdaftar sebagai calon penerima BLT BBM maka akan mendapatkan Rp600 ribu. Namun, jika merasa sudah sesuai persyaratan tetapi masih tidak terdaftar, bisa langsung mengusulkan dalam program sanggah melalui situs Kementerian Sosial di https://cekbansos.kemensos.go.id.

"Untuk mengantisipasi, warga bisa mengusulkan dirinya sendiri dalam program usul sanggah (situs Kemensos). Itu kami akan cek di lapangan antara daerah dengan pendamping kami. Kami punya pendamping 70 ribu di seluruh Indonesia," kata Menteri Sosial (Mensos)  Tri Rismaharini.

"Kalau mendesak kami punya command center bisa ditelpon 021 171 itu 24 jam siap melayani kalau ada keluhan," imbuhnya.

Lalu, bagaimana cara mengusulkan diri agar mendapatkan BLT BBM melalui aplikasi Cek Bansos?

1. Unduh aplikasi Cek Bansos melalui Play Store
2. Apabila belum terdaftar, maka lakukan registrasi terlebih dahulu
3. Siapkan Nomor Kartu Keluarga, NIK, dan KTP saat melakukan registrasi
4. Setelah berhasil registrasi, akses menu Tanggapan Kelayakan Pemilik akun 
5. Lakukan tanggapan kelayakan pada penerima manfaat yang dinilai tidak layak mendapatkan bantuan sosial dengan cara memilih ikon ok atau tidak
6. Bisa pilih Daftar Usulan untuk mendaftarkan diri, keluarga, atau masyarakat lain
7. Data yang berhasil diusulkan akan memuat nama, NIK, dan status kesesuaian Dukcapil, kesesuaian wilayah dengan pengusul Kartu Keluarga (KK)

Untuk memastkan nama Anda sudah terdaftar dalam penerima BLT BBM, bisa dilihat melalui aplikasi Cek Bansos atau laman cekbansos.kemensos.go.id. Berikut untuk tahapannya:

• Buka laman cekbansos.kemensos.go.id atau aplikasi Cek Bansos
• Masukkan data wilayah penerima manfaat yang terdiri dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa
• Masukan nama penerima manfaat sesuai KTP
• Ketik huruf kode captcha yang tertera
• Setelah memasukan data yang benar, klik tombol cari data dan Anda akan melihat hasilnya

Segera Cek! Cara Dapat BLT BBM Rp600 Ribu, Imbas Naiknya Harga Bensin

Itulah ulasan mengenai cara mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) yang kabarkan akan dicairkan oleh pemerintah pada pekan ini untuk masyarakat sebesar Rp600 ribu.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca Juga: Viral Video Orasi Mahasiswa UNG, Hina Jokowi hingga Diciduk Polisi