zonamahasiswa.id - Berita Kota Surabaya yang sudah menunjukkan PPKM level 3 tidak membuat UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) memilih kebijakan kuliah online. Seminggu yang lalu, Instagram Uinsa.official resmi umumkan bahwa UINSA akan tetap adakan kuliah offline pada tanggal 28 Februari 2022.

Dalam surat edaran tersebut terdapat ketentuan kuliah offline dilaksanakan khusus untuk mahasiswa semester 2 (dua) dan 4 (empat), sedangkan mahasiswa semester 6 (enam) ke atas dilakukan secara daring.

Tidak hanya itu, mahasiswa yang dalam proses bimbingan, praktikum, seminar proposal, ujian skripsi, tesis, hingga disertasi tetap juga harus tetap tatap muka.

Baca Juga: Mahasiswa UIN Geger Kuliah Offline Saat Omicron: UIN Takut Allah Tidak Takut Omicron

Mekanisme Pelaksanaan Kuliah

Dalam surat tersebut tertulis jika perkuliahan tetap harus terlaksana dengan ketentuan maksimum 2 jam di dalam kelas. Selanjutnya, jadwal setiap mata kuliah semester 2 dan 4 harus tetap imbang dari jam 08.00 hingga pukul 16.00 agar mahasiswa tidak menumpuk pada saat jam tertentu.

Adanya surat kebijakan tersebut menuai banyak respons dari mahasiswa/i UINSA. Mereka menyatakan bahwa Surabaya saat ini masih dalam kondisi PPKM level 3 sehingga rawan terjadi penularan.

"Mami nya corona muncul padahal masak offline. Ppkm level 3 lagi. Kenapa gak daring aja. Maaf cuman aspirasi aja" ucap salah satu akun di kolom komentar postingan UINSA.

Tidak hanya itu, para mahasiswa/i lainnya juga meminta pihak kampus untuk mengkaji ulang terkait dengan peraturan yang sudah beredar. Mereka berharap, UINSA tetap adakan kuliah offline agar Covid tidak semakin melunjak.

Nekat! UINSA Adakan Kuliah Tatap Muka Meski Omicron Tinggi

Itulah ulasan mengenai kebijakan baru kampus UINSA yang tetap adakan kuliah offline di tengah pandemi. Semoga ulasan ini memberikan manfaat dan pandangan baru kepada Sobat Zona, ya.

Jangan lupa untuk terus mengikuti perkembangan seputar mahasiswa dengan mengaktifkan notifikasi website Zona Mahasiswa. Sampai jumpa!

Baca Juga: Masih Pandemi, Kuota Potongan UKT UIN Raden Fatah Jadi Polemik