zonamahasiswa.id - Halo, Sobat Zona. Puasanya lancar kan? Masih kebanjiran undangan bukber nggak? Kalau Mimin jadi kalian sudah pasti bingung mau pakai baju apa. Karena bukan menutup kemungkinan menjelang lebaran justru makin banyak yang ngajak. Mulai dari tongkrongan, teman SD, SMP, sampai SMA. Belum lagi bukber angkatan, kuliah, magang, dan lainnya. 100 persen Mimin yakin di antara kalian pada keberatan tapi bingung cara nolaknya.

Terus yang bikin minder alias insecure adalah di circle itu hampir semua good looking, good money, hits. Nah lho, gimana tuh? Belum lagi style-nya kece-kece. Hmm, semakin berasumsi apa bukber malah jadi ajang adu outfit?

Baca Juga: Suka Duka Mahasiswa Perantauan Saat Menjelang Ramadhan, Benar Nggak ya?

Apa Benar Buat Adu Gaya?

Belakangan ini memang sering banget seliweran di TikTok, IG, dan medsos lainnya tentang tren bukber tahun ini. Ada yang pakai abaya dan gamis khas orang Arab lah, baju muslim warna putih, kaftan dengan berbagai macam corak yang tentu saja pelaku utamanya adalah para perempuan. Cantik-cantik sih, tapi ya gimana ya? Nggak bisa berkata-kata.

Sebenarnya mereka enjoy aja, namun yang bikin agak gedeg kalau salah satu di antaranya ada yang berpenampilan paling menojol. Apa pingin dilabeli "Queen of Bukber"? Gimana menurutmu Sobat Zona?

Buat kaum-kamu yang tergolong santuy pasti ngomong "kaku amat, chill sist", "lah dianya aja biasa aja kok lu yang repot?", "lu ga cocok satu circle sama mereka". Dan itu semua bikin kita bungkam. Oke kalah telak. 

Walaupun begitu tetap nggak tega aja liat teman lainnya yang terpaksa harus menuruti permintaan tersebut. Bukannya apa, tapi kan nggak semua orang itu mampu ya beli begituan. Kudu bersusah payah nyari kesana-kemari demi sebuah DC bukber. Katakanlah kita adalah kaum yang kontra sama ajakan bukber dengan ketentuan dresscode. Cuma nggak berani nolak aja gitu. Faktanya iya kan?

Banyak juga yang setuju tuh sama bukber ber-outfit soalnya momen itu cuma setahun sekali. Nggak salah sih. Cuma yang salah itu adalah mindset untuk berpenampilan jadi pusat perhatian. Nanti jadi "si paling menonjol" deh. Terus bikin orang lain yang liat malah matanya sepet. 

Kalau saran dari Mimin sih mending sewajarnya aja. Konsepnya outfit kece mah bebas asalkan nggak bikin teman lain ngomong "cantik banget sih pasti ntar banyak yang naksir". Lalu, jangan sampai memberatkan orang lain hanya demi menuruti egomu dan ngikuti tren biar FYP. 

Hmm, tapi ya balik lagi ke pribadi masing-masing sih. Kalau memang nyaman dan sama sekali nggak terbebani, why not? Everyone has a choice.

Maraknya Adu Kece Outfit Berkedok Ajakan Bukber, Benarkah Demikian?

Itulah ulasan Mimin mengenai adu outfit berkedok bukber. Gimana menurutmu?

Semoga ulasan ini bermanfaat untuk Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti update informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan dengan mengaktifkan notifikasi website Zona Mahasiswa. Sampai jumpa.

Baca Juga: Demi Ngejar Gengsi, Generasi Z Wajib Punya iPhone Meskipun HDC