zonamahasiswa.id - Jelang aksi demo besar-besaran mahasiswa 11 April 2022, mendadak viral sebuah video memperlihatkan demonstran yang menyanyikan yel-yel lagu 'Potong Bebek Angsa'. Namun, liriknya beriksi sindiran untuk pemerintah.

Sebelumnya, aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menyampaikan apabila akan melakukan demo Senin (11/4). Mereka bersiap menggeruduk Istana Negara guna menyampaikan aspirasi.

Baca Juga: Serbuan Demo Mahasiswa pada 11 April: Kami Butuh Bukti Bukan Sekadar Lisan

Orasi hingga Petang Hari

Ada sejumlah isu yang akan mereka angkat. Mulai dari minyak goreng dan kenaikan harga BBM, hingga penambahan masa jabatan Presiden Jokowi menjadi tiga periode.

Sedangkan, mahasiswa di sejumlah daerah sudah menggelar aksi serupa, seperti BEM se-Bogor menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/4) sore.

Lalu, saat demo itulah mereka menyanyikan yel-yel mahasiswa yang berisi sindiran terhadap pemerintah.

Dalam sebuah akun Instagram @sisiterang official, terlihat seorang orator memimpin sekelompok demonstran dari atas mobil komando. Sambil menggunakan toa, ia mengajak para mahasiswa yang demo menyanyikan yel-yel 'Potong Bebek Angsa'.

"Potong bebek angsa... angsa di kuali... gagal ngurus bangsa... minta tiga kali... bohong ke sana... bohong ke sini..." begitulah kutipan lirik tersebut.

Menurut informasi, aliansi mahasiswa itu terus menyampaikan orasi dan bernyanyi hingga petang hari. Lalu, tampak pula beberapa di antara mereka yang membawa spanduk tuntutan.

Aliansi Mahasiswa Suarakan Yel-Yel 'Potong Bebek Angsa', Sindir Pemerintah

Itulah ulasan mengenai aliansi mahasiswa yang berorasi sambil menyanyikan lagu anak-anak berisi sindiran kepada pemerintah.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan serta aktifkan notifikasinya ya. Sampai jumpa.

Baca Juga: Jelang Demo Besar: Tagar #MahasiswaBergerak dan #SayaBersamaJokowi Tuai Pro Kontra