zonamahasiswa.id - Kasus salah sasaran dan salah tangkap menimpa seorang mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) bernama Hendra Frizky Novando.

Ia mengaku dipukuli salah satu oknum anggota polisi di Polsek Sunggal serta disuruh mengaku telah mencuri spion mobil Pajero Sport milik istri polisi tersebut.

Baca Juga: Parah! Demi Cintanya ke Pacar, Pemuda Jual Perabot Rumah Ortunya Termasuk Genting

Merasa Dijebak

Hendra merupakan warga Jalan Gereja, Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia. Awalnya, kehilangan kaca spion mobil Pajero Sport sebelah kanan. Kemudian, ia pun membeli kaca spion mobil baru untuk dipasang ke mobilnya. Sementara kaca spion lama sebelah kiri yang tersisa akan ia jual lewat media sosial.

Lalu, ada seorang perempuan berinisial VB melihat spion milik Hendra yang terpajang di medsos. Setelah terjadi proses tawar menawar, keduanya sepakat bertemu di kafe Jalan Gagak Hitam, Medan pada (19/7) lalu.

Saat Hendra dan VB bertemu serta memperlihatkan kaca spion tersebut, tiba-tiba datang beberapa orang yang diduga sebagai polisi langsung menginterogasi soal keaslian barang dan asal usul spion itu.

Bahkan, ia dipaksa mengaku tuduhan palsu sambil dicekik dan dipukul kepala bagian belakangnya. Pelaku pemukulan merupakan juru periksa di Polsek Sunggal berinisial JN dan suami dari VB, serta lima oknum polisi lainnya.

"Kemudian di malam itu saya langsung ditangkap karena saya diduga mencuri kaca spion mobil tersebut. Dan kemudian saya dipukul, dibawa ke Polsek Sunggal. Setidaknya ada 7 orang yang memukul saya," kata Hendra Frizky Novando, Minggu (28/11).

Ketika Hendra menjelaskan jika itu miliknya, para pria anggota polisi itu tidak terima dan langsung memboyongnya ke Polsek Sunggal. Lalu, saat mencoba menjelaskan bahwa tak memiliki bukti foto yang ada di ponsel, polisi pun tak mau tahu.

Selain itu, Hendra juga berusaha menunjukkan kwitansi pembelian kaca spion baru yang ia pasang karena sparepart lama dicuri. Kemudian, anggota polisi tersebut menahan Hendra selama kurang lebih 26 jam, sampai akhirnya melepaskan karena tidak ada bukti kuat.

Baca Juga: Viral! Buntut Pengambilalihan Ketua BEM oleh Rektorat, Mahasiswa Unja Jadi Korban Premanisme

Mengimbau agar Profesional dan Tidak Sembrono

Hendra ditangkap atas laporan VB dan suaminya BS. Mereka melaporkan karena mengira spion yang Hendra jual adalah barang curian, terlebih spion mobil itu mirip dengan milik VB.

Kemudian, VB langsung menjebak Hendra dengan pura-pura menjadi pembeli hingga akhirnya terjadi proses penangkapan dan pemukulan.

"Mereka mengaku kehilangan, dikira punya mereka makanya langsung bilang mau beli. Keduanya bersikeras itu miliknya padahal itu punya saya," ujar Hendra.

Atas kejadian tersebut Hendra pun melaporkan oknum polisi di Polsek Sunggal, JN, BS dan VB ke Polda Sumut dengan nomor laporan STTLP/B/1193/VII/2021/ SPKT /POLDA SUMUT.

Lalu, mahasiswa tersebut melaporkan oknum polisi tersebut ke Propam Polda Sumut karena tidak profesional dalam bertugas. Harapannya agar kasus yang telah ia laporkan berbulan-bulan lalu segera diproses supaya tak ada lagi korban salah tangkap polisi.

"Terkait dengan kasus ini harapan saya kalau bisa lebih beretika, lebih profesional dan jangan sembrono serta jangan ada korban yang lainnya. Jangan hanya menduga dan desakan orang," pungkasnya.

Waduh! Gegara Salah Sasaran, Mahasiswa Ini Berakhir Dipukuli dan Dipaksa Mengaku Curi Spion Mobil Istri Polisi

Itulah ulasan mengenai akibat sasaran, seorang mahasiswa bernama Hendra dipukuli hingga dipaksa mengaku telah mencuri spion mobil Pajero milik istri polisi.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan serta aktifkan notifikasinya ya. Sampai jumpa.

Baca Juga: Viral! Singgung Pedagang Pop Ice, Mahasiswa Uhamka Minta Maaf