zonamahasiswa.id - Ramai di media sosial cerita tentang toxic relationship seorang mahasiswa. Ia mengalami kekerasan fisik oleh pacarnya hingga ancaman revenge porn atau aksi balas dendam menggunakan foto serta video porno miliknya.

Baca Juga: Modus, Berdalih Nikah Siri, Pengasuh Ponpes Cabuli Santri di Bawah Umur

Kronologi Peristiwa

Sebuah akun Twitter @babiesprinkles, sekaligus teman korban bercerita bahwa pelaku merupakan mahasiswa dari salah satu kampus swasta. Ia menjalin hubungan dengan korban selama dua tahun.

Tapi, semakin lama pelaku mulai melakukan kekerasan fisik. Korban sering ditampar dan dijambak hingga babak belur. Miris banget lihat tindakan abussive, rape apalagi ke perempuan yang seharusnya dilindungi.

Oke lanjut. Pada salah satu unggahan, terdapat rekaman suara ketika pelaku memukul korban. Terdengar suara teriakan, jeritan, hingga tangisan. Sedangkan pelaku tidak peduli dan semakin menggila.

Pelaku juga memaki korban, baik secara langsung maupun melalui aplikasi chatting. Selain itu, juga terdapat bukti tangkapan layar yang menampilkan percakapan pelaku dengan korban.

Ia mengeluarkan kata-kata kotor dan menghina korban. Tak hanya itu, pelaku juga meminta sejumlah uang kepada korban.

Karena tak tahan atas penganiayaan tersebut, korban meminta hubungan mereka berakhir. Tapi naas, pelaku justru mengancam akan menyebarkan foto-foto korban ke keluarga hingga temannya.

Baca Juga: Rumor Rencana Aksi Besar-besaran BEM Tanggal 5 Juli, Sobat Zona: Gawat! Demo Lagi Demo Lagi

Tanggapan Komnas Perempuan

Fyi, thread tersebut sudah di-take down. Meskipun begitu, banyak akun yang me-retweet dan mengomentari unggahan itu. Para warganet berang dibuatnya dan menyarankan korban segera melapor ke polisi serta Komnas HAM dan Komnas Perempuan.

Sementara itu, Komnas Perempuan menanggapi kasus yang viral di media sosial. Pihaknya memintak kampus segera melaporkan pelaku.

"Agar tak berulang, pelaku perlu dilaporkan ke pihak kampus. Sikap diam korban berarti pembiaran terhadap kekerasan-kekerasan yang dialaminya dalam rentang waktu yang panjang dan pelaku bisa mengulangi kekerasan ke perempuan lain. Korban juga dapat melaporkan kasusnya ke Komnas Perempuan," ujar komisioner Komnas Perempuan, Rainy Hutabarat, Selasa (6/7/2021).

Rainy menjelaskan perasaan cinta korban terhadap pelaku membuatnya tak melihat secara jelas kekerasan-kekerasan yang telah terjadi. Meski pelaku tak pernah meminta maaf, korban kerap memaafkan kekasihnya karena rasa cintanya.

"Korban terperangkap dalam toxic relationship," ujar Rainy.

"Kekerasan dalam berpacaran yang dialami korban berlapis: kekerasan fisik, kekerasan verbal atau pelecehan serta ancaman berupa penyebaran video intim," ujarnya.

Menurut Rainy, pihak kampus perlu mengeluarkan kebijakan mengenai kekerasan berbasis gender.

Sejumlah akun menyebut bahwa pelaku merupakan mahasiswa di Universitas Bina Nusantara (BINUS). Pihak kampus akan mengecek informasi tersebut.

Cerita Toxic Relationship Mahasiswa Berujung Ancaman Revenge Porn, Sobat Zona: Ya Gitu Kalau Dibutakan Nafsu

Itulah ulasan mengenai cerita toxic relationship mahasiswa yang berujung kekerasan, pelecehan, dan ancaman. Mimin berharap agar korban segera mendapatkan penanganan yang baik. Sedangkan, pelaku menjalani proses hukum dengan semestinya.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Last but not least, jangan lupa untuk terus mengikuti informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan dengan mengaktifkan notifikasi website zonamahasiswa.id. Sampai jumpa.

Baca Juga: Heboh! Mahasiswa Terpergok Mesum Saat Kelas Online, Sobat Zona: Mbok ya Off Cam Dulu Mas Mbak