zonamahasiswa.id - Meski di beberapa perguruan tinggi memberikan alternatif lain selain skripsi yang telah diberlakukan sebagai prasyarat kelulusan, misalnya dengan membuat project sebagai tugas akhir. 

Baca juga: Kunci Lolos Seminar Proposal yang Nggak Banyak Orang Tahu

Tetap saja, skripsi sampai saat ini masih merupakan momok bagi mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakannya. Tidak jarang skripsi merupakan penghalang seorang mahasiswa untuk menyelesaikan studinya.

Sidang skripsi merupakan tahapan terakhir setelah selama satu semester mahasiswa mengerjakan skripsi. Sejumlah pertanyaan akan diajukan penguji untuk mengkonfirmasi hasil penelitian yang telah dilakukan.

Berikut ini adalah 10 pertanyaan yang biasanya diajukan oleh dosen penguji kepada mahasiswa saat sidang skripsi.

1. Jelaskan mengapa penelitian ini penting untuk dilakukan?

   Pertanyaan ini sering kali sulit dijawab oleh mahasiswa, padahal merupakan dasar dari penelitian yang dilakukan. Jawaban dari pertanyaan ini bisa ditemukan pada bab Pendahuluan skripsi. Mahasiswa harus menjelaskan alasan melakukan penelitian dan mengapa tertarik pada topik tersebut. Penguji akan menilai logika berpikir mahasiswa dari alasan yang diberikan. Jika jawaban tidak masuk akal atau mahasiswa kesulitan menjelaskan alasan mereka, penguji biasanya akan mengajukan pertanyaan seputar latar belakang masalah.

2. Jelaskan posisi penelitian yang dilakukan?

   Mahasiswa bisa menjelaskan perbedaan penelitian mereka dengan penelitian sebelumnya, seperti yang diuraikan pada bab Tinjauan Literatur, terutama di bagian penelitian terdahulu. Pertanyaan ini penting untuk memastikan bahwa penelitian yang dilakukan bukan sekadar duplikasi dari penelitian sebelumnya. Mahasiswa yang dapat menguraikan posisi penelitiannya secara tidak langsung menjelaskan nilai kebaruan dari penelitiannya dan perbedaannya dengan penelitian sebelumnya.

3. Apa rumusan masalah penelitian yang diajukan?

   Pertanyaan ini adalah inti dari penelitian. Dosen akan mengaitkan jawaban mahasiswa dengan tujuan penelitian, judul penelitian, serta kesimpulan penelitian. Jawaban dari pertanyaan ini seharusnya mencakup benang merah penelitian. Alur logika mahasiswa akan terlihat saat menjelaskan kaitan antara rumusan masalah, hasil penelitian, dan judul penelitian. Banyak mahasiswa tidak bisa menjelaskan keterkaitan ini, karena tidak memahami bahwa hasil penelitian sebenarnya adalah jawaban atas rumusan masalah yang diajukan.

4. Tujuan dilakukannya penelitian?

   Pertanyaan ini adalah lanjutan dari rumusan masalah penelitian. Sering kali mahasiswa yang tidak menguasai penelitian akan bingung menjawab pertanyaan ini. Tujuan penelitian merupakan jawaban dari rumusan masalah. Kesalahan umum adalah ketidaksesuaian tujuan penelitian dengan rumusan masalah. Idealnya, jika mahasiswa ingin menjelaskan tujuan secara mendetail, rumusan masalah dibuat dalam bentuk pertanyaan umum yang kemudian diturunkan menjadi beberapa pertanyaan khusus.

5. Apa manfaat penelitian ini?

   Mahasiswa harus bisa menjawab manfaat penelitian secara akademis dan praktis. Manfaat akademis adalah kegunaan hasil penelitian terkait teori suatu bidang. Mahasiswa sering kesulitan menjelaskan manfaat akademis, tetapi dapat melihat teori dan konsep yang digunakan di bab Tinjauan Pustaka. Untuk manfaat praktis, mahasiswa bisa menjelaskan siapa yang dapat menggunakan hasil penelitian.

6. Jelaskan kesimpulan penelitian ini?

   Meski kesimpulan terletak di akhir skripsi, pertanyaan ini bisa diajukan di awal sidang. Banyak mahasiswa menjawab hasil temuan penelitian di bab hasil dan analisis data sebagai kesimpulan penelitian. Kesimpulan penelitian adalah jawaban dari rumusan masalah penelitian, bukan sekadar hasil temuan.

7. Pertanyaan yang merupakan kelanjutan dari pertanyaan sebelumnya.

   Penguji mungkin bertanya tentang kesimpulan menarik yang ditemukan dari hasil penelitian. Kesimpulan menarik adalah temuan hasil penelitian di luar jawaban rumusan masalah, yang sering kali penting untuk penelitian selanjutnya.

8. Bagaimana cara mendapatkan data?

   Mahasiswa harus memahami metodologi penelitian, termasuk pendekatan yang digunakan, metode pengumpulan data, dan metode analisis data, yang dijelaskan di bagian Metodologi Penelitian. Penelitian sosial biasanya menggunakan pendekatan kuantitatif atau kualitatif. Penguji akan mempertanyakan alasan pemilihan metode penelitian dan penggunaannya.

9. Sebutkan keterbatasan penelitian yang dilakukan!

   Mahasiswa sering salah mengartikan keterbatasan penelitian sebagai keterbatasan pribadi seperti waktu atau biaya. Keterbatasan penelitian seharusnya dikaitkan dengan kelompok informan, teori dan konsep yang digunakan, atau metode yang diterapkan. Mahasiswa perlu memahami penelitian mereka, terutama terkait batasan rumusan masalah yang diajukan.

10. Jelaskan kerangka berpikir penelitian yang dilakukan!

    Mahasiswa harus memahami alur berpikir dari munculnya masalah sampai jawaban rumusan masalah. Kerangka berpikir dimulai dengan fenomena yang memunculkan masalah, data terkait, teori atau konsep yang digunakan, metode yang diterapkan, dan perkiraan jawaban rumusan masalah. Kerangka berpikir penelitian umumnya mengikuti sistematika skripsi: Pendahuluan, Tinjauan Literatur, Metodologi, dan Kesimpulan.

Selain sepuluh pertanyaan di atas, masih banyak pertanyaan lain yang mungkin diajukan oleh dosen penguji. Namun, mengenali sepuluh pertanyaan ini dapat membantu mahasiswa mempersiapkan diri untuk sidang skripsi. 

Pertanyaan yang diajukan bertujuan untuk mengonfirmasi apa yang sudah ditulis oleh mahasiswa sebagai peneliti. Sebagai peneliti yang baik, mahasiswa harus bisa mempertanggungjawabkan hasil penelitian yang dilakukan.

Cara Jawab saat Ditanya Dosen Apa Manfaat Penelitian Ini untuk Dirimu Sendiri

Itulah ulasan mengenai cara menjawab pertanyaan dari dosen mengenai penelitianmu.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Ini Ternyata Faktor yang Jadi Penyebab Mahasiswa Nggak Lulus Mata Kuliah