Halo.

Aku mau cerita, aku mahasiswa semester 3 jurusan akuntansi yang saat ini gimana caranya aku bisa masuk kuliah itu karena aku mendapatkan beasiswa KIP (karena ekonomi keluarga yang tidak mendukung untuk melanjutkan studi), and the problem is I can't understand accounting major at all. Jurusan akuntansi menurut aku sama sekali nggak bisa aku pelajari, salah satunya karena aku bukan dari jurusan sosial.

So, dulu aku pernah punya pacar satu kuliahan yang selalu bantu aku untuk menjelaskan apa itu akuntansi. Aku juga sering minta tolong ke teman-teman aku untuk dijelaskan mengenai materi akuntansi.

Sampai pada akhirnya aku menyerah, karena aku putus dengan pacar aku yang menyebabkan kuliahku sangat berantakan. Mantanku menyebarkan rumor dan fitnah yang menyebabkan mental aku nggak kuat untuk melanjutkan perkuliahan tersebut. Aku cerita ke orang tuaku bahwa aku tidak sanggup untuk kuliah lagi di tempat itu, yang pertama karena memang dari awal semester 1 aku nggak menemukan di mana letak klop nya akuntansi sama diri aku sendiri. Udah satu setengah tahun lah ya yang harusnya orang itu bisa berkembang, tapi aku merasa ini memang bukan apa yang aku cari. Kenapa dulu aku ambil akuntansi? karena itu saran dari ayah aku, dan mendengar prospek kerja akuntansi itu lebih luas, yang mana dulu sebenarnya ingin masuk ke jurusan lain, yaitu manajemen bisnis. Lalu yang kedua, karena melihat teman-teman aku yang kemakan rumor yang menyebabkan kuliah ini menjadi lebih sulit. Kebetulan aku juga satu kelas dengan mantan aku, dan yang menjadi problem adalah teman-teman aku menjauhiku, dan setiap ada tugas kelompok ataupun permasalahan akuntansi yang aku tidak ketahui, aku menjadi lebih susah bertanya. Dosen di kampus aku kebetulan juga intolerir dengan mahasiswa yang tidak bisa atau belum paham dengan jurusan atau mata kuliah yang sedang dilakukan.

Setelah banyak merenung, akhirnya aku coba untuk ikut suatu kelas perhotelan jurusan lain yaitu jurusan kitchen chef. Untuk mengikuti suatu kelas biaya operasionalnya juga lumayan, tetapi kita bisa membayar biaya operasional apabila kita sudah masuk ke dunia kerja. Aku lumayan tertarik, yang kemudian aku ikut wawancara.

Setelah mengikuti wawancara, aku langsung menelpon ayahku dan bertanya apakah aku bisa mengikuti kelas ini. Hal pertama yang beliau tanyakan adalah biaya, kemudian aku menjelaskan bahwa kita bisa membayar setelah kita mendapatkan pekerjaan, tetapi di sini ayahku menjelaskan, 'memang kamu bisa keluar dari kuliah tersebut, namun masih ada moral yang harus kamu tanggung'. Aku sadar sejak awal, karena pasti banyak orang di luar sana yang ingin sekali mendapatkan beasiswa KIP kuliah namun aku sendiri memilih untuk berhenti karena memang banyaknya tekanan yang aku anggap itu sudah masuk kategori toxic. Aku merasa lebih baik apabila aku tumbuh di lingkungan yang baru. Untuk saat ini aku ke mogok kuliah sudah selama satu bulan, tapi dalam waktu 1 bulan tersebut dua - tiga minggu itu aku dalam keadaan sakit (tipes), sakit yang sebenarnya diakibatkan oleh pikiran diri sendiri. Kemudian setelah sembuh, aku benar-benar tidak memiliki semangat untuk pergi ke kuliah.

What do you think guys kalau kalian ada di posisi aku?

Thank you for taking the time to read this, god bless u🤍