Tips

Tips Membuat dan Mengajukan Proposal Sponsor, 99% Cepat Diterima!

Tiffany Maulany Putri 21 November 2020 | 09:56:56

zonamahasiswa.id – Halo, Sobat Zona! Senang sekali Mimin hadir bersama kalian lagi dalam ulasan tips menarik seputar dunia perkuliahan dan mahasiswa, tidak lain dan tidak bukan ada di Zona Mahasiswa!

Tips kali ini mimin khusus buat anak organisasi nih, yang lagi gencar-gencarnya mencari sponsorship untuk webinar maupun acara lainnya. Mimin kasih tips yang ampuh agar proposal acaramu lancar dan cepat menerima acc dari pihak yang kamu incar jadi sponsorship. Yuk, langsung check this out!

Baca Juga: Mau Lintas Jurusan? Simak 5 Tips Berikut, Calon Mahasiswa Wajib Tau!

Kirimkan proposal kepada brand atau platform yang sesuai dengan tema acara pada event

(Foto: Medium)

Tips ini adalah yang paling mendasar sih, yakni dengan mengirimkan proposal kepada pihak yang sesuai dengan tema acara maupun sasaran orang-orang yang datang pada event yang kalian selenggarakan.

Mengapa demikian? Karena, salah satu pertimbangan brand dalam menentukan event yang mereka support adalah dengan melihat tema dan target pengunjung pada event tersebut. Dalam hal ini, tentu saja mereka membutuhkan strategi yang baik dalam memilih sponsor yang akan panitia atau penyelenggara kirimkan kepada sponsor.

Misalnya nih, kalau tema event-mu adalah kesehatan maka sebaiknya kamu tidak mengirimkan proposalmu ke produk rokok atau snack ber-MSG. Lebih baik ajukan proposalmu ke produk kesehatan, seperti protein bar, sereal, atau vitamin.

Dengan begitu, tidak ada ketimpangan antara sponsor maupun tema acaramu!

Gunakan bahasa yang sopan, jelas dan lugas untuk proposal serta detail

(Foto: Riau Mandiri Haluan)

Masih dalam hal yang mendasar juga, yakni penggunaan bahasa dalam proposal sponsor. Dalam hal ini kamu akan berlatih bagaimana menggunakan bahasa yang formal dan sesuai dengan konteks. Selain itu, kalian akan berhubungan langsung dengan para profesional yang akan me-review proposalmu. Nggak mau kan, proposalmu menerima penolakan hanya karena penulisannya menggunakan bahasanya yang kurang sopan dan tidak jelas?

Dalam membuat proposal sponsor, kamu bisa mengunakan bahasa yang jelas, lugas dan juga sopan. Pilihlah kosakata yang tepat dan formal. Tak lupa, jangan sampai banyak terjadi kesalahan ketik maupun menggunakan singkatan tanpa penjelasan kepanjangannya.

Kalimat yang kamu tuliskan pun mudah dipahami jangan berbelit-belit dalam menyampaikan rencana kegiatan, karena pihak yang dituju terkadang akan membaca sebagian terlebih dahulu. Jika menarik baru dibaca kembali jika dirasa acara yang ajukan cocok dengan keinginan perusahaan.

Hal yang perlu kalian ingat, pihak perusahaan pun sudah banyak mendapatkan pengajuan proposal, jadi buatlah proposal Anda detail dan tidak menimbulkan banyak tanda tanya dari pihak sponsor, sehingga mereka tak ragu lagi untuk memberikan dana acara.

Hindari poin-poin yang tidak penting yang ada pada proposal

(Foto: Ayo Semarang)

Dalam membuat proposal tentunya banyak penyelenggara event yang menyertakan keseluruhan detail acara pada proposal sponsorship yang akan mereka kirimkan kepada sponsor, mulai dari anggaran hingga susunan panitia yang jumlahnya bahkan sampai belasan halaman.

Well, sebenarnya hal tersebut tidak efektif dan tidak terlalu dibutuhkan oleh pihak sponsor, guys. Yang mereka butuhkan adalah tema, waktu, wish list guest star, paket benefit atau manfaat yang akan mereka dapatkan, jumlah target audience yang akan datang ke event dan dokumentasi tahun lalu jika ini bukan merupakan event pertama yang dilaksanakan.

Pastikan poin-poin tersebut tertera pada proposal yang kamu kirimkan agar para potensial sponsor mendapat gambaran mengenai seberapa banyak cash sponsorship atau inkind sponsorship yang akan diberikan kepada event.

Baca Juga: Cara Mudah Menggunakan Aplikasi Mendeley Bagi Pemula

Desain proposal sekreatif mungkin agar menarik potensial sponsor

(Foto: Borneo Channel)

Seperti yang kita ketahui bersama, segala hal dengan tampilan yang menarik bagi penglihatan kita akan menarik mata. Begitu juga dengan desain proposal sponsor, yang mana dalam mendesainnya, tentunya kreativitas sangat dibutuhkan.

Proposal dengan perpaduan warna dan konsep yang bagus akan menarik perhatian tim sponsorship untuk mereview proposalmu. Sebaliknya, kalau bentukannya kayak makalah dengan modal hitam putih dan logo, jangan harap pihak sponsor akna tertarik untuk membacanya.

Yang ada mereka mengira itu adalah tugas mata kuliahmu yang nyasar ke perusahaan mereka. Hehehe...

Mengirimkan proposal dalam bentuk digital lebih efektif

(Foto: Dafideff)

Pada era modern seperti sekarang tentunya kita dipermudah dengan teknologi yang sudah ada. Belum lagi dengan masa pandemi yang belum juga berakhir, maka manfaatkanlah kemudahan mengiri proposalmu via e-mail maupun media chat untuk mengurangi biaya yang seharusnya tidak kamu keluarkan

Pastikan juga ukuran file proposal tidak terlalu besar ya! Idealnya sih tidak lebih dari 5 MB. Jangan lupa sertakan beri perkenalkan diri pada bagian body email. Pastikan juga kamu mengirimkannya pada waktu jam kerja, bukan tengah malam atau saat tanggal merah.

Sedikit tips dari mimin, kalau mau mengantar proposal langsung ke perusahaan tanpa membuat janji terlebih dahulu sebenarnya tidak apa-apa. Namun, hal tersebut tidak menjamin kamu akan bertemu langsung dengan orang yang berhubungan langsung dengan sponsorship, karena mereka tidak selalu ada di kantor.

Tak jarang proposal yang kamu bawa harus melewati beberapa pihak dahulu, mulai dari menitipkanya ke resepsionis, sekretaris, hingga tak jarang kamu dialihkan ke bagian mailing room. Jadinya tidak ada yang membaca, deh!

Jangan lupa memantau proposal yang sudah terkirim

(Foto: Techno)

Kalau proposal sudah beres kamu kirimkan pada suatu perusahaan, jangan lupa untuk memantaunya atau sebutannya follow up untuk kabar selanjutnya dari pihak potensial sponsor.

Karena bisa saja proposalmu tidak sempat terbaca akibat e-mail lain dari perusahaan tersebut. Perusahaan tentu saja banyak menerima e-mail dari banyak project dan event setiap harinya. Jadi, sangat memungkinkan jika proposalmu tidak sempat terbaca oleh tim sponsorship perusahaan, kecuali selalu kamu pantau dan tanya, bagaimana kelanjutan proposalmu.

Tips Membuat dan Mengajukan Proposal Sponsor, 99% Cepat Diterima!

Alright, Sobat Mahasiswa! Sudah punya gambaran bagaimana bentuk proposal sponsormu? Sudahkan lirikable bagi para perusahaan? Sudahkan poin-poin pada ulasan ini ada pada proposalmu?

Semoga tips dari kami bermanfaat ya! Semangat terus mencari sponsornya!

Baca Juga: Kumpulan Beasiswa Dari Pemerintah yang Wajib Mahasiswa Coba!

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150